• Terima Kasih [2]

7.9K 919 238
                                    

11.46 PM KST

Ini sudah yang ketiga kalinya ia bangun dari tidurnya hanya untuk melihat keadaan kekasihnya yang sedang tidur nyenyak itu. Ia turun dari ranjangnya dan mengambil wadah kompresan. Sejam sekali namja manis itu bangun hanya untuk mengganti kompresan yang ada di kaki kekasihnya yang bengkaknya perlahan mulai mengempis.

Ia kembali ke dapur untuk mengganti air panas itu. Dengan sabarnya, ia menunggu air yang ia masak panas walaupun dia lelah dan malah perlakuan seperti itu dari Soonyoung.

Ia menunggu sambil duduk di kursi meja makan dan memejamkan matanya.

Lee Seokmin. Pemuda kelebihan kadar kebahagiaan itu bangun dan merasakan kerongkongannya kering. Ia butuh minum.

Ia melihat Jihoon yang tertidur di meja makan. Ia mengambil minum dan meneguknya sedikit. Rasa hausnya terkalahkan oleh rasa ibanya pada Jihoon. Namja mungil yang menanggung beban sebuah grup itu pasti lelah dan butuh orang yang mengerti dia, bukan orang yang menyusahkannya.

Seharusnya kau bersamaku, hyung. Bukan dengan si sipit itu. Batin Seokmin.

"Hyung," Panggil Seokmin sambil menepuk pipi Jihoon lembut.

Jihoon membuka matanya perlahan, "Astaga, airnya!!" Pekik Jihoon tersadar.

Seokmin menahan bahu Jihoon dan mendudukkannya lagi, "Sudah aku matikan, hyung."

Jihoon menghembuskan napas lega, "Gomawo, Seokmin-ah." Ucapnya dengan nada serak.

"Suaramu serak, hyung. Kau baik-baik saja ?"

Jihoon mengangguk, "Aku baik."

Seokmin menangkup wajah Jihoon dan mengusap pipinya. Jihoon kelimpungan, namja manis itu tahu kalau Seokmin adalah saingan Soonyoung. Jihoon tahu kalau Seokmin mencintainya dulu. Tidak menutup kemungkinankan kalau Seokmin bergerak lagi dikala Soonyoung lengah.

Jihoon melepaskan tangan besar itu dari wajahnya dan melangkah mundur. Ia langsung menuangkan air hangat itu ke dalam kompresan.

"Maaf Seokmin-ah, aku harus kembali ke kamar." Ujarnya pelan.

Jihoon bukan orang bodoh yang menerima saja sentuhan orang lain. Dia juga sadar diri kalau dia milik Soonyoung dan hanya milik Soonyoung selamanya.

Hyung, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku saat Kwon bajingan itu mengabaikanmu. Batin Seokmin.

---

01.28 AM KST

Namja manis itu bangun untuk kembali mengganti kompresan tersebut. Ia kembali keluar kamarnya dan memasak air panas. Lagi-lagi ia ketiduran di meja makan.

Pemuda yang 2 jam lalu bertemu Jihoon di dapur memang tidak tidur untuk memastikan namja manis itu tidak kembali ke dapur. Nyatanya, Jihoon kembali lagi ke dapur.

Namja yang lebih muda itu keluar dari kamarnya dan mematikan kompor. Kali ini ia membiarkan Jihoon tertidur. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Jihoon, lebih tepatnya menyentuh kantung mata yang mulai nampak menghitam itu.

"Kau pasti lelah, hyung..." Gumam Seokmin.

Namja yang lebih tinggi itu duduk disamping Jihoon dan ikut menidurkan kepalanya di atas meja yang beralaskan lengannya. Tanpa sadar, Seokmin ikut tertidur dengan wajah yang saling berhadapan dengan Jihoon.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang