Aku berharap kamu sadar, bahwa perbedaan tak selalu memisahkan.
(Ruang Gelisah)
.
.
.
.
.
.Beberapa waktu lalu...
Perutku bergejolak menahan agar tak mengeluarkan isinya karena melihat pemandangan yang sangat menjijikkan ini. Baru kusadari udara disekitar telah bercampur ruah dengan bau busuk serta anyir darah. Kerongkonganku tercekat kala kulihat sebuah bulu rambut panjang berwarna hitam tidak jauh dari masing-masing korban ini berada.
Nampak rontok akibat serangan yang telah terjadi.
Itu...
Tidak salah lagi!
Seluruh pandanganku kian memburam kala kudengar sebuah geraman yang tak asing lagi ditangkap oleh indra pendengaranku. Suara langkah kaki yang bisa kuprediksi bukanlah langkah seorang manusia melainkan hewan buas yang memiliki bulu hitam itu tidak jauh dari tubuhku yang terduduk diatas lantai.
Bisa kudengar suara geraman dalam yang sangat familiar membelai telingaku ringan. Seperti suara seseorang yang teramat sangat penting bagi diriku. Tapi tidak! Itu tidak mungkin dirinya!
"Ggghhhhhrrr..."
Itu tidak mungkin suara Kenzo!
.
.
.
.
.
.Jack Point of View
Aroma ini...
Perpaduan lavender dan vanila yang sangat memabukkan!
Tidak salah lagi...
My mate!
Mine!!
Hazelnut Camelia, dimana kamu?!
Jack Point of View End.
.
.
.Tubuh raksasa serigala berbulu hitam itu dengan segera membalikkan tubuh menuju sumber aroma yang menggulir indra penciumannya dalam. Dan dengan segera netra semerah darah itu beralih pandang, saling beradu, dengan netra kelabu milik seorang wanita yang berdiri kaku di ujung ruangan yang penuh akan mayat.
Serigala itu bagaikan terhipnotis oleh keberadaan sesosok gadis dengan aroma surgawi miliknya. Bahkan menutupi bau anyir darah yang menguar hebat di segala penjuru tempat. Seluruh indranya gagal beroperasi, karena terfokus pada satu titik. Ya, seorang gadis dengan tubuh yang tremor hebat serta keringat dingin membasahi tubuh ringkih itu.
Hingga tanpa disadari, sebuah geraman lolos dari moncongnya. Geraman halus yang refleks ia keluarkan karena melihat sumber ketenangannya berada tidak jauh dari gapaiannya berada. Namun seketika rasa tenang yang sedetik ia rasakan karena kedatangan wanita itu, musnah dengan cepat. Tergantikan dengan degupan jantung yang memompa hebat dalam tubuhnya.
Apalagi setelah tahu bahwa...
Kelopak gadisnya melebar, kala melihat sesuatu berbulu tebal berwarna hitam gelap dengan tubuh raksasa yang penuh akan gigi taring dan kuku cakaran tajam miliknya. Bohong kalau ia mengatakan baik-baik saja setelah melihat hewan ini. Nyatanya, ekspresi ketakutan gadis itu nampak jelas di wajah cantiknya.
T
anpa disadari, tubuh serigala besar itu nampak kaku walau hanya sejenak saja. Begitupun dengan ekspresinya yang berubah pias. Hingga detik selanjutnya ia bisa menjaga keseimbangan emosinya dan semua ekspresi tegang sekaligus kegelisahan itu hilang seketika. Kaki depannya melangkah, kian mendekat, namun berhenti mendadak di iringi geraman rendahnya yang sarat akan kepiluan. Kala sebuah fakta menghantam hebat perasaannya.
Apa ini?
Ia melihat langkah kaki mundur dari sesosok gadis itu. Di ikuti wajahnya yang mulai penuh akan rona merah, bahkan kedua netranya pun juga menuai warna yang sama. Ekspresi penuh keseriusan yang akan lebih efisien jika mengatakannya dengan satu kata...
Takut.
Ya, gadis itu ketakutan hebat.
Lihat saja bagaimana kedua tangannya saling mengait di belakang tubuh hanya untuk menyalurkan rasa kegelisahannya yang semakin menjadi-jadi.
Jack, sosok serigala dalam tubuh itu benci bahkan sangat benci, melihat bagaimana kelopak itu membesar hebat memandang tubuhnya untuk pertama kali. Tentu ia tidak akan merasakan perasaan dalam, sangat tersakiti seperti halnya saat ini, jika bola mata bulat lebar yang sempurna itu memandangnya dengan binar kekaguman. Jack pasti akan sangat bahagia hingga rasanya ia bisa datang ke pelosok hutan untuk bertarung dengan ratusan rogue mau hanya demi melihat tatapan itu. Namun nyatanya... Kelopak itu membesar karena ketakutan. Takut melihat sosoknya yang mungkin dianggap gadisnya terlalu menakutkan untuk hanya sekedar dilihat seperti saat ini.
Hati Jack terluka. Pedih mengetaui betapa takut gadis itu sekarang. Dan semua muara ini disebabkan karenanya. Karena dirinya.
Oh, teruntuk kalian yang satu hati dengan gadis itu. Jangan pernah memandang sesuatu, dari apa yang kalian lihat pertama kali dan berpikir bahwa itu sesuai dengan kepribadian yang mereka punya.
Itu salah, jelas salah.
Seperti halnya saat ini contohnya.
Semua makhluk yang diciptakan Tuhan punya hati, bahkan para devil sekalipun. Percayalah, serigala bertubuh raksasa seperti yang Jack punya masih memiliki hati. Pilu rasanya, saat kekasih hatimu memandangmu penuh rasa terluka hanya setelah dengan melihat bentuk wujudmu dalam versi lainnya.
Jack tahu ini semua salah Kenzo. Karena dirinya yang lainlah Hazel memandangnya ketakutan sampai membuat Jack ingin memeluk tubuh itu dan memberikan rasa hangat padanya, meski ia tahu mustahil bisa melakukannya.
Kau akan membayar semua ini, Kenzo. Setelah kau selesai menenangkan perasaannya. Aku sangat marah padamu. Tapi... Ia lebih membutuhkan ketenangan. Aku akan membuat perhitungan padamu nanti. Tunggu saja...
Perlahan namun pasti, Jack mengatur napasnya agar mulai terkontrol. Menutup mata dan sedikit menjauh dari Hazel berada. Ia bersembunyi dibalik bar kitchen yang mampu mentupi hanya seperempat dari seluruh tubuhnya. Namun itu sudah lebih dari cukup. Perlahan, ia membuka matanya yang semula terturup. Menampilkan netra kelabu yang hangat, sehangat pancaran sinar rembulan.
Dari arah sedekat ini, Hazel dapat melihat perubahan iris mata itu. Ia menarik napas gusar, ketika tahu bahwa ia mengenal jelas iris kelabu itu.
Tentu saja...
Kelabunya...
Yang memang milik lelaki itu.
Siapa lagi kalau bukan, Kenzo Factorrsy. Satu-satunya lelaki yang dikenal Hazelnut Camelia pada hidupnya.
Jantung Hazel semakin bergemuruh kencang kala hanya membutuhkan waktu sepersekian detik saja, tubuh besar bagai raksasa serigala hitam itu meluruh dengan tiba-tiba, secara mendadak berubah wujud menjadi seorang lelaki berperawakan tinggi dengan rambut berantakan yang juga berwarna coklat kehitam-hitaman. Ia sedikit berjongkok untuk memungut sesuatu dari lantai dan dengan segera memakainya. Topless, semakin memudahkannya untuk mengetahui bahwa sosok itu baru saja memungut sebuah celana, lalu memakainya. Dan yang semakin membuat ini semua menjadi jelas adalah... Sorot hangat dari iris kelabu yang selalu di tunjukkan hanya pada dirinya seorang itu jelas milik lelaki itu. Perawakan yang sangat Hazel kenali. Tentu saja, siapa lagi kalau bukan, sahabatnya, Kenzo Factorrsy.
"Aku bisa jelaskan ini semua, Hazel..."
~~~~
A/N:
Silahkan komen sebanyak-banyaknya karena Grace update lebih cepat 😙😋
Ditunggu juga like nya semua...
KAMU SEDANG MEMBACA
[MWS:2] Werewolf Mate
Werewolf*Modern Werewolf Story* Hazelnut Camelia sama sekali tidak percaya akan kalimat yang sebelumnya di lontarkan lelaki di depannya ini. Dimana ia adalah sahabat masa kecil Hazel bahkan hingga saat ini. Hazel tahu Kenzo Factorrsy sudah sangat melewati b...