53. Anymore

5.2K 431 93
                                    

[Cerita ini adalah cerita lanjutan dari karyaku yang berjudul 'Double Trouble Couple' chapter 9.]

Song; SoYou ft. Sung Si Kyung - I Still

Sejenak Jihoon diam dan berpikir. Rasa sesak yang tiba-tiba saja menjalar di dadanya membuatnya kehilangan fokus terhadap lagu-lagu yang sebenarnya sudah menunggu untuk dikerjakan. Lelaki manis itu berkali-kali harus menarik napasnya sekadar menahan sesak yang begitu menghimpit dada. Menetralkan segala macam perasaan dan sedikit berpikiran positif atas segala macam spekulasi buruk yang sempat hinggap di kepalanya tentang Soonyoung.

Hingga satu tetes air mengalir secara tak sengaja. Jihoon sudah tidak kuat lagi. Ia benci jika harus terlihat lemah, namun nyatanya ia sangat rapuh jika dihadapkan dengan persoalan seperti ini. Ribuan kali ia menyangkal pemikiran tentang Soonyoung yang berselingkuh, namun ribuan kali juga ia terpikir bahwa Soonyoung melakukannya.

Hanya ini yang bisa Jihoon lakukan sekarang. Diam dan menangis sendirian. Rasanya begitu sakit. Lelaki manis itu menelusupkan kepalanua di antara lipatan tangannya yang ia taruh di atas meja.

Ia menangis.

Tak lama, sekitar sepuluh menit setelah acara tangis menangis, Jihoon menarik beberapa lembar tisu untuk menghapus air matanya. "Ah, tidak seharusnya aku menangis seperti ini..." lirihnya.

"Seharusnya aku percaya pada Soonyoung," monolognya.

Jihoon beberapa kali menganggukkan kepalanya mantap. "Ya, aku harus percaya pada kekasihku."

Walaupun Jihoon sadar bahwa separuh dari hatinya berkata bahwa Soonyoung melakukan hal curang di belakangnya.

~•°•~

"Pagi, Jihoonie..." sapa Soonyoung yang tiba-tiba saja masuk ke studio Jihoon.

Senyum bodoh yang Soonyoung tuaikan pagi ini membuat dada Jihoon semakin sesak. Lelaki sipit itu masih bisa tersenyum lebar seolah tidak terjadi apa-apa. Bahkan Soonyoung dengan tak ada rasa bersalahnya mendekat ke arah Jihoon, membuka masker kekasihnya lantas mengecup bibir ranum milik Jihoon.

"Matamu terlihat sedikit membengkak, Sayang. Kau menangis kemarin malam?" tanya Soonyoung seraya mengecup kedua mata Jihoon bergantian, lalu mengecup kening Jihoon.

"Aku kurang tidur," jawab Jihoon dengan nada serak.

Lelaki sipit itu berpura-pura marah dengan menjawil hidung bangir Jihoon dan berkata, "Sudah kubilang kalau kau lelah, beristirahatlah. Tidak usah dipaksakan."

Jihoon berusaha untuk tetap abai akan kehadiran Soonyoung, namun tidak bisa. Sesaknya kian lama kian menjadi. Bahkan matanya sudah mulai memanas karena menahan tangis.

"Soonyoung," panggil Jihoon lirih.

"Iya, Sayang?" jawabnya seraya melabuhkan telapak tangannya untuk mengusap pipi Jihoon.

"Boleh tolong belikan aku makanan? Aku lapar."

Soonyoung mengangguk, lalu menjawab, "Tentu saja. Kau mau apa?"

"Apa saja."

"Baiklah, akan kubelikan untukmu." Lantas Soonyoung berdiri dari tempat duduknya. Lelaki sipit itu mendaratkan sebuah kecupan pada bibir ranum Jihoon sekali lagi sebelum pergi.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang