Chapter 13

4.8K 118 6
                                        

Maaf ya kalau part ini rada ngebosenin 😣 setidaknya gw udah nyoba.

Silahkan di Voment! Enjoy guys




Pagi ini aku terbangun di apartment Harry. Ini kali ke dua aku tertidur di kasur ini.

Dan pagi ini aku di buat tersenyum dengan melihat wajah manisnya yang masih terlelap. Oh dia begitu menggemaskan.

"Berhenti menatapku. Atau kau akan melihat lebih dari yang sedang kau lihat ini." Ucapnya dengan suara serak. Namun tanpa membuka mata

Agh! Kau menyebalkan Harry.

"Kau pelit sekali. Apakah aku salah jika memandangi wajah Harold ku? Kalau begitu aku juga akan sulit berbagi denganmu. Apapun itu!" Ucapku kesal dan kemudian menarik tubuhku dari pelukannya secara kasar.

Dan itu membuatnya kaget dan terbangun dengan mimik wajah yang meringis.

"What the hell are you doing?! Kau tidak bisa seenaknya melepaskan pelukanku begitu saja." Ucap Harry yang langsung memiringkan tubuhnya ke arahku lalu menopangnya menggunakan sikut.

Aku yang mendengar itupun langsung terduduk di kasur.

"What the hell are you talking about?! Jika kau bisa memintaku untuk tidak menatap wajahmu, maka aku juga bisa memintamu untuk tidak memelukku!" Ucapku kesal pada Harry.

Kemudian kami sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

Aku hanya melihat lurus ke depan. Sedangkan aku merasa Harry menatapku tajam.

Lalu tiba-tiba aku merasakan pergerakan di kasur.

"Shit!"

Umpat Harry yang kemudian menghamburkan tubuhnya ke tubuhku yang membuatku akhirnya berbaring dikasur dan kemudian dia mengangkangiku lalu menggelitikku.

"HAHAHAHAHA..HARRY..!! HENTIKAN HAHAHAHAH...!!"

"Tarik ucapan mu!" Perintahnya sambil terus menggelitikku.

"TIDAK! HAHAHAHAHA!!"

"Baiklah kalau begitu rasakan ini!"

Sialan! Harry tidak berhenti menggelitikku. Oh perutku sudah terasa sakit karena tidak berhenti tertawa.

Tanpa sengaja, saat aku menyingkirkan tangan Harry yang sedang menggelitikku,  kuku ku yang panjang mengait plester yang menutupi luka bakar yang menempel di tangan Harry.

Shit!

"Awhh!!" Teriaknya keperihan kemudian beranjak ke sisi kananku.

Aku yang mendengar ringisannya,  langsung mendudukan tubuhku dan meraih tangannya untuk ku tiup. Berpikir bahwa itu akan mengurangi perihnya.

"Oh My God! Harry i'm sorry i'm sorry i'm sorry. Aku lupa bahwa tanganmu terluka."

Akupun sibuk meniupi tangannya

"Hey, Kenny. I'm okay babe."

"Maksudmu apa huh?! Aku tahu ini masih sakit bodoh!" Aku sedikit membentaknya.

"Oh ayolah, sayang. Ini sudah kering. Aku rajin mengolesinya dengan salep. Aku hanya bercanda. Ini tidak sesakit yang kau pikirkan, sayang. Jika ini masih sakit, aku tidak mungkin bisa menjabat tangan Mr. Horan semalam."

Benar juga

"Lalu kenapa kau menutupinya dengan plester-plester ini?" Tanyaku penasaran

"Aku hanya menyukainya. Ini menutupi bekasnya. Lihat! Aku menggunakan tiga plester untuk menutupinya."

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang