40. Lilili Yabbay

6.7K 700 140
                                    

21.56 KST

Ruangan yang penuh dengan cermin itu masih ramai. Suara keras dari lagu Lilili Yabbay milik performance team itu mengalun dengan indahnya memenuhi seluruh pendengaran siapa pun yang ada disana.

Kini giliran performance team yang latihan. Sementara yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Contohnya, Jihoon. Ia duduk di pojok ruangan dengan mata memicing ke arah Soonyoung.

Menyesal Jihoon membantunya dalam menbuat lagu. Ia tidak menyangka dengan tariannya. Makusdnya, tunggu saja bagian dimana hati Jihoon akan memanas dengan alami.

Dimana Soonyoung menggunakan tangannya meraba Chan. Cemburu? Iya!

Wonwoo menyenggol bahu Seokmin yang tengah duduk di sebelahnya. "Lihatlah, Jihoon begitu menggemaskan saat cemburu seperti itu," bisiknya.

Seokmin mengangguk dan Jisoo yang baru datang seolah mengerti dengan percakapan diantara mereka. "Kau benar. Tunggu saja sampai ia berdiri, menghentakkan kaki, lalu pergi ke studionya."

Beberapa detik kemudian, Jihoon berdiri. Mendengus kasar dengan bibir menekuk ke bawah dan jangan lupakan hentakkan kakinya. Jisoo, Wonwoo dan Seokmin terkikik melihatnya. Benar-benar menggemaskan.

"Taruhan," ujar Jeonghan yang baru saja datang. "Setelah ini Soonyoung pergi mengejar Jihoon dengan berteriak 'Jihoon-ie, tunggu aku!'."

"Jihoon-ie, tunggu aku!" teriak Soonyoung.

Setelah kepergian Soonyoung, mereka tertawa.

Soonyoung mengejar kekasih mungilnya itu ke arah studio.

"Ji," panggilnya.

Jihoon tak acuh. Ia memilih duduk di kursi putar dan memainkan ponselnya. Merasa diacuhkan, Soonyoung merebut ponsel tersebut yang menimbulkan decakan dari pemilik ponsel tersebut.

"Tidak sopan sekali! Kembalikan!"

"Tidak sebelum kau mendengarkan aku," ujar Soonyoung.

Soonyoung menarik lengan Jihoon dan mendudukkannya di atas pangkuan ketua dari performance team itu. Ia duduk dipangkuan Soonyoung dengan bibir yang menekuk ke bawah.

Lelaki kelahiran Juni itu terkekeh dan mencubit gemas bibir plum milik kekasihnya. "Tidak usah cemberut seperti itu." Jihoon mengerang tak terima dan memukul lengan Soonyoung setelahnya.

"Kau cemburu pada maknae? Sayang, itu hanya tarian. Atau kau ingin menggantikan posisi Chan?"

Jihoon menatap horor ke arah Soonyoung. Ia bersiap untuk memukul kepala yang Jihoon rasa fungsinya sudah sedikit terganggu. Satu pukul hampir Jihoon layangkan ke kepala Soonyoung, namun yang lebih tua menampiknya dan membawa tangan itu mengalung di lehernya dan ia mendapatkan bibir dari ketua vocal team itu.

Lelaki bersurai hitam itu terkejut dengan ciuman tiba-tiba itu. Soonyoung memagut bibirnya, mengulum bibir bawahnya dengan lembut. Merasa Jihoon sudah terbuai, Soonyoung melepaskan pegangannya pada lengan Jihoon.

Perlahan lengan Soonyoung naik ke tengkuk lelaki berparas manis itu dan menekannya untuk memperdalam ciuman mereka. Rematan di surai pink Soonyoung perlahan menguat. Soonyoung mengerti, Jihoon kehabisan napas.

Lelaki gemini itu melepaskan pagutannya. Mengecup sekilas bibir mengkilap itu. Ia menghapus jejak saliva yang ada di bibir kekasihnya.

Jihoon merona dibuatnya. Lelaki manis itu mengalihkan pandangannya ke arah semut yang tengah berjalan di dinding. Semut itu lebih bagus untuk dipandang. Manik hitam Soonyoung membuat jantungnya hampir copot jika dipandang terus menerus.

Semut dan mata Soonyoung sama-sama hitam, namun semut tidak membuat jantungnya berdebar kencang. Dasar mata sipit sialan-tidak jadi, Jihoon pun sama sipitnya.

"Sayang," panggil Soonyoung.

"Hng? "

"Jika kau saja terbuai karena perlakuanku, apa Chan juga akan terbuai?"

Jihoon membuka mulutnya tak percaya dan menatap horor ke arah kekasihnya. "Ya! Kau jangan coba-coba untuk-"

"Arraseo. Mana mungkin aku melakukan yang tidak-tidak pada Chan, padamu saja yang sudah jelas milikku."

"Ya! Mesum, sialan."

catetan: boleh untuk cek one more time hwhwhw

jangan lupa tinggalkan jejak.














Omake

Chan mengerutkan dahinya. Wonwoo yang melihat itu ikut mengerutkan dahinya. "Ada apa, Chan-ah?"

Chan menelengkan kepalanya ke kiri. "Aku bingung, hyung."

Wonwoo menyeruput minuman kalengnya. "Tentang?"

"Aku tak sengaja melihat Soonyoung hyung dan Jihoon hyung di studio tadi. Aku melihat Jihoon hyung duduk di pangkuan Soonyoung hyung," jelas Chan.

Wonwoo membelalakkan matanya. "L-lalu?"

"Soonyoung hyung mengelap bibir Jihoon hyung. Seperti ini," Chan memeragakan apa yang baru saja ia lihat tadi.

Wonwoo menelan saliva kasar.

"Tapi, aku tidak melihat ada makanan atau minuman disana. Lalu, untuk apa Soonyoung hyung mengelap bibir Jihoon hyung?" tanya Chan.

Sialan! umpat Wonwoo dalam hati. Ia terkekeh dan menggeleng pelan.

Chan menjentikkan jarinya. "Ah, aku ingat!"

"Ada lagi?" tanya Wonwoo.

"Soonyoung hyung berkata 'Mana mungkin aku melakukan yang tidak-tidak pada Chan.' memangnya melakukan apa, hyung?"

Sialan kau, Kwon Soonyoung!























































Kuterpikat pada tuturmu
Aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu
Caramu melihat dunia

Kuharap kau tahu bahwaku
Terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu
Tapi, bolehkahku selalu di dekatmu?

Kuharap kau tahu bahwakuTerinspirasi hatimuKu tak harus memilikimuTapi, bolehkahku selalu di dekatmu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ea, cem FTV...

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang