- - Part 28 - - Penyelamat Hazel

1.2K 91 0
                                    

3rd update minggu ini, guys.

Find me on ig: sarahrmdhnia34

Loplop:)

~~~~

Hatiku bersorak bahagia, memunculkan berbagai macam warna yang tak kuketahui jenis dan rupanya. Namun satu yang aku tahu, perkataan Kenzo berikutnya mampu membuatku menukarkan hidupku seperti apa yang Juliet lakukan untuk menyelamatkan cintanya pada Romeo. Ya, aku bahkan rela mati demi lelaki didepanku ini.

"Karena kamu~ sangat berharga bagi hidupku, Hazel..."

~~~~

Aku terdiam masih dalam posisi yang sama. Berpelukan diatas ranjang dengan ditemani temaramnya lampu kamar. Aku tergugu kaku dalam dekapannya, tak berani mendongak hanya untuk menatap wajahnya yang berada tepat diujung kepalaku berada. Aku bisa merasakan getaran napasnya yang menjalar diujung kulit kepalaku, menghantarkan jutaan getaran yang ada. Aku bahkan yakin seratus persen, ia bisa mencium aroma rambutku dsri jarak sedekat ini.

Tak pernah sebelumnya kami berada pada posisi sedekat ini. Tapi tak apa, aku menyukai adanya sebuah fakta tentang Kenzo, yang baru kuketahui saat ini. Fakta bahwa ia memiliki detak jantung dan deru napas yang sama cepatnya. Terdengar sedikit cepat, detak itu, namun bila kudengar lebih dalam lagi, keduanya memiliki irama yang sama. Bagaikan lagu penenang hati, penentram jiwa.

Aku tak dapat berpikir jernih, setidaknya dengan mengetahui ada sesosok tubuh yang kupeluk sebagai sandaran tubuh, rasa sesak serta perasaan penuh tanda tanya itu dapat sedikit tersisihkan. Pernyataan Kenzo yang baru saja ia katakan padaku, sama sekali tak dapat kuprediksi sebelumnya. Kalimat itu~ ah, bisa saja jika wanita lain yang mendengarnya, aku yakin, ia akan menganggap bahwa itu merupakan pernyataan cinta dari Kenzo. Namun tidak dengan diriku. Hampir seumur hidup kami saling mengenal, aku tahu ia tak mungkin mengutarakan perasaan selain rasa sayang antara sesama sahabat padaku. Terlebih cinta, sungguh sangat tak mungkin hal itu terjadi.

Aku tahu bagaimana watak Kenzo.

Aku tahu bagaimana perasaannya padaku.

Aku tahu bagaimana ia memperlakukanku selama ini.

Ya, hanya sebatas sahabat!

Tidak lebih.

Tak bisa kupungkiri, ada sedikit perasaan bahagia seakan telingaku baru saja menangkap suara manis bagaikan seorang wanita yang mendapat rayuan maut dari lelaki pujaan hatinya. But, hey! Ini Kenzo. Lelaki posessive yang sangat arogan, namun sialnya memiliki daya pikat tinggi dengan wajah tampan diluar logika. Ia adalah sahabatku. Yeah, just sa-ha-bat.

"Apaan, sih, Ken."
Hanya suara itu yang bisa kutunjukkan padanya. Sambil memukul pelan lengannya, di iringi dengan suara kekehan merdu dari Kenzo. Aku bersyukur, kami masih berpelukan dengan wajahku yang tersembunyi di dadanya. Karena jika tidak, ia bisa melihat kedua pipiku slyang sudah memerah panas. Malu.

Yang terjadi selanjutnya, hening sesaat.
Entah mengapa, tidak ada satu dari kami yang berusaha untuk memecah keheningan yang tercipta. Entah apa yang Kenzo rasakan, namun bagiku bisa berdua saja bersama dirinya, merasakan kehangatan halus dan lembut ini bersama, aku merasakan sebuah kenyamanan khas dari dirinya.

Aku ingat sejak dulu aku masih kecil, kami sering berpelukan dengan cara yang tak terkira. Saat kami bermain bersama, saat ia melindungiku dari dinginnya hujan, saat ia menenangkanku yang menangis kala aku melihat TV yang menayangkan kartun dengan cerita sedih, maka ia akan langsung memelukku. Tanpa kata, ia seakan tahu saat-saat dimana aku membutuhkan sebuah pelukan hangat.

[MWS:2] Werewolf Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang