Chapter 32

1.9K 99 21
                                    

DONT FORGET TO VOMENT!

THANK YOU GUYS!
ENJOY!
HAPPY READING!

LOVE YOU XX








Siang ini aku dan Harry akan kembali ke New York. Penerbanganku terjadwal pada pukul 01.30 pm. Kemungkinan akan sampai di New York pada pukul 07.10 pm.

Setelah sarapan aku dan Harry langsung berkemas untuk melakukan check out, kemudian pergi ke bandara.

Dan sekarang kami sudah berada di dalam mobil yang di fasilitasi oleh hotel tempat aku dan Harry menginap. Harry yang duduk di samping kiriku tidak henti-hentinya memandangiku. Apa yang dia pikirkan?

"Harry?" Panggilku untuk menyadarkannya. Dan dia membalasku dengan gumam-an tanpa memalingkan penglihatannya dariku.

"Ada apa? Apa kau marah padaku?"

"Tidak."

"Lalu, kenapa kau tidak berhenti menatapku?"

"Apa aku salah untuk tidak menjauhkan pandanganku dari wanita yang ku cintai?"

Seketika penjelasan Harry membuat gadis batinku tersipu malu dan wajahnya menjadi merah seperti tomat.

Dengan inisiatif aku pun mengaitkan tanganku pada lengan Harry dan menyandarkan kepalaku pada bahu kanannya.

Aku mencintai pria ini. Sangat mencintainya.

●●●●●●

New York

"Harry... Aku lapar." Rengekku pada Harry.

"Kau mau makan disini? Atau kita keluar dulu dari bandara dan mencari restaurant di luar?"

"Aku ingin disini saja. Bolehkah?"

"Tentu. Kau ingin makan apa?"

"Steak?"

"Mm ok. Ayo!"

Saat penerbangan tadi aku sudah makan. Tapi entahlah, aku tidak begitu puas. Jadi aku meminta Harry untuk mampir ke salah satu restaurant yang ada di bandara sebelum pulang, kembali ke apartment.

Aku pun mulai berjalan bersamaan dengan Harry yang merangkulku sambil menarik koper dari pintu keluar menuju restaurant yang menyediakan steak yang Harry tahu itu cukup enak. Namun di tengah perjalanan aku melihat seorang pria paruh baya berjalan lurus ke depan dengan terburu-buru dan kemudian seorang pemuda tidak sengaja menyenggolnya. Bersamaan dengan hal itu aku melihat pria paruh baya tersebut menjatuhkan salah satu benda yang ada di tangannya. Sesaat setelah pemuda itu meminta maaf dan pria paruh baya tersebut memaafkannya, pemuda itu pun pergi. Namun benda yang terjatuh di lantai tersebut tidak diambil oleh pria paruh baya itu. Dengan segera aku berlari kecil untuk mengambilnya dan meninggalkan Harry.

Saat ku lihat ternyata itu adalah sebuah passport. Mungkin saat pemuda itu menabraknya dia tidak sadar bahwa dia telah menjatuhkan passportnya.

Dengan jeli aku pun mengedarkan pandanganku ke depan ke arah pintu keberangkatan.

Ah! Itu dia!

Aku melihat pria tadi. Dan sebelum aku melangkahkan kaki ku, Harry ternyata sudah berhasil menghampiriku dan berdiri di sampingku.

"Harry, aku harus mengembalikan ini. Ini milik seseorang. Mungkin dia tidak sadar bahwa dia telah menjatuhkannya."

"Kemarikan. Biarkan aku yang mengembalikannya." Ujar Harry sambil mengambil passport yang ada di tanganku.

"Coba kita lihat siapa pemiliknya?" Sambung Harry sembari membuka passport yang dia pegang.

Namun ketika Harry berhasil membuka passport tersebut. Harry melemparnya asal dan kasar ke lantai.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang