Chapter 8 (Clear)

5.6K 140 9
                                        

Halooo..
Dont forget to voment yaw.
Thank you

Happy reading guys❤❤

Sial! Aku terangsang

Seketika tangan Harry pun mulai bergerak di perutku dan dia menciumi telingaku dan berjalan ke leher jenjangku.

"Har.. Harryhh. Aku tidak mm nyaman." aku mengeliat seperti ulat karena itu membuatku geli.

"Benarkah?" Bisiknya lagi

Suaranya benar-benar mampu membuatku melayang. Aku pun berhenti total dari aktifitasku.

Aku meletakkan pasta tersebut dengan kasar di samping microwafe.

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, Harry pun memutar tubuhku menghadapnya. Tangan kirinya dia gunakan untuk menahan pinggulku dan tangan kanannya dia selipkan di antara rambutku bagian kiri.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Tanyanya sambil menekan tubuhnya ke arahku.

Oh God!

"Ak ak mm.. Aku merasa bahwa kau masih perlu istirahat. Ja ja jadi aku-.."

Dengan sekejab benda kenyal itu menyentuh bibirku.

Harry melumat bibirku. Ahh. Ini gila. Haruskah aku melakukannya lagi? Dengannya?

Kemudian Harry menarik wajahnya.

"Kau tahu? Gara-gara kau tidak membangunkanku, aku jadi tidak pergi ke kantor. Dan aku harus menunda meeting ku."

Kami saling bertatapan

1

2

3

Harry kembali menyerang bibirku. Melumat bibirku rakus. Karena terhanyut dengan ciumannya, aku pun melayangkan tanganku ke kedua sisi kepalanya dan mulai membalas ciumannya. Oh aku merasakan bibirnya yang terluka.

"Sshhh" Harry mendesis kesakitan

Aku ingin berhenti tapi Harry menahan kepalaku.

Itu meyakinkanku bahwa Harry akan baik-baik saja. Dan untuk itu akupun meremas rambut keritingnya dan memperdalam ciuman kami.

Aku dan Harry berada dalam kegilaan dunia. Dengan pasrah aku menyerahkan diriku untuk mendapatkan hukuman dan reward sesuai dengan caranya.

Di penghujung kegiatan aku dan Harry,
Aku merasakan tubuhku bergetar hebat dan Harry menghirup napas tak kalah rakus dari ku. Dia sangat lelah.

Dan bagian bawahku, kurasa benar. Lecet.

Napas kami tersenggal-senggal. Dan untuk membuatku nyaman Harry pun mengusap kepalaku.

Setelah beberapa menit mencoba menenangkan diri menikmati orgasme, Harry yang berada diatasku pun dengan perlahan memberdirikan tubuhnya.

Akulah yang kehabisan tenaga disini.

Melihatku yang terkulai lemas Harry pun menggendong tubuhku dengan keadaan telanjang.

Dia membawaku ke kamar dan membaringkanku di kasur. Kemudian dia juga ikut berbaring di sebelah kananku.

Lalu Harry meraih selimut dan menutupi tubuh kami berdua.

Dia mencium bibirku singkat dan kemudian menopang kepalanya dengan menggunakan tangan dan sikut kirinyanya menghadap ke arahku. Dia mengusap wajahku lembut dan menatapku dengan sangat teduh.

Ya Tuhan. Kenapa dia terlihat begitu sangat manis. Dia memang arogan, tapi dia tahu cara menebus kesalahannya.

Harry memandangku dengan sangat lekat seolah dia berusaha membaca pikiranku. Begitu juga denganku.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang