Chapter 47

771 61 28
                                    

Hiiiii
Hahaha.. sudah menunggu? Baiklah.
Happy reading, guys!!

Dont forget to vote and comment.

Love you all.





"Styles!"

Suara teriakan Niall membuatku berpaling dari ponselku.

"Ada apa? Apa yang terjadi?"

"Dia sudah melakukan check out."

"Kendall?"

Aku mengangguk sebagai jawaban iya.

"Kapan?"

"Hampir enam jam yang lalu."

Aku memberi jeda

"Aku akan menyusulnya ke London."

"Kau yakin dia kembali kesana?" Tanya Niall meyakinkanku.

"Tidak. Untuk itu aku meminta bantuanmu untuk mencari tahu keberadaannya di New York."

Dengan mantap Niall pun mengangguk setuju dengan rencanaku.

"Segera aku akan memberi kabar jika bahkan yang ku lihat adalah bayangannya."

Pria ini berlebihan.

"I'm counting on you."

Tanpa membuang-buang waktu aku pun langsung menuju airport dan membeli tiket dengan jadwal penerbangan ke London waktu terdekat.

Beruntungnya aku mendapatkan tiket sembilan puluh menit sebelum keberangkatan.

Percuma menggunakan Jet pribadi. Aku tidak menjadwalkan penerbangan apapun untuk hari ini.

Itu justru akan memperlambatku.

Sambil menunggu di ruang tunggu bandara, aku menghubungi  anak buahku yang berada di New York sebagian untuk membantu Niall mencari Louis dan Kendall dan sisanya menyusulku ke London untuk melacak keberadaan Louis dan Kendall.

Sial! Sainganku bukanlah orang biasa.

Louis juga akan menutupi informasinya dengan kekuasan yang dia miliki.

Ditambah dengan aku harus benar-benar mencarinya secara manual alias dengan tanganku sendiri. Mengingat setelah kejadian si keparat Liam orang yang ku percayai semakin berkurang.

Aku tidak bisa meminta rekan-rekan ku yang berada di negara lain untuk membantuku mencari tahu keberadaan Louis dan Kendall yang mungkin saja tidak kembali ke London. Karena bisa saja mereka sudah terkontaminasi dengan pemikiran Payne untuk menjatuhkan dan menyingkirkanku.

Sembilan puluh menit berlalu. Aku pun bersiap untuk lepas landas.

Dengan harapan besar aku akan menemukan Kendall dengan mudah.

Tak sedetikpun otakku membiarkan mataku terpejam.

Dalam lima jam penerbangan pikiranku tidak pernah teralihkan dari Kendall.

Tidak seharusnya kita berpisah seperti ini dalam keadaan ini.

Aku bisa gila jika tidak melihatnya.

Mendengar beberapa saat lagi pesawat akan mendarat saat itu pula tubuhku bereaksi mengambil aba-aba. Tahu akan kemana tempat yang harus ku tuju setelah mendarat nanti.

Jika bukan karenanya, aku mungkin tidak akan pernah menginjakan kakiku di negeri ratu Elizabeth ini.

Akhirnya saat mendarat yang kutunggu-tunggu pun tiba.

Dengan semangat yang besar akupun berlari keluar dan langsung mengambil taxi untuk mengantarku ke sebuah alamat.

London. 91 London Road, Holmes Chapel, Crewe, Cheshire 17DB

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang