Chapter 33

1.7K 99 12
                                        

Yuhuu!!
Update lagiiihhhh
Hahah..
Cahpter ini gw dedikasikan untuk ncanca19 zevanyapauang dan seperti biasa untuk JosiasCalvin lalu untuk Amirahaniyah yang udah nge add story gw ke reading list nya

😎😎😍😍❤❤❤

Well!!

Happy reading guys!

Dont forget to voment!

Love you xx










"Harry.. Harry.. Babe, wake up! Your phone ugh-.."

Aku berusaha membangukan Harry yang masih tidur dengan sangat pulas di sebelahku dengan mengangkat tangannya yang melingkar di perutku.

Ponselnya terus berdering. Entah siapa yang menelepon Harry sepagi ini.

"Harry! Ponselmu! Angkatlah, aku mohon."

Dan kemudian aku pun mulai merasakan tubuh Harry bergerak menjauh dari ku.

"Kau berisik sekali." Gumamnya sambil mendudukan tubuhnya di atas tempat tidur yang berbarengan denganku.

"Ponselmu yang membuatku seperti ini. Angkatlah."

"Baiklah-baiklah." Jawabnya malas yang kemudian Harry pun menjangkau ponsel yang berada di meja kecil samping tempat tidur bagiannya.

"Halo?" Ucap Harry menyapa.

Aku memperhatikan Harry.

Seperti mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh orang di seberang telepon tersebut wajah mengantuk Harry pun berubah menjadi serius. Dan tiba-tiba secara kasar Harry memberdirikan tubuhnya dari tempat tidur dan itu membuatku terkejut.

"APA!?" Teriak Harry melalui telepon.

"Brengsek! Dengar! KATAKAN PADANYA BAHWA DIA BISA MELAKUKAN APAPUN YANG DIA SUKA! KAU MENGERTI!?" bentak Harry yang diiringi dengan mematikan sambungan telepon.

"Ha Harry..." panggilku takut sambil beranjak dari tempat tidur, berjalan memutar menghampiri Harry.

Harry menekuk kepalanya sambil memijat batang hidungnya.

"Ada apa?" Tanyaku lemah.

Kemudian Harry mengusap rambutnya frustasi dan segera membalikan tubuhnya ke belakang mengahadapku.

Menarik napas dalam mencoba untuk tenang Harry pun membuka suaranya.

"Liam sudah menarik semua sahamnya dari perusahaanku. Sekarang perusahaanku pincang."

Aku pun terkejut mendengar apa yang baru saja Harry sampaikan. Dan seketika itu juga aku langsung memeluk Harry.

"That's okay, Harry. Aku akan meminta bantuan Louis." Namun mendengar penuturanku tiba-tiba Harry mendorong tubuhku kasar sehingga pelukanku terlepas.

"Bantuan!? Dari Louis!? Apa kau amnesia!? Baru saja aku bertengkar dengannya dan sekarang kau justru ingin meminta bantuannya untukku!? Kau GILA! AKU TIDAK BUTUH BANTUAN DARI SIAPAPUN!"

Tenang. Aku harus tenang. Harry membutuhkanku sekarang. Aku tidak boleh menyudutkannya. Tidak.

"Ba ba bagaimana dengan grandpa? Bi bisakah kita meminta bantuannya?"

"Aku justru bingung harus memberi pertanggung jawaban seperti apa kepadanya."

Aku terpaku melihat Harry yang bergerak risau.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang