• 가지마 [4]

8.3K 765 131
                                    

Sudah satu minggu semenjak kejadian di ruang latihan waktu itu. Soonyoung dan Jihoon belum saling menyapa. Bahkan, Soonyoung lebih memilih mengurung diri di ruang latihan, sedangkan Jihoon entah dimana.

Mereka bertemu hanya saat rehearsal dan perform saja. Jihoon enggan mengikuti latihan. Ponselnya selalu mati saat dihubungi oleh para member dan itu membuat mereka khawatir.

"Chan-ah, kemari." Panggil Jeonghan.

Chan beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Jeonghan, "Ada apa, hyung ?"

"Bisakah kau membantu ku ?"

Chan mengernyitkan dahinya, "Bantu apa ?"

Jeonghan meminta adik—tidak kandungnya untuk mendekat, "Ajak Jihoon untuk pulang." Bisiknya.

Chan membelalakkan matanya, "Kau menjadikan ku korban, hyung ? Aku tidak mau."

"Ayolah, Chan-ie... Lagipula, dia tidak akan memarahimu. Secara kau adalah adik kesayangan mereka berdua." Bujuk Jeonghan.

Namja yang lebih muda berpikir dulu sejenak sampai ia menghela napasnya, "Baiklah, hyung."

Sekelebat memori saat ia bersama Soonyoung teringat kembali, membuat setetes air mata lagi-lagi jatuh dari matanya. Setetes, dua tetes hingga keluar begitu derasnya.

Ia kembali teringat bagaimana Soonyoung memanjakkannya, memeluknya, menenangkannya, menciumnya, semuanya. Ia ingat semua perlakuan Soonyoung padanya. Membuat hatinya pilu.

Aku merindukanmu, Soonyoung.

"Make up mu bisa luntur kalau menangis, hyung."

Dengan tergesa-gesa, namja mungil itu menghapus air matanya. Ia menoleh ke arah Chan yang menatapnya sendu. Bodohnya, ia tersenyum seolah tidak pernah terjadi apapun.

Chan memberanikan diri untuk berbicara pada hyung mungilnya, "Hyung, kembalilah. Aku dan yang lain merindukanmu, hyung..." Lirihnya.

Jihoon terkekeh pelan lalu mengusak sang maknae, "Aku akan kembali, Chan-ie. Aku masih bagian dari kalian."

"Hanya saja, aku masih butuh waktu untuk itu." Lanjutnya.

Sementara disisi lain, Soonyoung yang tengah dirias memandang cermin yang menampilkan pantulan dirinya. Sekilas ia seperti menatap dirinya, padahal tidak. Pandangannya kosong. Sorot matanya mengisyaratkan kerapuhan, kepedihan dan—

Rindu.

---

"Demi apapun, Soonyoung. Kau harus kembali." Keluh Seungcheol dari seberang sana.

Ya, Seungcheol menghubungi Soonyoung karena menurutnya ini sudah berlebihan. Soonyoung benar-benar terlihat terpuruk dan tidak kunjung kembali ke dorm.

"Kau tidak tahu kalau Jihoon juga tidak ada disini ?"

Seketika raut wajahnya berubah. Ia terkejut, "Dimana dia ?"

"Semua sudah berusaha untuk menghubunginya atau bahkan menanyakannya secara langsung, tapi ia engga untuk menjawab."

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang