Open mulmed 👆👆👆👆
Dapet senyum manis dari Hazel 😍Happy reading?!
****
Yang kulakukan sekarang hanyalah menghela napas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan. Terus menerus sampai kurasakan sesak dalam hatiku yang berangsur-angsur kembali santai pada detak semulanya. Wajahku menatap pantulan bayangan yang juga sedang menatapku dengan raut lelah dan sedikit banyak tergulir rebaan jiwa kesenduan khas ego wanita pada umumnya. Tanda jika otak sedang berusaha mencerna beban ber-massa berat yang sedari tadi menjadi cikal bakal alasan kegelisahan itu selalu turut hadir, tanpa mau mengerti kegundahan yang ada.
Dan untuk kesekian kalinya desahan juga suara napasku yang terdengar bersahutan di telingaku sendiri semakin menambah panas keadaan hati yang ada.
Ayolah, Hazelnut, kamu harus bisa!
Mataku menutup, seiring dengan setiap ucapan kalimat yang kulontarkan diam-diam dalam hatiku. Tanpa membiarkan seorangpun tahu bahwa sosok baik dan sosok buruk itu turut saling berkontribusi, menambah hebat sakit kepala yang sedari tadi kurasakan. Mereka malah memilih berdebat. Tanpa sadar bahwa jiwaku lah yang sedang menjadi ancaman utamanya saat ini. Aku tak mau sosok buruk itu menang, tapi aku juga lebih tak mau lagi jika sosok baik itu kalah. Intinya perdebatan keduanya yang hanya terjadi dalam kepalaku itu terasa benar bagiku. Namun di satu sisi juga nampak salah jika diteliti lebih lanjut.
Apa yang kau pikirkan sekarang? Cepat pergi dari sini! Lari secepat yang kau bisa. Jangan biarkan ia mengetahui keberadaanmu!
Ucap si buruk, menggebu-gebu.
Jangan pergi?! Tetap disini. Balikkan badanmu secara perlahan. Tatap ia dengan cepat namun demai. Tentramkan segala rasa sakit hatimu itu. Padamkan. Biarkan intuisimu mengambil alih.
Si baik bersuara, seakan sambil tersenyum, anggun.
Alah, gak usah dengarkan intuisi bodoh itu. Enyahkan segalanya. Hal itu malah akan membuatku tersakiti! Kau tak mau lagi dipermainkan dan dianggap dungu 'kan?! Kalau begitu cepat pergi jauh dari 'dirinya'! Dan ingat Jangan pernah berikan kata maafmu! Dia terlalu jahat untuk menerima semua itu!
Tidak jangan dengarkan kesesatan itu, Hazelnut! Segalanya akan jadi lebih mudah jika kamu memberikan kesempatan pada 'dirinya'. Yakinlah bahwa segalanya akan baik-baik saja jika satu kata kunci itu kau ucapkan untuk dirinya. Sekarang, lihat! Tatap ia dalam pantulan cermin itu!
Kedua mataku secara serentak mengikuti perintah dari suara tak kasat mata itu. Melihat walau tak secara langsung seorang lelaki yang berusaha melindungi dirinya dari arah pandanganku. Lewat sebuah lemari mainan tinggi besar yang berada tak jauh dari titikku berdiri saat ini. Hal yang sia-sia, mengingat tubuhnya yang bisa dikatakan sangat tak manusiawi itu. Bahkan aku masih bisa melihat dengan jelas bayang-bayangnya yang mengendap-endap berusaha mendekatiku.
Bodoh, rutukku dalam hati.
Ia ada disana. Begitu dekat denganmu. Kau tau dia siapa?
Sedikit bingung dengan perkataan dari sesosok lain dalam diriku itu. Siapa dirinya? Tentu saja aku tahu, dia adalah-
Dia adalah kebahagiaanmu. Segala alasan yang kau butuhkan untuk bernapas di dunia ini. Dialah orangnya!
.
.
.1 detik..
3 detik...
5 detik...
.
.
.Hanya kesunyian yang kurasa. Tak ada sahutan dari suara lain yang terdengar dalam telingaku sendiri. Hingga kusadari satu hal. Bahwa apa yang kubutuhkan selama ini untuk hidup bahagia hanyalah dirinya. Ia dan ia seorang. Tiada yang lain.
Aku sadar bahwa hanya berbekal kesendirian aku tak bisa tersenyum lepas, tapi dengan adanya dirinya di sisiku aku bisa bebas tertawa lepas.
Aku tahu bahwa hanya berbekal ego serta ketamakan hati aku tak bisa leluasa hidup bebas, tapi dengan adanya dirinya di sisiku aku bisa leluasa meraih kebabasan. Apapun itu bentuk kebahagiaannya, nyatanya Kenzo Factorrsy adalah kunci kebahagiaanku.
Alasanku untuk tersenyum. Alasanku untuk tertawa. Alasanku untuk hidup bebas tanpa arah. Jawaban keseluruhan itu, semuanya ada pada dirinya seorang.
Apa kini dirimu menyadari satu hal Hazel?
Iya!
Menyadari bahwa kekuatan dari seluruh kebahagiaanmu ada pada diri seorang yang bernama Kenzo Factorrsy?
Iya, tentu saja!
Maka apa lagi yang kau tunggu sekarang? Kejar dia! Ucapkan satu kata kunci itu! Beri dia waktu untuk menjelaskan segalanya. Sederhana namun berarti banyak. Hanya butuh keikhlasan hati yang mendalam. Bukan begitu?
Benar!
****
Kalo kalian sregep (read: rajin) vote plus comment part sebelumnya aku pasti lebih sregep lagi buat publish new chapter 😝
Siapa yg baper sama part ini?
Blm ada yaa, huhuu
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...