- - Part 38 - - About the Reason

675 44 0
                                    

I'm not a perfect person

kumemang tak sempurna

There's many things I wish I didn't do

Banyak hal yang kusesali

But I continue learning

Namun, ku tak henti belajar

I never meant to do those things to you

Tak pernah kusengaja menyakitimu

And so I have to say before I go

maka harus kukatakan sebelum kuberlalu

That I just want you to know

Bahwa, aku hanya ingin kau tahu

I've found out a reason for me

Telah kutemukan sebuah alasan

To change who I used to be

Alasan untuk berubah

A reason to start over new

Sebuah alasan untuk memulai segalanya dari awal

And the reason is you

Dan engkaulah alasanku


The Reason by Hoobastank

.
.
.

Abaikan mulmed 😆
.
.
.

Kamar mandi dalam kamar serba hijau Hazel mempunyai design yang unik dan minimalis. Terdapat shower dengan suhu air otomatis, sebuah bak mandi kecil untuk berendam, serta toilet duduk. Mengapa unik? Ya, kalian bisa membayangkan sendiri. Seluruh benda yang ada di dalamnya lagi-lagi berwarna hijau daun. Bahkan lantai keramik bercorak abstrak itupun juga berwarna hijau.

Hazel telah selesai membersihkan diri. Kini ia mematut diri di depan cermin panjang yang menampilkan pantulan tubuhnya. Rambutnya sudah terlalu kering dan kotor, untuk itulah ia memutuskan membersihkan mahkota miliknya karena sudah beberapa hari ini absen darinya. Tangannya kesana kemari mengambil sejumput rambutnya menggunakan handuk-hijau-untuk mengeringkan surainya. Ia nampak cantik dengan kemeja putih dan celana jeans hitam. Senandung ringan sedari tadi selalu di suarakan mulut kecil itu, sepertinya hati gadis itu sudah mulai sembuh. Setelah sebelumnya sakit dan si penyebabnya pun tiba-tiba menghilang bagai di telan bumi.

Pikiran Hazel kembali merujuk pada sosok itu. Siapa lagi kalau bukan, Kenzo. Ia mengkhawatirkan keadaannya, terlebih setelah melihat dengan mata kepalanya bahwa Kenzo telah bertarung melawan gerombolan serigala liar itu sendirian. Tak mungkin ia tak mendapatkan luka sama sekali. Hazel jadi parno sendiri, sebenarnya perasaannya pada lelaki itu setelah mengetahui rahasia gelapnya itu apa? Baik-baik saja kah? Terharu kah? Kecewa kah?

Ah, tentu saja yang terakhir. Jika boleh digambarkan, perasaan yang paling mendominasi adalah kecewa yang teramat dalam. Biar bagaimanapun, Hazel merasa hubungan keduanya sudah terjalin erat selama bertahun-tahun. Rasanya mustahil kala tahu masih ada rahasia yang bisa lelaki itu sembunyikan darinya. Terutama menyangkut hewan buas berbulu dengan taring dan geraman yang sangat Hazel benci keberadaannya.

[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang