Suara kicauan burung dan sejuknya udara pagi membuat mataku bersemangat untuk menjelajah lebih jauh keberagamaan tempat ini. Karena sejauh mata memandang, hanya ada rimbunan pepohonan dan berbagai tanaman hijau khas daerah hutan pada umumnya. Memanjakan pikiranku walau hanya sejenak, sekaligus mengalihkan berbagai masalah yang bercokol di otakku, walau hanya sekilas.
Sesekali terdengar deru kendaraan mobil dan motor yang melintas depan rumah ini. Membuat udara sejuk harus rela tercampur dengan sampah polusi yang hanya sekedar menumpang lewat saja.
Tok... tok... tok...
Ketukan yang bersumber dari pintu kayu Ash itu mengalihkan segala fokus. Membuat sebelah alis di wajahku terangkat dan ekspresi bingung-pun tak dapat tertutupi lagi.
Itu Miranda Awsh.
Pemilik tempat dimana aku menumpang saat ini. Masih ingat cafe yang punya nama Vektor di depannya? Ah, perempuan cantik inilah pemiliknya."Good morning, barbie. How lucky I am! Bisa melihat princess kita dalam keadaan polos seperti bangun tidur kali ini. Ouch, kau sungguh memikat. Bahkan masih sangat cantik tanpa polesan make up apapun." Ucapnya dengan intonasi yang sangat berlebihan. Tipe-tipe perempuan cerdas metropolitan yang tidak bisa hidup jika tak bergosip ria walau hanya satu jam saja.
Aku menahan sekuat tenaga untuk tidak memutar bola mata di depannya sekarang. Masih menghormatinya yang dengan berbaik hati menerima diriku untuk dapat menginap di sini. Rumah sekaligus cafe luar biasa unik itu.
Pantas saja aku merasa bingung saat pertama datang dan melihat tempat ini. Ternyata khusus lantai tiga, dibuat sebagai rumah mini yang dapat menampung 2-3 orang di dalamnya. Sangat pintar dalam mengelola waktu dan tempat.
"Hey, Si barbie cantik ini kenapa malah melamun?!"
Kukerjapkan mata kaget saat mendapat jitakan pelan di kepala dari perempuan ini. "Uh-oh, maaf. Aku, hanya belum sepenuhnya bangun dari kantuk tadi. Hmm, terima kasih."
Sebuah roti gandum berpadu omelete keju di dalamnya sangat menggugah selera makan ku untuk sarapan. Dan jangan lupakan segelas susu rendah lemak yang telah Miranda siapkan. Ia terlihat susah payah membawa makanan itu dari lantai bawah ke kamar ini. Demi untuk membuatku nyaman berada satu tempat dengannya.
"Melihatmu yang seperti ini, membuatku yakin jika masakanku berhasil membuat perutmu berkoar-koar minta makan. Iya kan, Hazel?"
Meskipun apa yang ia katakan seratus persen benar, tapi aku tetap akan menyangkalnya apapun yang terjadi. "Tidak dan tidak akan pernah," jawabku absolut detik itu juga.
~~~~
Sebuah mini bar dan beberapa sofa berbentuk memanjang, terdampar cantik tepat di lantai dua rumah cafe ini. Sekilas lebih mirip semacam club malam, hanya saja terletak di tengah-tengah hutan rindang.
Suasananya sangat berbeda dengan lantai bawah. Sungguh, pemilihan tema yang sangat minimalis.
Lantai pertama, cafe santai biasa.
Lantai kedua, sedikit mirip club malam, dan
Lantai ketiga, sebagai rumah.Itulah mengapa Kenzo sangat suka menghabiskan banyak waktu di cafe ini.
Mengingat itu semua, pikiranku melambung jauh pada kejadian kemarin sore.
Seharusnya aku tahu, kenapa bisa berakhir mengenaskan di tempat ini.
Tidak lain dan tidak bukan, karena bunga mawar hitam sialan itu. Betapa bodohnya, saat aku malah terlena dengan kecantikan semu dari hasil mantra bodoh para penyihir itu.
Yup, benar sekali. Bunga mawar hitam itu telah di sihir dengan mantra bodoh yang jika di biarkan, akan langsung menyengat memory siapapun yang melihatnya.
Jika kemarin aku tidak segera mendapatkan pertolongan lebih lanjut, entah sudah berapa persen dari ingatanku yang telah hilang akibat ulah para penyihir itu.
Memang, kecantikan semu tidak selalu harus di puja.
Biar kujelaskan sedikit tentang spesifikasi 'para penyihir' itu.
Pertama, golongan Rebecca.
Penyihir Rebecca lebih pintar dan sangat piawai mengecoh lawan.Banyak mantra-mantra alami yang diciptakan hanya untuk bahan pengecoh saja. Dan setelah si lawan berhasil tunduk pada mantra itu, para penyihir Rebecca sendirilah yang akan membuat orang tersebut tunduk dan patuh kepada mereka.
Penyihir Rebecca di pimpin oleh seorang ratu cantik dari kerajaan Rebecca, Florence El Clarence.
Kedua, golongan Sharon.
Penyihir Sharon terkenal dengan paras yang cantik dan memikat banyak orang.Seperti yang terlihat, penyihir Sharon akan melakukan mantra yang mereka susun secara cantik dan memikat pula. Dan aku curiga, golongan inilah yang telah memberikan mantra mawar hitam itu padaku.
Terakhir, golongan Youka.
Penyihir Youka sangat berbeda dengan kedua golongan lainnya.Penyihir golongan ini, akan mendatangi langsung lawan mereka. Dan dengan serius akan melakukan duel mantra atau apapun itu untuk membuat lawan tunduk pada segala perintahnya.
Dari penjelasan di atas, bahwa sudah pasti. Jelas sekali. Penyihir golongan Sharon lah yang telah sengaja mengusik ketenangan ku.
Entah, lihat saja nanti.
Apa yang bisa seorang Hazel lakukan untuk membalas kebaikan mereka pada 5 persen ingatan ku yang telah hilang.
~~~~
Hai, aku update lagi...
Kali ini lebih cepet yess
Supaya kalian semangat kasih aku bintang dan banyak comment di part ini...Find me on ig : sarahrmdhnia34
Salam Grace?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...