Chapter 20

3.1K 114 11
                                    

Happy reading guys!

Dont forget to voment! ❤❤

Aku pun sampai di depan pintu apartmentku dengan membawa dua bungkusan. Yang satu paper bag yang berisi hadiah untuk Harry dan yang satu lagi tentu, pasta untuk makan malam Harry. Ah Niall, dia baik hati sekali. Mengganti kedua pastaku yang jatuh.

Ya.. Sebelum pulang, aku meminta pelayan untuk membungkuskan pasta. Dan Niall juga yang membayar pasta itu.

Akupun mengambil kunci dan kemudian  membuka pintu apartmentku.

“Kenapa kau baru pulang?”

Shit! Aku terperanjat kaget karena mendengar suara Harry dari balik punggungku dan membuatku langsung berbalik kearahnya.

“Ugh Harold, kau mengagetkan ku saja.” Ucapku kesal

“Darimana saja kau?”

“Uh mm aku habis berjalan-jalan saja di Mall.” Jawabku sambil menutup pintu dan kemudian berjalan melaluinya untuk menuju sofa. Dan aku merasakan Harry mengikutiku dari belakang.

Sejurus kemudian akupun mendudukan diriku di sofa.

Ku angkat kepalaku ke atas, ku dapati Harry yang masih berdiri dengan posisi di sebelah kiri ku dengan keadaan tangan yang terlipat di dadanya.

“Hey, haruskah aku memintamu untuk duduk di sebelahku?” seruku pada Harry yang menampilkan ekspresi datar.

Tanpa menunggu lama, aku langsung menarik tangan Harry agar dia terduduk di sebelahku.

Dan dia menatapku heran.

Dengan tangan kiri ku yang masih memegang tangannya, ku larikan tangan kananku untuk menjangkau paper bag yang ku letakan di atas meja yang mana berisikan hadiah ikat pinggang untuknya.

“Ini!” ucapku semangat.

“Apa ini?” tanyanya tidak tertarik.

Sialan kau Harry! Setidaknya tersenyumlah.

Akupun menarik tangannya kembali kemudain membuka telapak tangannya lalu mengaitkan tali paper bag tersebut ke tangannya.

“Buka saja. Nanti kau akan tahu apa itu.” Instruksiku padanya sambil berusaha untuk tetap tersenyum.

Oh aku hanya benar-benar ingin ini selesai. Aku tidak ingin ada pertengkaran lagi.

“Kau tahu bahwa kita sama-sama tidak menyukai kejutan. Lalu kenapa kau memberikan hadiah ini? Jika maksudmu untuk membuatku sedikit merasa bahagia agar hatiku tenang dan perlahan mau mencoba untuk melupakan apa yang terjadi pagi ini, maaf, kau gagal.” Jelasnya sambil meletakan kembali paper bag tadi ke atas meja.

Shit! Tentu aku tidak lupa. Aku juga membenci kejutan, sama halnya denganmu, Harry. Tapi mungkin kau lupa bahwa aku suka memberi kejutan.

Katakan saja aku egois, ya, itulah kenyataannya.

“Baiklah, apa yang kau katakana memang benar. Tapi dengar, jika kau tidak mau menerima ini karena hal itu, setidaknya terima ini sebagai hadiah dari ku karena setelah sekian lama kita tidak bertemu dan baru sekarang kita bisa bersama lagi. Aku yakin, kau pasti menyukainya, Harry.” Ujarku sambil tersenyum lemah.

“Baiklah, aku terima." Jawabnya singkat seraya meraih kembali paper bag tadi yang dia letakkan di atas meja.

Tapi tunggu. Huh? Itu saja? Bagaimana dengan ucapan ‘Terima kasih, Kenny’ ?

Oh Harry, kau memang brengsek. Tapi aku mencintaimu. Hahaha

Kulihat Harry mencoba memasukan tangannya ke dalam paper bag tersebut. Kurasa dia ingin melihat apa isinya. Bersamaan dengan hal itu, aku teringat akan pasta yang aku belikan untuk makan malamnya. Maksudku, Niall yang membelikannya.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang