19. He's Mine

10K 838 178
                                    

Suara dari musik yang sengaja mereka ubah untuk konser nanti mengalun dengan begitu keras di ruang latihan dance. Candan dan tawa mengiringi latihan mereka.

Tapi, semua itu tak lama sampai ada seorang pria yang usinya kisaran 25 atau 26 tahun masuk ke dalam ruang latihan mereka. Itu Tuan Kang Dong Rim. Salah satu staff Pledis.

"Berhenti!!" Teriaknya.

Sontak semua gelak tawa itu terhenti seketika. Semua pandangan tertuju pada orang yang baru saja berteriak. Soonyoung sebagai ketua performance tim itu sesegera mungkin mematikan musik yang mengalun itu.

Pemuda itu mendekat pada Soonyoung. Ia berkacak pinggang. Terlihat dari gurat wajahnya, ia terlihat emosi. Entah karena apa.

"Kau ini ketua performance 'kan ?" Nada bertanyanya membuat semua member mengernyitkan dahinya. Karena itu lebih terkesan membentak daripada bertanya.

"N–ne." Jawab Soonyoung gugup.

Yang lebih tua tertawa tak suka, "Kau pikir dengan tarian seperti itu orang-orang akan suka ? Tarian macam apa itu!!"

Semua member melongo kala mendengarnya. Apa-apaan itu. Hyerim noona yang sebagai pelatih mereka pun tidak keberatan, sementara dia yang bukan siapa-siapa malah bilang seperti itu. Menyebalkan.

"Maafkan aku. Tapi, semua member termasuk Hyerim noona sudah menyetujuinya dan semua tidak ada yang keberatan—"

"Aku yang keberatan." Celanya.

Sementara yang di depan sibuk saling mengadu argumen, para member yang ada di belakang tengah saling berbisik, salah satunya Jisoo.

Jisoo menyenggol lengan Seungcheol, "Lebih baik ajak para maknae untuk keluar, perasaanku tidak enak." Ujarnya.

Seungcheol mengangguk setuju. Selanjutnya, ia menepuk bahu Jun, "Jun-ah, ajak para maknae sekaligus kekasihmu pergi dari sini. Perasaanku tidak enak."

Jun mengangguk. Perasaannya pun sama tidak enaknya dengan Sang Leader. Dengan segera, ia membimbing para maknae sekaligus Si Polos Minghao untuk keluar dari tempat terkutuk itu.

"Gerakan macam apa itu. Tidak enak dipandang!!" Geramnya.

Jihoon yang daritadi memandangnya dari sudut ruangan lama-lama geram juga. Ia datang tanpa permisi lalu memarahi kekasihnya. Tidakkah ia diajarkan perihal sopan dan santu oleh kedua orang tuanya ?

Ia menunjuk-nunjuk Soonyoungnya, memarahi dan membentaknya. Karena geram, ia akhirnya bangkit dan berdiri di depan Soonyoung dengan tatapan dingin dan menusuk.

"Hei, tak bisakah kau pelankan suaramu ? Kau pikir Soonyoung tidak punya telinga, eoh ?" Katanya.

Tuan Kang menghela napasnya. Ia tidak mampu kalau melawan Jihoon. Karena alasannya, ia menyukai namja manis milik Kwon Soonyoung itu, "Bukan itu maksudku, Jihoon. Tapi, tarian itu kurang bagus dan tidak mena—"

"Kau pikir membuat tarian itu mudah ? Kau pikir membuat tarian itu tidak memakai otak ? Kalau begitu jadinya, kau saja yang membuatnya."

Jihoon menatapnya tak suka. Sementara yang ditatap kembali menghela napasnya.

"Kalau kau sudah selesai mengocehnya, silahkan keluar. Pintu keluar ada disebelah sana jika kau lupa." Tunjuk Jihoon pada pintu keluar.

Tangan yang dipakainya untuk menunjuk, ditarik oleh Tuan Kang dan membuat jarak mereka semakin dekat. Bukannya takut, namja manis itu malah mendongakkan kepalanya seolah menantang. Jangan lupakan gayanya yang berkacak pinggang itu.

"Mwo ? Kau mau marah padaku ? Mau menamparku karena aku tidak sopan ? Jika perlu ku beritahu kaulah yang tidak sopan. Masuk kemari tanpa permisi dan langsung membentak Soon–"

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang