- - Part 24 - - Lady in Memory

1.6K 92 7
                                    

Hello everyone?!

Ini juga termasuk part penjelas buat jawab pertanyaan kalian sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini juga termasuk part penjelas buat jawab pertanyaan kalian sebelumnya.

Aku bahagia banget karena ada diantara kalian yang bisa jawab alur kedepan buat Werewolf Mate ini. Big thanks for you?!

Aku mau tahu pendapat kalian tentang Werewolf Mate ini kedepannya. Coba dong comment disini...

Jangan lupa Vote and comment ya...
Hope you like it...

Happy reading guys?!

~~~~

Otakku mengalami gangguan.

Aku sadar akan hal itu. Sangat sadar.

Walaupun tubuhku dalam keadaan baik-baik saja, tapi jauh didalam kepalaku ada kerusakan yang tak kuketahui penyebabnya. Apapun penyakit itu, aku yakin sebentar lagi pasti akan mendatangkan kerugian terlebih dampak buruk yang pasti akan kualami.

Oh, tunggu dulu.

Apakah ini memang sebuah penyakit?

Ataukah ini termasuk dalam daya imajinasiku belaka?

Ataukah...?

Beribu pertanyaan serupa muncul memenuhi pemikiranku. Membuat kepalaku terasa berat dengan segala kemungkinan yang ada. Pandangan mataku menggelap, kedua kelopak mataku seakan tak kuat menopangnya agar tetap sedia terbuka melawan rasa kantuk yang ada. Entah, ini hanyalah sekedar rasa kantuk ataukah memang daya tahan tubuhku yang semakin melemah akibat terluntang-lantung di dalam hutan yang sama berhari-hari. Mataku mulai berair. Aku menangis. Tangisan dalam diam yang menjadi saksi bisu betapa membingungkannya kehidupanku saat ini.

Aku merasa bahwa semua ini nyata. Terasa sangat nyata. Terlalu real jika kukatakan bahwa ini hanyalah daya imajinasiku. Jika bisa di ibaratkan seperti barang, kerusakan otakku sudah sangat parah. Lebih dari sekedar error belaka. Bahkan tahapnya mungkin sudah memasuki kritis.

Kau tahu bagaimana perasaanku saat ini?

Aku merasa seperti ragaku bukan lagi milikku. Aku tak bisa merasakan antara kenyataan dan daya imajinasiku. Keduanya seakan bercampur menjadi satu dan membuatku tak berdaya dalam menghadapi kehidupan yang sebenarnya.

I'll be fine.

Kurapalkan kata-kata itu dalam hati. Berharap Tuhan dengan segera menyadarkanku untuk bisa kembali menuju realita yang ada. Aku tak mau terus-terusan mengalami kejadian-kejadian aneh yang tiap detiknya menyiksaku kian teramat dalam.

Telingaku berdengung sakit, pandanganku mulai memburam. Hanya menunggu waktu, sampai tubuhku mulai limbung dan kesadaran yang menipis. Alam bawah sadarku mengambil alih.

Dalam keadaanku yang sangat menyedihkan seperti ini, hatiku mulai memanas. Terasa menyesakkan dalam keterdiamanku. Tangisanku mulai terdengar kian keras meramaikan keheningan hutan ini. Aku merindukan dirinya. Ia yang selama ini selalu bersamaku. Dirinya yang entah sudah berapa lama tak kulihat lagi eksistensinya dalam hidupku.

Aku merindukan Kenzo.
Lelaki yang selama ini selalu mendekapku jika keadaan mulai memburuk seperti ini. Lelaki yang selalu menjauhkanku dari masalah. Entah bagaimana bisa aku melupakan keberadaannya, padahal yang aku tahu, aku tak pernah bisa hidup tanpa dirinya di sisiku.

Aku tahu ini sudah kesekian kalinya aku pingsan tak sadarkan diri seperti ini. Tapi entah mengapa perasaanku mengatakan bahwa ini adalah sebuah akhir---akhir dari awal perjalan hidupku. Perasaanku mengatakan, bahwa Kenzo akan menyelamatkanku lagi. Ia akan menjemputku dari semua rasa hitam dan gelap yang selalu membayangi kehidupanku beberapa hari ini.

Aku sudah tak bisa lagi merasakan tanganku sendiri. Seluruh tubuhku terasa mati rasa. Bahkan keringat yang mengucur deras dari tubuhku membuat keadaan tubuhku semakin terasa panas tiap detiknya.

Entahlah, ini semua terlalu menyakitkan bagi tubuh ringkihku.

Masih di tempat yang sama. Hutan. Yang beberapa hari ini menjadi tempat persembunyianku.

Hey, sembunyi dari siapa?

Aku tak sanggup lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Bukan karena tak mau, tapi karena aku tak tau mesti menjawab apa. Memori dalam otakku mulai menipis tiap detiknya. Sungguh miris.

Aku mulai pikun!

Ditengah kesadaran yang mulai hilang, sekali lagi, untuk kesekian kalinya, aku melihatnya. Seseorang yang kurindukan. Oh, bukan. Maksudku seseorang yang sangat kurindukan.

Dia, lelaki itu...

Kenzo Factorrsy.

Find me on ig : sarahrmdhnia34






[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang