Holaa!! Woyyy!! Komen dong elah. Sedih nih gw! Sesekali jd aktif reader ga rugi kok. Ga bikin mati.
Okay??
Well enjoy!!
Love you guys xxHappy reading!!
"Aku sudah kenyang." Ucap Harry sambil memegangi tanganku yang sedang menyuapinya.
"Benarkah? Ayolah Harry. Ini hanya tinggal beberapa suapan lagi. Kau lanjutkan lagi, okay? Sedikit lagi." Pintaku sambil kembali menggerakan tanganku yang memegangi sendok berisikan bubur ke arah mulutnya.
"Kenny. Aku sudah kenyang. Apa kau tidak mengerti dengan kata itu?"
"Oh. Yasudah." Jawabku mengolok karena kesal dan di iringi dengan sentakan tubuhku saat berdiri dari pinggir tempat tidur Harry dan lanjut berjalan ke meja yang ada di samping mejanya untuk meletakan mangkuk bubur sarapan Harry.
Dan lihat! Si keriting itu hanya diam saja?
Aku pun mengambil gelas yang berisikan susu dan kembali berjalan ke arahnya. Mendekatinya aku pun membulatkan mulutku, dan memperlihatkan mimik wajah yang merajuk dan bahwa aku merutukinya.
"Ini." Ujarku dengan nada menghentak.
"Aku tidak mau."
"Kenapa lagi!?" Sial! Aku benar-benar kesal sekarang.
"Kau bertanya? Coba kau lihat apa yang kau lakukan. Coba kau cermati bagaimana cara kau memberikan gelas itu padaku."
"Aku seperti itu karena aku kesal padamu."
"Hanya karena itu? Dan kau kesal padaku?"
"Ya!"
"Oh baiklah."
"Apa maksudmu?"
"Tidak ada."
"Harry! Jangan membuatku marah."
"Guess, i did, babe."
"Dengar! Aku tidak mau mengurusmu. Kau urus dirimu sendiri!"
"Kau yakin? Kau mau membiarkan ku?"
Mendengar pertanyaannya aku justru memutar otak ku.
Gadis batinku merasa canggung. Tidak yakin dengan apa yang sudah aku lakukan.
Aku pun memutar tubuhku berusaha untu mengabaikannya.
Kemudian aku mendengar suara kasur yang ditekan.
Apakah Harry turun dari tempat tidur?
Kuat dugaanku, ya.
Tak lama setelah itu aku pun mendengar suara rintihan.
Segera aku membalikan tubuhku dan langsung aku menemukan sosok Harry yang berdiri sambil memegangi perutnya yang terkena tusukan.
"HARRY!" jeritku panik dan dengan sogap aku langsung memegangi tubuhnya.
"Kau! Kenapa kau bangun!? Jika kau meemerlukan sesuatu kau kan bisa meminta ku, bodoh!"
"Bukankah tadi kau sendiri yang mengatakan bahwa-.."
"Baiklah baiklah! Maafkan aku." Ucapku melemah sambil menekukan wajahku.
Lalu aku merasakan jari Harry menyentuh daguku dan Harry mengangkat kepalaku.
Secara otomatis akupun menatap mata hijaunya. Dan aku dikunci oleh tatapan tajamnya.
"Aku mengerti, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes
Hayran Kurgu(Ongoing) Ketika seorang pria dan seorang gadis yang sempat menjalin romansa masa kecil di pertemukan kembali dalam keadaan yang berbeda. Masalah yang beruntun ternyata menyeret mereka dalam keputusan-keputusan yang tidak menguntungkan. Kesetiaan y...