Chapter 50

665 46 14
                                    

(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!)

Aaaaakkkkkk

Helo my lovely readers....
Sorry yaaaa udah lama ga update

Huhu

Maafkan aku....

Aku terlalu sibuk untuk tidak melakukan apa-apa beberapa waktu belakang.

Tapi makasih banget yang masih setia nunggu kelanjutan cerita ini..

Ahhh aku sayang kalian..

Happy reading ya.


Syukurlah aku masih bisa mendapatkan penerbangan untuk jam delapan.

Aku benar-benar tidak sabar untuk mengakhiri ini semua.

Tak butuh waktu lama akupun sampai di bandara.

Tepat di depan pintu masuk akupun memperlihatkan E-ticket ku pada salah seorang petugas.

"Silahkan tunggu di lounge, tuan. Kami akan mengurus check in dan boarding pass anda."

"Thanks." Jawabku singkat sambil meninggalkan pria dengan setelan jas rapi.

Berjalan masuk menuju lounge aku pun menunggu di sebuah sofa yang berada di sudut yang tak banyak orang disekitarnya.

Menunggu dan menunggu.

Agh!

Ayolah!

Sedari tadi aku tak berhenti menggerakan kaki kananku seperti gerakan kaki orang yang sedang menggunakan mesin jahit.

Sabarku sudah di ujung batas.

Dipenuhi kekesalan akhirnya aku menangkap sosok wanita yang mengenakan warna seragam khas Enirates yaitu Cream.

"Mr. Harry Styles. Untuk check in dan imigrasi sudah kami selesaikan. Dan ini nomor kursi anda yaitu 5A." Jelasnya tersenyum sambil menunjukan check holder kulit panjang yang berisikan boarding pass milikku.

"Mari, tuan, saya antar. Waktunya untuk boarding."

Mendengar penuturan tersebut akupun langsung meloncat dari tempat dudukku dan mulai berjalan keluar dari lounge.

Melewati garbarata, aku mengikuti langkah petugas wanita tersebut dengan hati yang lega.

Sesampai di dalam kabin pesawat aku mendudukan tubuhku di kursiku dan tak lama kemudian salah seorang pramugari pun menghampiriku.

"Selamat pagi, Mr. Styles. Saya Celine, cabin crew yang akan melayani anda selama penerbangan." Ujar wanita berparas seperti wanita latin memperkenakan dirinya padaku.

Dengan ramah pramugari ini memberikan beberapa informasi mengenai penerbangan kelas satu yang akan aku dapatkan.

Dan setelah selesai menjabarkan semuanya tepat setelah dia pergi akupun mengaktifkan mode "Don't Disturb." pada pintu yang menjadi batas ruang untuk kursi ku.

Tak lama akupun merasakan pergerakan pada pesawat meninggalkan apron menuju landasan.

Disaat yang bersamaan suara demontarasi keselamatan penerbangan dari pramugrari memenuhi ruang kabin pesawat.

Dadaku tidak pernah merasa seberdebar ini. Mungkin karena aku sangat berharap aku dan Kendall menemukan jalan keluar untuk bersama kembali setelah bertemu nanti.

"Door closed, arm slide and crosscheck." kode sang pilot pada para cabin crew terdengar melalui speaker.

"Door closed, arm slided and crosscheck." balas salah satu dari cabin crew.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang