Chapter 9

3.7K 131 11
                                    

Dont forget to voment yaw!

Hahaha.. di suruh gercep nih😉




"Bagaimana dengan yang ini?" Gigi memperlihatkan padaku heels yang dia pilih.

"Mmm aku rasa warna gold yang tadi lebih cocok untukmu." ujarku

"Baiklah aku akan memilih yang kau rasa bagus." ucap Gigi senang.

Sekarang Gigi sudah membeli semua yang dia inginkan.

"Yeay akhirnya! Kenya... Apa kau tidak ingin membeli sesuatu?" Tanya Gigi

Ada

"Iya ada sesuatu yang ingin aku beli. Aku ingin mencari dress untuk ku kenakan pada jamuan makan malam besok." Aku-ku pada Gigi

"APA? KAU AKAN PERGI KE ACARA JAMUAN MAKAN MALAM? BESOK? DENGAN SIAPA? APAKAH DENGAN SEORANG PRIA? OHH KENYA... AP-.."

"Ssshhhhh.. Pelankan suaramu Gi. Kita sedang berada di tempat ramai sekarang. Tidakkah kau menyadari itu?" Aku memarahinya seperti seorang ibu memarahi gadis kecilnya.

Dan dia hanya cekikikan, yang mana hal tersebut berakhir dengan membuatku menarik telinganya

"awwwwhh Kenya aw aww ampun. Maafkan aku." pintanya.

"Kau berlebihan. Aku sama sekali tidak menggunakan tenaga." ledekku

"Hehehe baiklah baiklah. Sebaiknya kita cari gaun untukmu. Tapi aku harus tahu pria seperti apa yang akan pergi bersamamu?"

"Tapi sebenarnya aku-.."

"Aku apa?"

"Aku tidak mau pergi. I just met him. Bagaimana bisa-.."

"Apa yang salah dengan hal itu? Tidakkah kau mengerti bahwa cinta pada pandangan pertama itu benar adanya? Baiklah.. beri tahu aku. Bagaimana dan siapa dia?"

Sial! Haruskah ku beri tahukan ini pada Gigi?

"Kenya, jangan coba-coba untuk berbohong padaku." Ucapnya sambil memberikan tatapan yang menyelidik.

Agh! Dia akan menang.

"Ok akan ku beri tahu. Aku akan pergi dengan Harry. Pria yang waktu itu menolongku saat hampir ditabrak dan juga saat ada seseorang yang berusaha menculikku di club."

"BENARKAH??? BUKANKAH KAU MEMBENCINYA??" Gigi terperanjat kaget mendengar kebenaran itu.

Mungkin sekarang tidak, Gi.

Akupun menceritakan semuanya. Termasuk bahwa aku sudah melakukan sex dengan Harry.

Dan ya Gigi hanya bisa membuka matanya lebar dan membulatkan mulutnya.

"Sudahlah Gi. Aku rasa mungkin ini saatnya aku membuka hatiku lagi." jelasku

"Ken, beberapa waktu lalu kau pernah memberitahuku tentang mantan kekasihmu. Maksudku kau sudah pernah memberitahukan cerita yang kau alami dengannya. Yang mana kau dikhianati dan di tinggalkan karena dia memilih wanita lain. Tapi kenapa kau tidak mau memberitahukan namanya padaku?"

Kenapa Gigi membahas si brengsek itu? Menyebalkan

"Tidak hanya kau. Jika ada yang bertanya, aku juga tidak akan memberitahukan namanya. Bukan apa-apa. Hanya saja aku terlalu membencinya. Hingga namanya ku rasa tak pantas keluar dan terucap dari mulutku"

"Tenanglah. Aku tidak akan memaksamu." ujar Gigi sambil melempar senyum padaku. Dan akupun membalas senyumannya.

"Let's go! Kita ke butik sana. Kita akan mencari gaun indah untuk tuan putri yang cantik ini." ajaknya girang

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang