- - Part 3 - - Dalam Gendongan Kenzo

4.4K 402 3
                                    

Jangan tanya gimana kencan pertamaku nanti?!

~ ~ ~ ~

Gagal total.

Iya, kencan pertamaku... gagal total.

Entah apa salahku sampai-sampai mimpi indah menjadi bencana kemarin.

Kalian ingin tahu?
Sungguh sangat memuakkan.

Aku tak sampai hati bercerita mengenai kejadian kemarin sebenarnya. Ingin rasanya memusnahkan cowok itu, penyebab utama kencan pertamaku menjadi kacau.

Tentu saja yang aku maksud cowok itu bukanlah Kasa, pangeran tampanku.

Sampai-sampai menyebut nama-nya saja aku tak sudi.

Kalau kalian peka, pasti tahu cowok menyebalkan itu siapa.

Dia... Kenzo Factorrsy.

~kemarin~

Awalnya, semua berjalan dengan lancar. Kasa dan aku menikmati makan siang kami dengan keheningan yang menyenangkan.

Kami memakan pesanan dalam diam. Sangat mematuhi aturan, jika makan maka tak boleh berbicara atau bahkan bersuara. Dan aku suka itu.

Aturan yang tidak mengekang.

Terlebih, Kasa bukanlah cowok tebar pesona, yang menyakiti hati setiap wanita dalam lirikannya. Bukan, sama sekali tidak.

Kasa lebih condong ke tipe-tipe cowok keren ice man yang menggetarkan hati. Membuat cewek-cewek akan jatuh hati dalam diam. Ya, seperti aku.

Banyak hal dari Kasa yang mampu aku kagumi. Kepribadian cowok itu contohnya, Angkasa Pura Anjash adalah sosok cowok modern jaman sekarang yang di idam-idamkan setiap perempuan.

Jika dilihat dari arah pandangku, Kasa adalah satu-satunya cowok tanpa cela yang mampu memikat hati dan pikiran gadis batinku. Terdengar berlebihan memang, tapi itulah kenyataannya.

Aku mencuri-curi pandang diantara kaca mata tebalku. Diseberang meja ini, terdapat seorang pangeran pemikat hatiku.

Terkikik geli melihat betapa menggelikannya aku jika sedang jatuh cinta seperti ini.

Lihatlah sekarang, Kasa yang sedang memakan spaghetti bolognese didepanku saja terlihat sangat menggiurkan. Caranya memakan makanan itu, membuatku merasa jadi perempuan paling beruntung didunia. Karena bisa 1 meja dengan pangeran tampanku.

Keheningan ini melingkupi meja kami sedari tadi.
Membuatku tenang dan damai. Senyuman manis tak ayal selalu melekat di wajahku.

Sudah 1 jam disini, tapi pembicaraan yang terlontar diantara kami bisa di hitung dengan jari tangan kananku.

Bukannya, bosan. Hanya merasa garing saja.

Aku akhirnya memutuskan untuk memulai pembicaraan baru. Melihat makanannya yang tinggal sedikit, aku makin bersemangat untuk mengobrol dengan pangeran tampanku ini.

"Ehm." Demi menetralkan asam yang ada pada tenggorokanku, berdehem adalah cara paling ampuh dan mujarab. Oh, bahkan sekarang Kasa terlihat mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arahku.

Tak mau terlihat bodoh, akhirnya aku memutuskan untuk berbicara, "Kas, makanannya enak yah?!"

Oh em ji...
Dari sekian banyaknya kosa kata yang telah tersusun rapi didalam kepalaku, kenapa kalimat itu yang meluncur keluar dari mulutku sekarang?!

Hancurlah imej yang aku bangun mati-matian didepan Kasa sedari tadi.

Wajahku seketika tegang, saat Kasa hanya menaikkan alis kanannya menanggapi omongan bodohku tadi.

Aku berharap, Kasa tak menganggapku cewek bodoh saat ini.

Sebelum semuanya terlihat tidak baik-baik saja, aku lebih memilih untuk pergi ke toilet cafe sesegera mungkin. Bahkan, wajahku terasa panas saat ini mengingat kebodohanku didepan Kasa tadi.

"Kenapa ini bisa terja- oh tuhan." tanpa memperhatikan jalan, aku tak sengaja menabrak seseorang. Sehingga minuman yang ia bawa jatuh dan tumpah di rok seragamku.

Oh, dada bidang ini... sepertinya familiar.

Apa?! Oh tidak.

"Jadi ini yang namanya pulang?" Suaranya bagai sambaran petir di siang bolong bagiku. Kakiku bergetar hebat sanking kagetnya dengan kedatangan Kenzo di cafe ini.

Yah, cowok ini Kenzo.

"Ak-aku tadi cum-cuma..."

"Pulang, sekarang." Tanpa menunggu jawaban dariku, ia menarik lengan kananku dengan kencang.

Aku menahan sakit atas perlakuannya padaku saat ini. Air mata mulai merembes keluar dari pelupuk mataku. Memang, sedari kecil sangat sensitif dengan tindak kekerasan apapun bentuknya.

Dan kali ini, Kenzo melakukannya. Walaupun tak terlalu kasar, tetap saja terasa sakit. Terlebih ia menggeretku layaknya sampah didepan para pengunjung cafe saat ini.

Aku malu, sangat.

Dari balik pelupuk mataku, siluet tubuh Kasa berdiri melihatku dengan pandangan yang tak kumengerti.

Tak kuhiraukan lagi segala tatapan tanya yang orang-orang disekitar memandangi kami bingung. Mungkin yang ada dalam pikiran mereka, aku adalah seorang kekasih yang tertangkap basah sedang beduaan dengan cowok lain. Atau apalah itu, aku sama sekali tak peduli.

Hingga akhirnya, tubuhku terasa melayang saat ini. Beberapa detik berlalu, sampai kesadaran meliputi.

Aku digendong Kenzo.

DI GENDONG?!

~ ~ ~ ~

Tinggalkan jejak dengan menekan Bintang dan tuliskan sedikit banyak kata dalam kolom komentar cerita ini.

Find me on ig : sarahrmdhnia34


Salam Grace?!

[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang