Part 43 - Si Gadis Pelayan dan Sepasang Mata Elang

480 37 2
                                    

🎼Take away your things and go
Lepaskan barang-barangmu dan pergilah

🎼You can’t take back what you said, I know
Anda tidak bisa mengambil kembali apa yang Anda katakan, saya tahu

🎼I’ve heard it all before, at least a million times
Saya pernah mendengarnya sebelumnya, setidaknya satu juta kali

🎼I’m not one to forget, you know
Aku bukan orang yang lupa, kau tahu

🎼I don’t believe, I don’t believe it
Saya tidak percaya, saya tidak percaya

🎼You left in peace, left me in pieces
Anda pergi dengan damai, membuat saya berkeping-keping

🎼Too hard to breathe, I’m on my knees
Terlalu sulit bernapas, saya berlutut

🎼Right now, ‘ow
Sekarang, ‘ow

🎼I’m so sick of that same old love, that shit, it tears me up
Aku sangat muak dengan cinta lama yang sama, omong kosong, itu membuatku menangis

🎼I’m so sick of that same old love, my body’s had enough
Saya sangat muak dengan cinta lama yang sama, tubuh saya sudah cukup

🎼Oh, (that same old love)
Oh, (cinta lama yang sama)

🎼Oh, (that same old love)
Oh, (cinta lama yang sama)

🎼I’m so sick of that same old love, feels like I’ve blown apart

Selena Gomez - Same Old Love

****

Open mulmed agar cerita nampak lebih nyata yaa...

****

Tuk... Tuk...

Suara ketukan dari meja yang sedari tadi menjadi alasnya untuk menopang bahu dan melamun diketuk pelan oleh seseorang. Membuat Hazel gelagapan membalas tatapan penuh tanya orang itu, sekaligus membuyarkan segala bayangan tentang masa lalunya bersama Kenzo. Huh, masa lalu ya?

Terdengar sangat janggal di telinganya. Sedikit banyak mengusik logikanya bahwa kejadian beberapa hari lalu tidak tepat jika dikatakan masa lalu. Mengingat hal itu semakin membuatnya mengetahui fakta bahwa hubungan anehnya dengan Kenzo sudah berjalan seminggu penuh. Terasa... Begitu panjang berlalu. Setara dengan pemikirannya jika berjalan mundur melewati hari-hari kemarin, lewat memori kenangan Hazel sendiri, semua ini terasa sudah sangat lama terjadi. Terasa seakan berbulan-bulan ia meninggalkan rumah, sekolah, juga kehidupan pribadinya yang seharusnya ia lakukan sedari dulu. Bukannya malah bersusah-susah hidup dengan penuh keruwetan masalah dalam hutan yang tak kunjung ia pahami sampai detik ini.

"Permisi," ucap seorang pelayan dengan kerutan dalam di dahinya. Juga kedua tangan yang memegang nampan berisi penuh makanan dan minuman yang ia pesan atas namanya sendiri. Kedua mata si gadis pelayan mengikuti tiap bola mata Hazel bergerak. Seakan meyakinkan dirinya sedang bertemu seorang pelanggan aneh yang kerjaannya hanya bisa melamun, melamun dan melamun saja.

[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang