Chapter 37

1.6K 104 30
                                    

Halo😩 maaf ya baru update lagi.

Baru sempet ngide😣
Maaaffffff banget.

Please.......
Ga maksud buat ngecewain dan sengaja bikin kalian nunggu. Cuma gw lagi kesulitan buat ngide.

Gw ga mau kalau main asal cepet update, kualitas cerita yang gw bikin jadi jelek.

Sekali lagi maaf ya. Dan darisekarang gw kasih tahu bahwa gw ga bisa janji untuk uodate tiep hari.

Maaf ya..

I love you guys xx

Louis's POV

Kali ini waktu ku tidaklah banyak. Aku akan segera berangkat ke New York menggunakan pesawat jet pribadiku. Dan aku sudah menghubungi asistenku, David, untuk menyiapkan semua berkas-berkas aset yang ku miliki dan aku memintanya untuk menyusulku ke landasan pacu pesawat. Sedangkan aku menyiapkan berkas-berkas yang ada di rumah.

Tiba-tiba aku mendengar ponselku berdering. Saat ku periksa ternyata sebuah panggilan dari Eleanor.

Hari ini aku sudah berjanji padanya untuk makan malam. Mungkin dia ingin mengingatkan dan juga memastikan. Apa alasanku? Haruskah ku beritahukan kepadanya tentang keadaan yang sebenarnya?

Tapi jika ku beritahu, aku justru khawatir bahwa dia akan panik. Dan kepanikannya pasti akan memyulitkanku nantinya.

"Ha hallo?"

"Hey, babe. Kau lama sekali mengakat teleponnya. Bagaimana? Kau sudah bersiap untuk makan malam?"

"Ee mm... El. Maafkan aku. Aku ada urusan mendadak."

"Huh?"

"Aku harus menyerahkan beberapa berkas kepada klienku yang ada di australia. Untuk itu aku harus bernagkat sekarang. Aku rasa makan malamnya kita tunda dulu. Tapi aku berjanji padamu bahwa aku akan-.."

Sial!

Eleanor memutusakan sambungan teleponku secara tiba-tiba.

Ya Tuhan.

El, aku akan menjelaskn semuanya. Nantinkau akan mengerti.

Tidak mau ambil pusing dan tanpa membuang-buang waktu, aku pun segera menyambar jas ku dan keluar dari rumah lalu menuju ke mobil yang mana sopirku sudah menungguku tepat di depan teras. Dan setelah aku memasukan tubuhku, aku memintanya untuk segera mengantarkanku ke landasan pacu pesawat.

Tidak butuh waktu lama, sekitar dua puluh menit aku pun sampai. Keluar dari mobil menuju pesawat jet pribadiku aku pun di kejar oleh David yang ternyata datang bersamaan denganku.

"Maaf tuan Louis. Ini berkas-berkas yang anda minta untuk saya siapkan."

"Terima kasih David." Ucapku sambil mengambil tas yang dia serahkan padaku yang di dalamnya terdapat berkas-berkas penting sambil aku dan dia terus berjalan menuju pesawat jet.

"Tapi tuan, jika saya boleh tahu. Untuk apa ini semua disiapkan? Kenapa anda ingin membawanya ke New York? Bukankah berkas ini sangat-.."

"Ini tidak sebanding dengan nyawa adikku, David." Sergahku sambil menghentikan langkahku dan kemudian menghadapkan tubuhku padanya yang diikuti juga oleh David.

"Thank you." Lanjut ku smabil menepuk pundak kirinya. Dan kemudian aku pun menghadap ke kanan dan kembali melanjutkan langkahku menuju pesawat jet pribadiku. Akupin meninggalkan David dalam keadaan yang penuh tanda tanya.

Dengan langkah pasti akupun memasuki pesawat jet pribadiku dan duduk di dalamnya dengan penuh harapan bahwa mimpi buruk ini akan segera berakhir.

Kendall...

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang