Entah kenapa, aku merasa sangat khawatir dengan keadaan Kenzo. Well, ada apa dengan perasaanku ini?Apa yang bisa membuat Kenzo tidak baik-baik saja di tempat ini? Tentu saja Miranda akan selalu menjaga dan merawat lelaki itu setelah kepergian diriku nanti.
Tidak seharusnya aku mengkhawatirkan keadaan orang yang saat ini berstatus sebagai musuhku. Ya, Kenzo sudah kuanggap layaknya musuh. Musuh dalam selimut lebih tepatnya.
Satu-satunya orang yang kupercayai untuk menjaga rahasia kelam masa laluku, kini malah menyia nyiakan kepercayaan yang ku titipkan pada dirinya. Tak masalah, teman ku bukan hanya dirinya saja di dunia ini. Akan kutunjukkan pada Kenzo, bahwa aku bisa hidup mandiri dan bahagia tanpa lelaki itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12 siang. Waktu yang sangat sempurna untuk menjalankan rencana. Berbekal tekad setebal baja, aku siap keluar dari rumah-cafe ini detik ini juga.
Dan melepaskan diri dari Kenzo atau bahkan perempuan berhati licik, si Miranda. Akan kubuktikan, bahwa aku, Hazelnut Camelia, tidak akan bisa terkalahkan hanya dengan tipuan dan gertakan murahan dari kedua orang sialan itu.
Saat tengah hari seperti ini, rumah-cafe menjadi sangat ramai pengunjung. Entah karena apa, tapi yang jelas, Miranda akan disibukkan oleh urusan dapur. Dan kesempatan inilah yang akan aku gunakan untuk bisa melarikan diri dan pergi sejauh-jauhnya.
Tak masalah jika hal selanjutnya yang akan aku temui adalah suasana rimbunan pepohonan, hewan-hewan liar, atau yang lebih parahnya lagi, tersesat di hutan tanpa ada yang bisa menolong.
Jujur, tempat apapun lebih baik daripada rumah-cafe ini.
Masalah Kenzo, lelaki itu menjadi seribu kali lebih menakutkan kali ini. Sifatnya yang dulu mati-matian telah berubah, kini malah lebih menjadi-jadi.
Well, tak mudah mengubah bawaan lahir semacam tipe orang tertutup menjadi lebih terbuka seperti ini. Butuh rencana dan waktu yang tepat untuk membuat Kenzo menjadi pribadi yang lebih manusiawi. Dulu, jika berada di dekatku, ia akan selalu menjadikan diriku fokus utama. Tanpa memperdulikan orang lain.
Namun, segalanya telah berubah saat ini. Nampaknya ada yang telah mengisi kedudukanku di dalam hatinya.
Tak masalah.
Asal lelaki itu bahagia, segalanya pasti akan baik-baik saja.
Aku sudah membulatkan tekad untuk bisa melakukan rencana ini tanpa ada sedikitpun penyesalan. Segala sesuatu yang kulakukan, akan membawa sebuah dampak besar.
Aku tahu itu.
Tapi ini semua kulakukan akibat perbuatan Kenzo dan Miranda yang sudah sangat terlewat batas. Aku tidak mau ditindas begitu saja.
Dan rencana pertama ku adalah...
Keluar diam-diam, kalau perlu secara mengendap endap, dan pergi dari jangkauan lelaki bernama Kenzo Factorrsy itu selamanya.
Selama sisa hidupku nanti.
~~~~
Holla... Grace Sar Dhiana disini?!
Makasih buat kalian yang udah mau gabung di cerita ini. Grace sangat bersyukur banget. Apapun bentuk support dari kalian, para reader, Grace bahagia dan bangga banget.
Thx U all...
Find me on ig : sarahrmdhnia34
Salam Grace?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...