Enjoy readers!! 😙😙😙
DONT FORGET TO VOMENT!!
"Silahkan." Ucap Niall sambil menarik kursi untuk ku duduki.
"Terima kasih." Balasku sambil mendudukan tubuhku di kursi, dan di susul oleh nya yang mengambil tempat duduk di sebrang ku.
Setelah kami dalam posisi duduk yang nyaman, Niall pun memanggil pelayan restaurant ini untuk kami memesan makanan.
Dan seorang pelayan wanita pun datang ke meja kami. Lalu aku dan Niall pun secara bergantian menyebutkan pesanan masing-masing.
"Baik tuan, nona. Pesanan kalian akan kami antar dalam waktu lima belas menit."
"Terima kasih." Balas Niall.
Dan pelayan tersebut tersenyum dan memberi anggukan.
Dan aku pun membalas senyumannya.
Setelah pelayan tersebut pergi, Niall pun membuka suara.
"Well, apa kau berjalan-jalan sendirian?"
"Mm uh ya. Ya. Aku sendirian. Dan kau?"
"Tidak. Aku tidak sendirian."
"Oh ya? Kau bersama siapa?" Tanyaku penasaran.
"Kau bisa lihat, seberapa banyak pengunjung di sini. Jadi, aku tidak sendirian."
So lame
"Oh come on. Aku serius."
"Hahaha maafkan aku. Ya, aku sendirian kesini. Tapi di sini aku sudah mendapatkan teman makan malam. Jadi aku rasa aku sudah tidak sendiri lagi."
Dia benar juga.
Gadis batinku tertawa geli mendengar ucapan Niall.
Dan kami pun tertawa kecil.
"Kalau boleh tahu, kenapa kau sendirian?"
"Oh aku sudah biasa. Dan aku menyukai hal itu. Tapi semenjak aku pindah dari London kesini, dan memiliki seorang teman yang suka berbelanja, aku jadi jarang untuk pergi-pergi sendiri."
"Oh kau dari London. Kenapa kau pindah?"
"Mm mengganti suasana baru saja."
"Hmm baiklah-baiklah. Aku juga orang pindahan. Dulu aku tinggal di Irlandia. Namun setelah kelulusanku, aku di minta ayahku untuk menemaninya mengurus perusahaan di sini, New York. Sehingga aku lah yang harus stay sekarang. Dan dia bisa pulang pergi ke Irlandia."
"Ohh.. okay. That's cool."
"Yea. Cool."
Niall pun tergelak.
"Tapi kenapa kau suka bepergi sendirian?" Lanjutnya bertanya.
"Itu... Itu karena aku jadi bisa berkonsentrasi pada diriku saja. Dan aku jauh lebih bisa menikmati dengan apa yang sedang aku lakukan. Karena beda halnya jika pergi dengan seseorang atau beberapa orang. Itu akan menggangguku dalam mengamati sesuatu. Ya, you know, right? Jika kita bepergkan dengan seseorang atau beberapa orang, mengobrol adalah hal yang tidak mungkin bisa dihindari." Jelasku panajng lebar.
Eh? Ada apa denganku?
Agh! Ini gara-gara aku bergaul dengan Gigi. Sekarang aku kembali mudah untuk di pancing berbicara. Kau menyebalkan, Gi. Haha. Kidding
"Jadi, kau tidak suka mengobrol? Kalau begitu, jika kita bertemu lagi, kita tidak usah berbicara. Kita diam-diam saja. Hahaha."
Ya ampun. Irish boy ini, pintar sekali dia membawa suasana huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes
Fanfic(Ongoing) Ketika seorang pria dan seorang gadis yang sempat menjalin romansa masa kecil di pertemukan kembali dalam keadaan yang berbeda. Masalah yang beruntun ternyata menyeret mereka dalam keputusan-keputusan yang tidak menguntungkan. Kesetiaan y...