Part 2

4K 524 195
                                    

Mulmed : Letta
Happy Reading 😘

Entah akan ada acara apa di rumah Sari sehingga beliau meminta Letta untuk membantu memasak di rumahnya. Subuh tadi Sari datang ke rumahnya dan mengatakan keinginannya pada Wulan --mama Letta-- agar Letta mau membantunya memasak. Letta yang punya jadwal untuk bangun siang di akhir pekan akhirnya terpaksa bangun dan mandi pagi. Sungguh bukan kebiasannya sama sekali.

Letta juga sempat bingung karena Sari malah meminta dirinya bukannya memilih Wulan yang jelas jago masak. Kalau Letta tentu tidak bisa memasak walaupun ia senang memasak. Selama ini Letta memasak hanya karena ia ingin mencoba-coba tanpa pernah mau berlatih secara benar. Beberapa kali disuruh masak yang benar malah hasilnya kacau. Rugi, kalau sampai urusan dapur diurus Letta.

Pernah ia memasak nasi malah jadi bubur karena airnya terlalu banyak, dan untungnya Dinda mengakali nasi alias bubur itu jadi lumayan enak dan layak makan daripada sebelumnya. Sejak itu ia dilarang untuk memasak nasi karena takut malah mubazir berasnya.

Begitu ia ke rumah Sari, dilihatnya potongan daging ayam dan sayuran yang masih segar sudah di siapkan di dapur bahkan waktu masih menunjukan pukul enam pagi tapi semuanya sudah siap diolah. Letta merasa kalau tamu yang akan datang ini sepertinya penting.

Sari sendiri adalah seorang nenek sekaligus tetangga Letta, rumahnya tak jauh dari rumah Letta hanya terpisah oleh satu rumah di tengahnya. Sejak Letta kecil ia selalu menganggap Sari sebagai neneknya sendiri karena nenek kandungnya sudah meninggal semua, baik yang dari pihak ayah maupun ibu. Sari inilah yang telah benar-benar menggantikan posisi neneknya sendiri jadi Letta masih beruntung bisa merasakan perhatian dari seorang nenek.

Ia masih ingat dulu waktu kecil ia sering bermain ke rumah Sari. Tapi ia tak terlalu ingat apa saja yang ia lakukan atau kenangan apa di dalamnya. Semuanya terasa buram ketika dirinya mencoba mengingat kenangan masa kecilnya itu. Yang jelas ia akan merasa nyaman ketika berada di rumah Sari dan hal itu membuatnya semakin yakin kalau ia memang sering berada di rumah itu sejak kecil.

"Ta, kamu cuci kangkungnya belum bersih nih." kata Sari.

Letta yang tadinya sedang mengiris bawang segera mengalihkan pandangannya ke arah Sari yang sudah berdiri di dekat wastafel beserta baskom berisi potongan kangkung.

"Masa sih, perasaan tadi udah bersih deh, Nek." jawab Letta. Ia lalu meletakan pisaunya dan berjalan mendekat berdiri di samping Sari.

"Lihat nih, masih banyak yang kotor. Bagian batangnya masih ada tanah yang ketinggalan." jelasnya pada Letta sembari mengusap kasar tanah yang menempel agar hilang terbawa air.

Letta lalu meminta maaf karena kurang bersih dalam mencucinya. Ia pun kembali ke posisinya semula, meneruskan acara memotong bawangnya yang tadi sempat tertunda. Sedangkan Sari mencuci kembali potongan sayur kangkung itu sampai benar-benar bersih.

Tak terasa sudah tiga jam lamanya mereka berdua berkutat di dalam dapur dan makanannya sudah siap semua. Ada berbagai masakan yang telah mereka masak seperti ayam goreng, tempe orek, sayur kangkung, sayur terong, dan juga sambal cabai. Semuanya serba sederhana. Tapi asal kalian tahu masakan buatan nenek Sari ini patut diacungi jempol, walau sederhana tapi rasanya luar biasa enak, kalau kata Letta sih pasti tak kalah dengan rasa makanan chef-chef yang sering muncul di tv.

"Nek, emangnya siapa sih yang bakalan dateng ke sini sampe dibuatin makanan segini banyak. Udah gitu ini masaknya pagi-pagi banget." tanya Letta karena rasa penasarannya yang sudah tidak bisa ia tahan lagi sejak ia memasuki rumah nenek Sari.

Jujur, semenjak masuk memang Letta sudah sangat penasaran siapa yang akan datang dan ia menahan diri untuk tidak berbicara dulu mengenai hal itu apalagi melihat Sari yang sangat antusias ketika masak tadi, ia jadi tidak ingin mengganggu dengan menanyai ini itu yang belum tentu penting untuknya.

Mischievous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang