Yoms!
Update lagi!!
Hari ini gw kasih update 2 chapter sebagai reward.
Well..
Dont forget to voment yo!Kalau mau gw semua yg nge vote juga ngomen! Ikutin bm gw yak sekali-sekali. Biar gw seneng lebih dr yg biasanya.
Happy reading!
Love you guys xxPagi ini sesuai dengan rencana, aku akan berbicara dengan Louis mengenai perusahaan Harry melalui via telepone. Aku tahu Louis masih kesal kepada Harry karena sikapnya. Tapi setidaknya aku mencoba untuk membicarakan ini dengannya. Kecil kemungkinan Louis untuk menolak permintaanku.
Harry masih di kamar mandi, bersiap untuk pergi ke rumah garandpa nanti setelah pembicaraanku dengan Louis selesai. Tanpa membuang waktu aku pun mengambil ponselku yang ku letakan di atas meja rias, kemudian aku mulai menekan tombol dua sebagai panggilan cepat.
Aku pun meletakan ponselku di depan telinga kananku dan aku mulai mendengar nada panggilan masuk. Tak lama Louis pun mengangkatnya.
"Halo?"
"Hi princess. Good morning."
"Good morning, Lou."
"Ehem. Ada apa? Bukankah ini cukup pagi untuk mu menghubungiku?"
"Uh oh apakah kau sedang sibuk? Apa aku mengganggumu?"
"Hey! Tidak ada kata sibuk dariku untukmu. Justru aku ingin bertanya, apa kau tidak ada jadwal kuliah hari ini?"
"Ada. Tapi..."
"Si keriting masih melarangmu keluar?"
"Ya."
"Huft aku mengirimmu kesana untuk bersosialisasi. Tapi justru kau menemukan kekasih yang inginnya bertentangan denganku. Aku tidak mengerti dengan kalian."
"Untuk itu lah aku menghubungi mu. Aku ingin membicarakan sesuatu."
"Go ahead, princess."
"Liam, orang yang membuat Harry masuk ke rumah sakit itu-.."
"Liam?"
"Baiklah. Maafkan aku. Aku belum menceritakan kenapa Harry bisa tertusuk pada malam itu. Liam Payne dan anak buahnya lah yang melakukan itu kepada Harry. Yang Harry beritahukan kepada ku bahwa itu di lakukan Liam karena dia kesal kepada Harry yang tidak mau membantunya untuk melakukan sesuatu. Karena menurut Harry itu adalah hal yang konyol."
"Hal yang konyol? Aku tidak mengenal siapa Liam Payne."
"Aku juga baru mengenalnya saat tidak beberapa setelah aku bertemu dengan Harry di New York. Aku juga tidak mengerti hal konyol apa itu? Sampai saat ini sebenarnya aku tidak tahu apa yang Liam ingin untuk di bantu oleh Harry. Aku tidak berani menanyakannya kepada Harry. Belum."
Dan aku tidak berani mengatakan padamu bahwa aku yang di jadikan alat oleh Liam agar Harry mau membantunya. Karena kau pasti akan memintaku untuk meninggalkan New York tanpa mau mendengar alasan apapun dariku.
"Lalu?"
"Dulu saat Harry hampir mengalami krisis, Liam lah yang membantu Harry. Dia menaruh 60% sahamnya pada perusahaan Harry. Dan untuk itu dia ingin Harry membalas budinya. Sebelum terjadi insiden itu, Harry sempat di ancam oleh Liam bahwa dia akan menarik sahamnya dari perusahaan Harry jika Harry tidak membantunya. Namun melihat sikap Harry yang keras, bahkan setelah di lukai, Liam pun merealisasikannya. Dan sekarang, perusahaan Harry sedang dalam kondisi yang tidak stabil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes
Fanfic(Ongoing) Ketika seorang pria dan seorang gadis yang sempat menjalin romansa masa kecil di pertemukan kembali dalam keadaan yang berbeda. Masalah yang beruntun ternyata menyeret mereka dalam keputusan-keputusan yang tidak menguntungkan. Kesetiaan y...