Mulmed : Letta
Happy Reading 😂Terhitung sudah tiga hari Alex tinggal di rumah Sari. Tiga hari yang lalu Aji dan Dinda awalnya berencana akan menginap selama satu minggu ke depan tapi ternyata ada masalah di perusahaan Aji yang membuatnya harus turun tangan sendiri untuk menyelesaikannya. Mau tak mau mereka berdua harus kembali ke kota meninggalkan Alex bersama neneknya.
Sekarang tinggallah Alex yang sendirian di kamarnya. Pikirnya ada untungnya ia pindah--walau kebanyakannya sial--, ia jadi tidak harus berangkat sekolah. Ya, Alex sengaja bersantai ria di rumah neneknya tanpa niatan sedikitpun untuk sekolah. Ia berdalih pada Sari kalau Alex belum tahu dimana letak sekolahnya padahal Alex sudah tahu karena ia jelas bisa membuka internet dan menemukan sekolah barunya dengan mudah. Sari juga tampaknya tidak masalah dengan semua itu. Mungkin karena merasa maklum.
Selama tiga hari ini kerjaan Alex tidak berubah, hanya sekedar tidur, makan, nonton tv dan mainan hp. Untuk mandi pun ia hanya sekali sehari. Biasanya kalau sudah sore, jam tiga ke atas itupun karena adanya paksaan dari Sari dahulu baru Alex mau mandi. Padahal bagi Alex selagi tubuhnya tidak kotor buat apa mandi, hanya membuat boros air. Lagian ia kan hanya tidur-tiduran saja di kamar.
Alex memutuskan untuk keluar dan berjalan ke dapur. Ia membuka kulkas dan dengan tangan kanannya meneguk sebotol air dingin. Matanya sempat melirik ke arah ponselnya yang bergetar di tangannya yang satu lagi. Setelah selesai minum, Alex membuka pesan yang masuk sambil menyandarkan punggungnya ke kulkas.
Ternyata grup chat miliknya berserta kedua teman Alex.
Dani : Monyet, keluar lo njink !!!
Fabian : Lah si entong, yang dipanggil monyet. Yang disuruh keluar anjing.
Alex terkekeh sesaat melihat pesan dari temannya. Ia lalu mengetikan balasan.
Alex : Bego.
Fabian : Bego.(2)
Dani : Jawab pertanyaan gue, kampret.
Fabian : Yang dipanggil monyet. Yang disuruh keluar anjing
Fabian : Dan yang keluar Alex.
Fabian : Sekarang malah nyuruh kampret yang jawab.
Dani : Bct.
Alex : Apa?
Dani : Lo beneran pindah?
Alex : Y.
Dani : Apa gara2 masalah party kemarin?
Fabian : Sayang monyet sayang monyet. Dijual kacangnya sebungkus seribu.
Dani : Bct.
Dani : Jadi gimana Al?
Alex baru saja akan mengetikkan balasan ketika tiba-tiba saja sinyalnya hilang dan menunjukkan kata "hanya panggilan darurat" di layar notifikasi. Hal ini tentunya membuatnya geram. Baru juga tiga hari ia tinggal di desa tapi sudah harus dibuat kesal setiap hari seperti ini. Bagaimana mungkin ia bisa tahan sampai berbulan-bulan ke depan?
Alex lalu memilih memasukan ponselnya ke dalam saku celana. Ia membuka kulkasnya kembali lalu mengambil beberapa bungkus keripik yang ia bawa dari rumahnya di kota dulu. Tak lupa ia mengambil sekalian beberapa kaleng minuman bersoda lalu membawanya ke kamarnya di lantai atas.
Ia menghempaskan badannya ke atas sofa. Jajannya tadi sudah ia taruh di atas meja. Di kamarnya ini memang ada televisi beserta sofa kecil dan meja tepat di depan televisi. Kaki Alex ia gerakan untuk menggapai remot yang berada di lantai tak jauh dari sofa yang ia duduki.
![](https://img.wattpad.com/cover/104103573-288-k848356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous Boy
Teen FictionHanya karena selembar kertas DO dari sekolahnya, hidup seorang Alex menjadi berubah 180 derajat. Yang biasanya dimanjakan dengan kekayaan orang tuanya di kota, harus rela dipindahkan ayahnya ke desa tempat neneknya tinggal tanpa membawa apapun. Dan...