Little does she know, he thinks about her too
- Dhira -
Sore ini Didit sedang berjamaah sholat magrib di pom bensin terdekat. Tadi setelah acara ngaji bareng yang ternyata di rumah guru kakaknya, Didit langsung saja cabut dari rumah itu. Dia masih tidak habis pikir karena sedari tadi tingkah kakaknya sedikit berbeda dari biasanya. Didit sebenarnya penasaran tetapi karena perutnya sudah menjerit- jerit minta diisi dia pun langsung mengajak Dhira ke kremes ayam terdekat.
"Kak mampir makan bentar ya. Didit laper."
Dhira yang sedari tadi menunggu Didit di luar mushola sontak berdiri dari kursi tunggu, menatap adiknya dengan tatapan lesu. Dhira memang sedang dalam masa yang Didit sebut dengan masa Pengen Marah Selalu atau PMS. Jadi dia tadi tidak ikut sholat berjamaah.
Didit menghampiri kakaknya, mengusap kepala kakaknya lembut sambil tersenyum manis, "Kenapa kak?"
Dhira menggeleng, "Ya udah makan yuk Dit. Gue laper." Ucapnya lesu.
"Ya udah. Pakai helemnya gih."
Setelah itu Didit menyetater motornya meninggalkan pom bensin menuju rumah makan. Jalanan yang sudah gelap dan juga bertepatan dengan jam dimana waktunya orang kantoran pulang dari kantornya menyebabkan jalanan sedikit padat. Kakaknya yang berada di belakangnya hanya diam engan untuk mengajaknya berbicara membuat Didit sedikit bosan. Didit memang suka naik motor. Apalagi jika berdua dengan seseorang. Kalau sama cewek sih lebih ke modus sambil ngobrol gitu. Didit kan orangnya gitu, suka cari- cari kesempatan dalam kesempitan. Tapi kalau sama kakaknya mah Didit ogah banget. Masa iya dia harus modusin kakaknya sendiri? Dada Dhira aja tepos. Kan gak asik.
Tak lama motor Didit pun sampai dirumah makan bertulisan Sambel Gembyos yang menyajikan ayam beserta sambel yang super pedas. Setelah memakirkan motornya dengan baik dan benar serta jauh dari jangkauan motor lain, Didit pun melangkahkan kakinya mengikuti kakaknya yang sudah berada di ambang pintu kematian. Eh maksutnya di dekat pintu masuk rumah makan itu. Kok lama- lama authornya ngawur ya? Didit kan jadi sebel sendiri kalau diginiin terus.
"Selamat datang di ayam gembyos mbak mas. Disini kita ada berbagai pilihan sambal yang super pedas lho. Silahkan dipilih."
Seorang pelayan wanita langsung menyodorkan daftar menu ke arah Didit sambil tersenyum manis. Manis- manis lumer gitu. Ah Didit jadi pengen cepet- cepet punya pacar kan, kalau lihat senyum yang begituan. Senyumnya itu lho bikin tegang luar dalam. Eh salah maksutnya bikin hati pengunjung ayem gitu pokoknya.
"Kalau sambel yang manis kayak mbaknya ada gak mbak?" Tukas Didit lalu tersenyum tipis menghanyutkan hati.
Mbak- mbak pelayan itu merona di tempatnya, kayaknya dia udah gak sanggup lagi kalau digodain terus sama Didit. Dasar Didit suka benget bikin baper lu ler.
"Gak usah kebanyakan cingcong. Kremes ayam dua, teh anget dua, sambelnya satu kilo ya mbak." Sengak Dhira membuat Didit menoleh dan memelototkan matanya.
Mbak- mbak pelayan itu juga ikut- ikut memelototkan matanya. Sepertinya dia juga kaget. Atau bisa jadi dia lagi syok. Bayangkan saja sekarang harga cabe- cabean kan lagi naik. Satu kilo saja bisa seratus ribu. Ah pasti laku keras tuh cabe- cabean di luar sana.
"Maksutnya lima butir aja mbak. Jangan satu kilo nanti kepedesan." Ralat Didit dan mbak- mbak pelayan itu mengangguk patuh.
Setelah mbak- mbak pelayannya itu mengulang kembali pesanan Didit, Didit langsung mencari meja yang menurutnya nyaman. Sebenarnya Didit sudah biasa makan disini. Tapi dia sukanya siang- siang gitu. Kalau gak sama ketiga sahabatnya ya kadang Didit sendirian. Yang Didit suka dari warung makan ini adalah murah dan secara tidak langsung sangat dermawan karena memberikan sedekah untuk orang- orang yang bokek persis seperti Didit itu. Sedekahnya itu dalam bentuk makanan juga. Pengunjungnya bisa nambah nasi dan juga es teh semau mereka. Dan tentunya itu semua gratis.
![](https://img.wattpad.com/cover/98968607-288-k752188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Adipati [END]
Teen Fiction[BOOK TWO] Private Acak Boyfriend Goals Series "Aku sayang kamu Ara. Menjad pacar mu adalah sesuatu yang saat ini aku inginkan. Bahkan dalam mimpi sekalipun. Karena aku sangat ingin melindungi kamu sebagaimana kamu melindungi ku. Aku ingin status ya...