- - Part 2 - - Kencan Pertama

5.3K 375 4
                                    

Dengan perasaan yang membuncah senang, Hazelnut meraih sekotak kue coklat dari dalam kantong plastik yang dibawanya ke atas meja. Suasana hati cewek itu nampak berbeda dari biasanya hari ini.

Hazel lebih banyak tersenyum. Oh, dan jangan lupakan semburat merah muda yang menghias pipinya cantik.

Membenarkan letak kaca mata tebalnya yang sedikit miring, Hazel meraih sebuah cermin dari dalam kantong seragamnya. Senyum centil namun terkesan polos itu sangat menggambarkan karakter seorang Hazelnut Camellia. Cantik, lugu, dan keras kepala.

Ping!!!

Suara notifikasi dari handponenya mengalihkan pandangan Hazel. Benda pipih persegi panjang itu menampilkan sebuah pesan singkat dari orang yang sedari tadi di tunggunya.

Angkasa Pura Anjash. Atau yang biasa dipanggil Kasa, cowok kelas sebelah yang belakangan ini telah memikat hati Hazelnut Camellia.

Angkasa P.A : Aku sampai 15 menit lagi.

Singkat, padat, dan jelas. Hal itulah yang menarik perhatian Hazel dari Kasa. Kalau ditanya, apa yang membuat ia tertarik dari cowok berbehel gigi itu, dengan cepat ia akan menjawab, karena Kasa adalah tipikal orang yang serius, gak banyak bicara dan yang pasti keren. Tipe-tipe aku banget.

Tangan mungil milik Hazel perlahan mulai bermain-main di atas permukaan benda pipih itu. Masih dengan senyum yang tertoreh manis, ia mengetikkan beberapa kata balasan untuk cowok bernama Kasa itu.

Hazelnut Cam: Ya, aku tunggu Kasa.

Seperti kebanyakan gadis remaja pada umumnya, Hazel merasa sangat gugup dengan kencan pertama ini. Dengan menggigit ujung kuku tangannya, Hazel memejamkan mata dan menghela napas pelan. Berharap dengan begitu, perasaan gelisah yang ia miliki bisa lebih cepat pergi.

Yah, ini kencan. Hazelnut, cewek itu akan kencan. Bersama seorang cowok satu SMA dengannya.

Setidaknya, itu adalah anggapan Hazel sendiri.

Hazel ingat, betapa sulitnya ia untuk bisa mendapatkan nomor hp Kasa. Bahkan Hazel rela menghabiskan uang jajannya dalam 1 minggu untuk mentraktir Giya makan siang, karena berkat cewek itulah dirinya bisa mendapatkan nomor hp Kasa.

Ping!!!

Lamunannya buyar seketika saat notifikasi dari seseorang muncul di layar handphone-nya. Memutar bola matanya pelan, Hazel berusaha untuk tidak mengumpat pelan tatkala pesan dari Kenzo datang padanya. Entah sudah berapa kali dalam sehari semenjak kejadian dimana mereka makan siang bersama, cowok itu, Kenzo seakan-akan menghindari Hazel. Entah karena apa.

Kenzo Factorrsy: kau dimana? Aku didepan gerbang. Cepat kemari.

Ap-apa?!

~ ~ ~ ~

Hazelnut POV

Bagaimana bisa Kenzo berada di depan gerbang sekarang?! Ohmygod, tanpa mengatakan gerbang manapun, aku sudah tahu bahwa gerbang sekolahku lah yang ia maksud sekarang.

Memang sudah menjadi kebiasaan Kenzo untuk selalu menjemputku saat pulang sekolah.

Bodohnya aku... lupa mengatakan bahwa hari ini pulang pagi. Entah ini hari baik atau sialku, karena Kasa mengajakku untuk makan siang--walaupun aku menganggapnya kencan saat ini.

Oh tuhan, bagaimana ini. Bila aku menjawabnya dengan jujur, pasti yang ada Kenzo marah dan mendiamkan aku berhari-hari.

Serba salah ini mah...

Hazelnut Cam: Maaf Ken, tapi aku sudah pulang dari tadi. Sekolahku pulang pagi, jadi aku nebeng Giya pulang. I'm sorry:).

Akhirnya tanpa berpikir panjang lagi, aku lebih memilih untuk berbohong. Aku tahu konsekuensi apa yang aku dapatkan jika Kenzo mengetahui kebohonganku.

Ia akan marah.

Dan sekalinya seorang Kenzo Factorrsy marah, maka hancurlah hidupku.

Tak tanggung-tanggung lagi berapa banyak benda dirumah terbuang sia-sia akibat sasaran kemarahan Kenzo. Cowok memang menyebalkan jika marah.

Handpone-ku bergetar pelan. Bola mataku membulat sempurna saat melihat siapa yang meneleponku saat ini.

Kenzo.

"Ha-halo Ken."

"Pulang pagi?"
Tanpa perlu repot-repot menjawab sapaan dariku, Kenzo serta merta bersuara dengan nada rendahnya yang menakutkan.

"Iy-iya Ken. Sekolahku pulang pagi tadi. Ken-kenapa?" Suaraku bergetar, dan aku tahu itu. Kebiasaan burukku jika berbohong. Aku harap lelaki itu tidak akan mencurigai nada bicaraku saat ini.

"Kenapa kau bilang?!"
Dia mulai marah. Okey, aku ketakutan sekarang. Ralat, sangat ketakutan.

"Aku menunggu selama hampir 2 jam disini dan kau bilang kenapa?!" Lanjutnya dengan intonasi lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan ia hampir membentakku. Gadis batinku menangis kaget akan kelakuan Kenzo, walaupun ini bukan pertama kalinya ia membentakku.

Tapi, tunggu....

Apa, dua jam? DUA JAM?!

Oh tuhan, jangan lagi. Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, 4 tahun lalu saat aku masih smp. Dan ujung-ujungnya Kenzo marah besar. Hampir 1 Bulan ia mendiamiku karena marah.

"Ma-maafkan aku, Ken. A-ak-aku tidak tahu kalau kau akan menjemputku." Meringis pelan, tatkala mendengar Kenzo menggeram diseberang sana. Oh tuhan, jangan biarkan suaraku semakin bergetar, kalau tidak Kenzo akan tahu aku berbohong.

"Kau seharusnya telpon atau kabari aku terlebih dahulu. Ini sangat menyita waktuku, Hazelnut Camellia?!"

APA?! Menyita waktu dia bilang?

Entah setan apa yang menguasai diriku saat ini, tapi aku marah saat mengingat kelakuan Kenzo padaku. Sangat menyebalkan. "Memangnya apalagi yang harus aku bilang, Kenzo. 3 hari ini, bahkan kau tidak menunjukkan batang hidungmu padaku sama sekali. Tiba-tiba saja sekarang kau marah seperti ini padaku?!"

Tentu saja ini bukan sepenuhnya salahku.

"Kau-" belum sempat ia berbicara panjang lebar memarahiku lebih lanjut, aku dengan sengaja memutuskan sambungan telepon. Bertepatan saat pangeran super tampanku memasuki cafe ini.

Uh, oh, bahkan caranya berjalan saja seakan menghipnotisku untuk semakin luluh pada pesonanya.

"Udah lama nunggu?!" Kasa si Mr. Serius datang...

"Enggak kok, baru aja." Senyuman penuh modus, kutunjukkan pada Kasa.

Jangan tanya gimana kencan pertamaku nanti?!

~ ~ ~ ~

Find me on ig : sarahrmdhnia34

[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang