Part 26

1.5K 128 4
                                    

Alex membuka matanya perlahan, bersamaan dengan tangannya menghalau sinar matahari yang masuk mengenai wajahnya. Ia hendak menegakkan tubuhnya, tapi tiba-tiba ia mengerang merasakan pening yang amat sangat di kepalanya. Kepalanya bagai dihantam sesuatu yang keras. Sakit.

Alex meringis, tangannya kemudian ia gunakan untuk meraba keningnya yang malah terasa panas. Alex berusaha keras untuk duduk, lalu menyandarkan kepalanya ke dinding di belakangnya.

Tangannya bergerak memijat pelipisnya. Pikirannya belum sepenuhnya berkumpul, ia lalu teringat kemarin ia pulang berenang langsung mandi, tanpa memakai baju dulu ia mengambil ponselnya dan berakhir dengan bertukar pesan bersama Dani dan Fabian. Ia ingat tadi malam sinyal di hpnya hilang jadi Alex memilih untuk memejamkan matanya sejenak sambil menunggu sinyal datang lagi. Dan sialnya, ia ketiduran. Itu berarti juga kalau ia...

"Shit!" Alex terlonjak kaget melihat tubuhnya yang nyaris telanjang.

Ia segera bangun dan hendak menuju lemari mengambil baju. Tapi karena gerakannya tiba-tiba, ia malah hampir terjatuh ke lantai karena lemas. Kepalanya pun menjadi terasa semakin berdenyut-denyut.

Dirinya pun mendesis kesal, ia berjalan terseok ke lemari dan mengambil pakaian untuk dipakai, lengkap atasan dan bawahan. Setelah selesai ia kembali dan naik ke atas ranjang.

Ia menarik ponselnya yang masih tergeletak di atas kasur, membuka ponsel itu yang ternyata sudah mati, kehabisan daya mungkin karena ia lupa mematikan data seluler semalaman. Alex pun menjatuhkan poselnya lagi ke kasur.

Cowok itu kemudian berbaring terlentang sambil memandangi langit-langit kamar. Kemudian ketika rasa sakit di kepalanya datang lagi, Alex memejamkan mata dan tangannya ia arahkan untuk memijati pelipisnya berusaha mengurangi rasa sakit.

Alex menghela nafas, sekarang apa yang akan ia lakukan.

***

Salah satu kebiasaan buruk semua orang pemegang ponsel adalah bermain ponsel sambil berjalan. Mereka tidak tahu saja, kalau hal tersebut sangat berbahaya apalagi kalau dilakukan di jalan raya atau tempat yang ramai. Terbukti sudah banyak kecelakaan atau penjambretan terjadi karena kelakuan manusia yang satu ini. Terlalu sibuk dengan ponselnya hingga tidak tahu kalau bahaya sudah di depan mata.

Mungkin Letta merupakan salah satu dari orang-orang dengan kebiasaan buruk tersebut. Ia sedang membalas pesan dari Mira yang menanyainya mengenai kejadian kemarin. Rupanya Mira masih khawatir dan terus memastikan kalau Letta sekarang sudah baik-baik saja.

"Arletta Zachary, perhatikan langkahmu."

Suara tegas Wulan menghentikan kegiatan dan juga langkah Letta. Letta menoleh ke kanan juga ke kiri, tapi tidak menemukan siapa-siapa. Letta mengangkat bahunya tak acuh dan hendak jalan kembali tapi ia tersentak kaget begitu mendapati Wulan sudah berdiri di depannya.

Bukan itu saja yang membuat Letta kaget dan ponselnya nyaris jatuh, tetapi karena Wulan ternyata sedang membawa nampan berisi beberapa gelas kotor. Ia teringat pagi-pagi sekali tadi ada tamu yang meminta ayahnya untuk membantu mengurus perkebunan milik orang itu. Dan gelas-gelas yang dibawa Wulan ini pasti bekas tamu tadi.

"Kebiasaan kamu kalau udah megang hp suka buat dunia sendiri. Mulai sekarang, mama gak mau lihat kamu jalan sambil mainan hp lagi, mengerti. Coba aja tadi mama gak ngehentiin kamu, bayangin apa yang akan terjadi."

Letta meringis, ia sudah mendapatkan ceramah bahkan saat masih pagi begini. Mamanya yang sekarang jauh berbeda dengan mamanya yang tadi malam. Kalau yang tadi malam terlihat lemah lembut dan perhatian padanya, lah yang sekarang kok berubah jadi garang begini.

Mischievous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang