51. Don't Forget

5.3K 462 34
                                    

Jika menang nanti, aku akan memberimu hadiah spesial. —Kwon Soonyoung.



~•°•~

"Seventeen chukhadeurimnida!"

Tiga belas lelaki yang berdiri di panggung paling depan itu terlihat begitu bahagia. Senyuman bahagia pun tak luput mereka tuaikan untuk para Carat yang berteriak tak kalah bahagiannya. Kemenang ketiga telah mereka raih pada era tersebut.

Setelah sesi ucapan terima kasih, mereka melakukan encore bersama penggemar mereka. Bernyanyi bersama untuk saling menyalurkan rasa kebahagiaan yang begitu membuncah.

Menepatkan janji, mereka mengambil sebuah karet rambut untuk mengikat sedikit rambut mereka agar terlihat seperti buah apel. Jihoon telah mengambil satu berwarna kuning. Ia melirik sekilas ke arah Soonyoung, berniat untuk meminta tolong. Namun, ia urungkan sebab Soonyoung tengah memegang bunga. Ia berjalan di belakang dan menghampiri Seokmin.

"Tolong rambutku juga," katanya.

Seokmin mengambil karet rambut milik Jihoon. Lelaki dengan senyum menawan itu dengan telaten mengikatkan rambut milik kekasih hyung hiperaktifnya. Lelaki itu melangkah mundur untuk melihat hasil dari mahakarya. Astaga, Jihoon hyung kenapa lucu sekali... Batin Seokmin.

Bagaimana tidak gemas? Jihoon berkedip beberapa kali saat Seokmin mengecek penampilannya. Para member berkumpul di tengah seraya menari-nari dan bernyanyi bersama para penggemar. Jihoon sempat mencari keberadaan Soonyoung, sampai matanya menangkap pergerakan dari bunga yang tengah terangkat tinggi. Soonyoung di ujung rupanya, batin Jihoon.

Lelaki manis itu berjalan ke sudut panggung dengan perlahan agar tidak menimbulkan kecurigaan. Ia ingin menunjukkan rambutnya pada Soonyoung atau setidaknya Soonyoung melihat bagaimana penampilannya sekarang.

Soonyoung melirik ke arah Jihoon yang kini ada di sampingnya melalui ekor matanya. Benar-benar menggemaskan; begitulah batin Soonyoung. Lelaki bertubuh mungil itu menikmati lagu yang tegah mereka nyanyikan. Hingga lelaki itu mundur dan Wonwoo menggantikam tempatnya.

Wonwoo mengarahkan kamera yang ia bawa kepada Soonyoung. Jihoon yang melihat itu merasa tidak terima dan mendekati mereka berdua. Awas kau, Jeon Wonwoo, batin Jihoon.

Merasa Jihoon mendekat, Wonwoo bergeser ke arah Seokmin. Cari aman saja dari pada harus kena amuk dari vocal boss.

"Selamat atas kemenangan kalian!" seru para staf saat mereka turun dari panggung. Para member memberikan penghormatan simbol terima kasih pada para staf yang juga telah bekerja keras.

Melihat Jihoon yang tengah mencebikkan bibirnya di ujung sana, Soonyoung terkekeh pelan lantas mencubit pipi kekasihnya. "Jihoonie juga sudah bekerja keras," katanya.

"Kau... tidak lupa sesuatu?" tanya Jihoon pelan.

Soonyoung mengerutkan dahinya. Sejenak lupa akan janji yang pernah ia ucapkan. Namun, saat melihat pipi Jihoon merona dan tingkahnya yang tiba-tiba malu-malu begitu, Soonyoung ingat seketika.

Menjahili sekali mungkin tak apa, batin Soonyoung.

"Apa aku melupakan sesuatu? Kurasa aku tidak melupakan apa-apa," sahut Soonyoung dengan wajah datarnya.

"Eum... benarkah? Kau yakin tidak melupakan sesuatu?" tanya Jihoon yang semakin mendesak Soonyoung.

"Iya, aku yakin." Soonyoung sudah ingin tertawa sebenernya melihat wajah Jihoon yang mungkin tengah bingung harus mengucapkan apalagi. Secara, kekasih mungilnya itu tidak mungkin mengatakan apa yang ia mau secara gamblang. Kecuali, soal makanan.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang