Chapter 24

3.5K 109 17
                                    

Holaa!!! Gw kembali lagi! 😂😂😂sorry yak nunggu!

Senin ujian nih akohh. Hahahaha. Semoga minggu masih bisa update lagi yak.

Tapi setidaknya nikmatin dulu aja baca chapter ini. And btw di mulmed itu si Robert. Hahaah... salam kenal.

😉😉

Well guys! See ya soon!

And Happy Reading!

Dont vorget to VOMENT yaw!!

Eh.. kalau bisa coment dongg😢 kurang nya dimana. Bagusnya dimana gitu. Eveluasiiii pleasee.

Love you xx











Ah benar saja pagi ini aku bangun dengan perut bagian bawah ku sakit. Haid.

Si keriting itu beruntung sekali bisa bercinta denganku semalam.

Selesai mandi aku langsung pergi menuju dapur. Seperti biasa, Harry masih tertidur dengan pulasnya di atas tempat tidur. Membuka kabinet dan aku melihat bahan-bahan makanan yang sedikit berbeda. Oh apa yang harus aku hidangkan untuk sarapan minggu pagi ini?

Ada beberapa bahan yang kurang. Sebaiknya aku membelinya dulu di supermarket.

Aku pun kembali ke kamar mengganti hotpans ku dengan celana jeans panjang dan masih dengan kaos abu-abu longgar yang aku pakai sehabis mandi tadi.

Aku meraih ponsel dan tas ku yang ada di sofa kamar. Saat aku membuka pintu kamar untuk keluar, tiba-tiba Harry terbangun.

"Kau mau kemana?" Tanyanya dengan suara serak dan nada yang masih mengantuk.

"Oh aku. Aku mau ke supermarket membeli beberapa bahan untuk sarapan. Masih ada yang kurang. Jika kau masih mengantuk, tidur saja. Atau jika tidak kau bisa mandi sekarang."

"Hmmh kau cerewet." Gumamnya yang masih jelas terdengar olehku.

Sialan kau!

"Sorry, pardon me?" Tanyaku kesal sambil melipatkan tangan ke dada dan melihatkan wajah kesal padanya.

"Uh oh tidak.. tidak.. Kau cantik."

Mendengar itu aku hanya memutarkan bola mataku.

"Terserah kau, Harry."

Persetan dengan apa yang dia lakukan, aku pun berbalik dan keluar dari kamar dan menutup pintunya dengan sedikit keras.

"I love you too, Kenny!!"

Teriak Harry dari dalam kamar.

Bodoh!

Bahkan aku tidak mengatakan aku mencintainya?

Aku menggeleng kan kepalaku, selalu Harry membuatku merasa tidak percaya dengan apa-apa yang dia lakukan.

Berjalan keluar dari apartment ku, aku menutup pintu dan langsung menuju elevator. Saat pintu elevator terbuka, tidak ada orang di dalamnya.

Aku pun memasukan tubuhku ke dalam ruang yang mungkin bisa di muati lima belas orang itu. Kemudian aku pun menekan tombol dengan simbol huruf "G" yang artinya Ground atau loby.

Satu persatu elevator ini turun melewati lantai-lantai di apartment ini.

Seketika bunyi dentingan dari elevator ini pun muncul dan layar kecil di depanku menunjukan huruf "G" yang berarti aku sudah berada di lantai apartment yang aku inginkan.

Melewati pintu loby, aku terus berjalan hingga keluar area apartment.

Ya aku hanya berjalan kaki saja. Karena supermarket yang aku akan datangi berada persis di sebelah gedung apartment ku. Lumayan, pemanasan di pagi hari.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang