Kupandangi sebuah lukisan yang berdiri kokoh di ujung ruangan megah ini. Berisi tentang gambaran sepasang kekasih yang nampak sangat serasi, bergandengan tangan dengan senyuman teduh yang menggetarkan hati. Perbedaan yang mencolok kurasakan ketika pertama kali melihat lukisan ini. Pakaian yang keduanya kenakan, bukanlah pakaian biasa. Melainkan sebuah pakaian resmi khas kerajaan. Seperti lukisan Raja dan Ratu kuno.
Tak terasa, sebuah tetesan air mata, turun dan membasahi pipiku. Gejolak dalam hatiku mengatakan sebuah kesedihan mendalam. Entah apa hubungan ini semua dengan lukisan itu. Bagaimana bisa hanya dengan melihatnya saja, hatiku sudah dibuat sedih bahkan hingga meneteskan air mata.
Kulihat, sebuah liontin perak menggantung cantik di leher jenjang sang wanita. Serupa seperti milik lukisan wanita yang ada di dalam kamar yang kutepati sebelumnya. Serupa memang, tapi tak sama. Bedanya, liontin ini terlihat lebih mewah. Seakan sangat berharga dan tak ternilai harganya.
Kurasakan sebuah sengatan rasa sakit di seluruh tubuhku. Sedetik, hanya sedetik namun mampu membuatku lemas seketika. Efek yang diberikanpun bukan main, seakan jiwaku ditarik begitu saja pergi dari ragaku. Sangat menyakitkan. Aku jatuh dengan keadaan tubuhku yang bersatu dengan lantai. Kala kakiku sudah tak bisa lagi menopang berat tubuhku. Menangis dalam diam, meratapi kesedihan dalam hidup. Sakit yang kurasa di pergelangan tangan masih sangat terasa. Menambah pedih rasa sakit yang ada. Isakan tangisku terdengar menggema di ruangan ini. Bahkan sampai terasa rima nya di indra pendengaranku sendiri.
Kulihat pantulan bayanganku di sebuah cermin yang terdapat tepat di samping lukisan itu, diriku nampak seribu kali sangat mengenaskan. Walau tubuhku sudah rapi, rambutku tertata dengan sangat baik, semua itu tak mengindahkan rasa sesak dari dalam hatiku.
Kenapa aku kau ciptakan dengan segala kepedihan hidup yang seperti ini, Tuhan?!
Aku sudah tak kuat lagi, menghadapi rintangan yang kau ciptakan untuk diriku.
Rasanya aku ingin mati?!!
Ya, lebih baik mati!
"HAZEL!!"
Aku tercekat kala kudengar sebuah bentakan yang kurasa dari balik tubuhku. Tepat dimana sebuah pintu penghubung antara ruangan ini dan lainnya berada. Jantungku bergenderang hebat. Ketika kutahu bentakan itu ditujukan pada diriku. Seketika itu juga, suara tangisanku hilang dalam sekejap. Digantikan rintihan ketakutan yang ada dalam hatiku.
Dengan mengumpulkan ribuan kekuatan, kuangkat tubuhku sedikit demi sedikit, memastikan bahwa apapun yang akan terjadi nanti, lelaki itu tidak akan memandangku rendah walau kutahu ia pasti tahu apa yang saat ini kurasakan.
Aku memandang pantulan dirinya dari cermin itu. Terlihat sama seperti sebelumnya. Namun bedanya, hubungan kami yang saat ini terlihat jauh berbeda dari sebelumnya.
Pandangan mata kami bersitatap, dan detik itu pula, kuakhiri dengan sebuah tetesan air mata. Aku tahu ia masih menatapku dengan api amarah dan emosi, namun yang kutahu, aku sudah tak punya tenaga untuk berbicara dengan dirinya.
"JAWAB PERTANYAANKU, HAZEL!!!!!"
Aku tetap diam, meskipun aku tahu apa yang selanjutnya bisa kudapatkan karena tidak kunjung melakukan apa yang ia perintahkan padaku.
Detik demi detik berlalu, aku masih berdiri dengan tubuh bergetar yang masih tetap membelakangi lelaki itu. Kadang aku kehilangan arah, bagaimana bisa ia menjadi sedemikian berbeda dari sebelumnya.
Ia melangkah mendekat. Kian mendekat saat kurasa sebuah sengatan seperti listrik itu datang lagi.
"AAAKKKHHHHH!!! SAKIT?!?!"
Lalu kemudian, yang kutahu lelaki itu, Kenzo Factorrsy, datang dan menangkap tubuhku yang akan jatuh dari belakang. Memelukku erat seakan aku adalah hartanya yang paling berharga.
Ia memandangku antara bingung dan kecewa. Bahkan ada sedikit amarah disana. Air mata miliknya jatuh dan membasahi wajahku. Menjadi bukti bisu betapa membingungkannya sifat Kenzo padaku.
"sakiit..." lirihan terakhir sebelum kegelapan menyelimuti diriku.
Samar-samar namun pasti, kurasakan sebuah usapan dan ciuman selembut sutra di keningku.
Yang kutahu...
Itu pasti Kenzo...
~~~~
Holla...
Grace kembali dengan cerita ini lagi, jangan bosan-bosan yaa...
Vote dan comment untuk semangat Grace selanjutnya.
Find me on ig : sarahrmdhnia34
Happy reading everyone?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...