• 가지마 [3]

6.1K 770 175
                                    

"Angkat kakimu sedikit lebih tinggi, Lee Seokmin!!"

"Ya!! Kim Mingyu, putar badanmu lebih cepat!!"

"Ne, hyung." Jawab Mingyu.

Ini sudah ke-37 kali Soonyoung berteriak kepada para member. Mereka sedang latihan sekarang.

Ketua dari team performance itu kembali mematikan musik Don't Wanna Cry untuk yang kesekian kalinya. Mereka belum sekali pun menari sampai lagunya selesai sejak 2 jam yang lalu.

Soonyoung selalu berteriak memarahi para member. Sementara mereka hanya mampu menghela napas mereka akan tingkah laku leader-nya.

"Ya!! Lee Jihoon, menarilah dengan benar. Gerakan kakimu lebih cepat lagi."

Kini giliran Jihoon yang dapat petuah dari Soonyoung. Namja sipit itu menghela napasnya lalu berdiri berkacak pinggang. Para member hanya mampu diam saja. Takut-takutnya nanti mereka salah bicara dan malah kena amukkan seorang Kwon Soonyoung.

"Kalian ini kenapa, eoh ? Tidak biasanya kalian seperti ini. Kalian membuatku bekerja lebih keras hari ini. Ada apa dengan kalian, eoh ?" Geramnya.

Semua member hanya bisa menghela napasnya masing-masing. Mereka tahu tabiat namja yang sedang memarahi mereka ini. Lebih baik diam daripada berkomentar.

"Latihan selesai. Pulanglah, kalian membuang-buang waktuku." Bentaknya.

Satu persatu member pergi meninggalkan Soonyoung yang masih terbawa emosi itu. Sebenarnya mereka tidak pulang ke dorm, melainkan berkumpul ditangga agensi.

"Jihoon, kau harus bicara sekali lagi dengannya." Ujar Seungcheol.

Jisoo mengangguk, "Ya, aku setuju. Aku tidak kuat jika terus seperti ini."

"Jisoo hyung benar. Aku berapa kali kena amukkannya." Ini Mingyu yang mengadu.

Jihoon menghela napasnya, "Apa yang harus aku katakan padanya ?" Keluh Jihoon.

"Apa saja yang penting kau bisa membuatnya tenang. Kau itu kekasihnya, hanya kau yang mampu menenangkannya, Ji." Jelas Wonwoo.

Seungkwan mengangguk setuju, "Aku setuju. Hyung, kumohon bicaralah dengan Soonyoung hyung. Aku tidak ingin latihan dance kita berubah menjadi latihan militer."

Untuk yang kesekian kalinya, Jihoon menghela napasnya, "Baiklah, akan ku usahakan."

Semua member tersenyum lega. Terutama Chan, ia sangat ketakutan saat melihat Soonyoung kalap begitu. Saking senangnya ia memeluk Jihoon dengan tiba-tiba, "Terima kasih, hyung. Aku menyayangimu."

"Bekerja keraslah, kami akan menunggumu di bawah."

Namja manis itu kembali melangkahkan kakinya ke ruang latihan. Ia dapat melihat Soonyoung menari meliukkan tubuhnya tiada henti. Seolah dunia akan menghilang.

Namja manis itu memandang sendu Soonyoungnya. Ia tidak habis pikir kekasihnya akan bergerak tanpa henti seperti mesin tanpa kata lelah.

Namja mungil itu membuka pintu ruang latihan dengan perlahan. Soonyoung sadar Jihoon masuk ke dalam ruang latihannya, tapi ia berusaha tidak peduli.

Namja kelahiran Busan itu kembali menghela napasnya, "Berhenti, Kwon Soonyoung."

Soonyoug tidak menggubris panggilan kekasih mungilnya. Ia terus meliukkan tubuhnya tanpa henti. Baju yang baru ia ganti pun menjadi basah lagi oleh keringatnya.

"Kwon Soonyoung, ku bilang berhenti." Nada bicaranya mulai meninggi karena panggilan pertamanya tidak digubris.

Namun, hasilnya nihil. Kwon Soonyoung kembali tidak menggubrisnya. Jihoon mulai geram, ia melangkahkan kakinya ke tempat musik itu mengalun. Ia mematikan musik itu.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang