(hazel)
Pakaiannya terlalu sexy? Please comment disini kalo emang iya...Aku patut untuk menghargai diriku sendiri sebuah trophy dengan kategori aktris of the year paling top tahun ini, karena keteguhan serta kekuatan diriku dalam menghadapi setiap cobaan yang ada. Oh tuhan, ini sangatlah membingungkan dan menakutkan dalam waktu bersamaan.
Coba bayangkan, bagaimana bisa diriku tidak bisa mengenal diriku sendiri sewaktu kecil? Bahkan sampai saat inipun aku masih tidak percaya mengalami kejadian sedemikian rupa tanpa mengalami gangguan mental sampai detik ini.
Melainkan pingsan atau melarikan diri, aku malah memilih untuk tetap diruangan ini dan mencari tempat duduk yang tersedia untuk mendengar pembicaraan mereka selanjutnya. Karena aku yakin, pembicaraan ini tidak akan cepat berlalu seperti yang kubayangkan.
Aku duduk di sebuah kursi yang tidak jauh dari meja itu berada. Sehingga pembicaraan ini masih tetap bisa kudengar.
Aku mendengus kecil kala mengingat kebodohan apa lagi yang kulakukan saat ini. Sungguh sangat membingungkan. Aku sudah berusia 18 Tahun, demi Tuhan, namun sekarang yang kulakukan sungguh diluar batas kewajaran. Menguping pembicaraan orang lain mungkin terlihat manusiawi pada zaman sekarang, namun menguping pembicaraan diri sendiri sama sekali bukanlah hal yang biasa saja, bukan?
Aku tahu ingatanku sedikit terganggu akibat kejadian beberapa tahun lalu, namun tetap saja, aku tidak mengira bahwa ingatan yang kulupakan akan berimbas sangat besar di kehidupanku saat ini. Mungkin orang lain akan menganggapku gila jika kuceritakan semua pengalamanku ini.
Duniaku serasa terbalik. Fakta yang ada seperti berputar-putar tak tentu arah. Jika memang benar kejadian ini nyata terjadi sewaktu aku dan Kenzo masih kecil dulu, kurasa hubunganku dan dirinya tidak akan berjalan selancar dan serumit ini saat ini.
Fakta-fakta ini terasa sangat janggal dan terlihat sangat mengada-ada. Saat ini, Kenzo terlihat jelas lebih tua beberapa tahun dari diriku. Sama halnya seperti Miranda. Wajah, tubuh serta cara mereka berbicara sangat berbeda jauh seperti diriku sewaktu kecil. (jika memang itu aku)
Namun ada satu fakta lagi yang terlihat jauh lebih parah dari ini semua. Fakta yang menunjukkan suatu kejanggalan besar dalam kisah hidupku ini. Entah apa yang terjadi, saat Kenzo kecil mengucapkan pada diriku tentang hubungan kami yang ia katakan sebagai mate, pasangan hidup dan mine nya.
Aku jelas mengerti arti dari itu semua. Aku sudah cukup besar untuk mengerti hal-hal serupa. Tapi tidak dengan Hazel kecil. Ia pasti bingung megenai arti semua itu. Kepalaku terasa pusing kala otakku memikirkan ini semua semakin dalam. Terlebih kala mengingat pembicaraan serius antara diriku dan Kenzo versi mini beberapa menit lalu. Calon Alpha Golddest Moon? Apa maksud semua itu? Oh god, aku tidak mau semakin terlihat bodoh disini. Merasa malu dengan diriku sendiri. Tak ada yang bisa melihatku memang disini, hanya ada aku seorang. Namun tetap saja, rasanya seperti diri ini terlihat sama bodohnya melebihi anak-anak kecil yang sedari tadi berada disini. Ya, sedari tadi aku membicarakan diriku versi mini dan si kecil Kenzo.
Kutatap sedemikian rupa wajah kecilnya, lelaki itu, Kenzo masih tetap sama seperti Kenzo dewasa yang kukenal. Hampir tak ada yang berubah sejauh yang kulihat. Bahkan membuatku semakin percaya bahwa ini semua bukanlah mimpi. Ini hanya aku atau memang semasa kecil dulu, Kenzo kecil memang terlihat sama menakutkannya seperti Kenzo dewasa?
Sebelum pikiran ini semakin berkecamuk dalam otakku, seorang gadis kecil yang kukenal mirip seperti Miranda versi mini datang dan diikuti oleh seorang wanita paruh baya di belakangnya. Ia datang dengan membawa kotak kecil yang kutaksir berisi permen seperti yang anak-anak ini minta sebelumnya.
"Hai, ada apa lagi disini? Jangan bilang jika kalian beradu mulut lagi? Ckckck, sampai kapan akan terus seperti ini, huh?" Ia berusaha untuk memarahi Kenzo dan diri kecilku. Meskipun nada yang keluar lebih terdengar seperti godaan manis yang melelehkan hati.
Miranda tersenyum gembira yang diikuti dengan perubahan ekspresi Kenzo. Ya, lelaki itu merubah ekspresi tegang dan seriusnya saat berbicara dengan diri kecilku menjadi penuh senyuman dan di susul tawa khas anak kecilnya. Ini baru terlihat normal untuk ukuran anak kecil pada umumnya. Seraya mengambil permen yang ada dalam kotak yang perempuan cantik itu bawa.
"Makan yang banyak ya... Jangan lupa setelah itu sikat gigi kalian. Terlalu makan banyak permen tidak baik untuk kesehatan." Seraya tersenyum, ia mengusap rambut Miranda dengan sayang. Walau pandangan matanya terus berarah pada diriku. Aneh. Entahlah, aku merasa ada yang salah disini.
"Baiklah, mama. Miranda akan sikat gigi Miranda sampai bersih nanti." Oh baiklah. Nampaknya keadaan ini sudah mulai jelas terlihat. Wanita itu adalah Ibunya Miranda.
Selanjutnya ia pergi meninggalkan ruangan ini. Entahlah. Ada apa dengan diriku, seakan kakiku sudah diperintah untuk berjalan mengikutinya kemanapun ia tuju. Ya, aku mengikuti wanita paruh baya itu tanpa sadar.
Ia berjalan santai menuju sebuah taman dibelakang rumah tua ini. Kulangkahkan kaki keluar saat pandanganku langsung bersibobok dengan netra kelabu yang memandangku dengan mata yang sedikit melotot. Bahkan urat-urat disekitar matanya terlihat sedikit mengerat. Uh, sangat menakutkan.
Ah...
Apa arti tatapan itu? Bukankah tidak ada yang bisa melihatku ditempat ini? Bukankah seharusnya ia tidak bertindak sedemikian aneh memandangku dengan tatapan yang dapat membuat bulu kudukku berdiri seketika.
Beragam spekulasi yang bermunculan di otakku seakan terjawab hanya dengan dua kalimat yang keluar dari mulutnya. Ya, dari mulut wanita ini. Wanita yang dalam spekulasiku adalah Ibu Miranda. Dua kalimat yang mendebarkan hati dan jiwaku.
Aneh...
Sangat aneh...
Ia berkata, "apa kabar Hazel? Suka berada di tempat ini?"
~~~~
Hai everyone...
Semoga kalian selalu dalam keadaan baik dimanapun berada saat ini. Part kali ini cukup panjang, walaupun nggak bisa dikatakan panjang-panjang amat ya...Tell me it's okay to you. Because what? Aku nggak mau lagi memberi harapan palsu ke kalian. Secara udah sering banget aku php-in kalian buat update cepet next chapter, tapi baru kali ini bisa terlaksana.
I'am soo sorry for it.
A big sorry...Can you pleasee tell me, what your opinion about this part? Apa pendapatmu tentang part ini? Because aku sangat membutuhkan masukan dan semangat buat bikin next chapter lagi. Dan bayangan kalian tentang cerita ini kedepannya. Please comment di part ini karena aku akan baca dan bales semua itu satu persatu.
Grace Sar 34
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...