17. 가지마 [1]

8.6K 784 59
                                    

Saat itu mereka sedang syuting suatu acara. Seungcheol menjadi MC pada acara tersebut. Acara yang menyediakan permainan untuk semua member kecuali MC.

Permainan yang mengharuskan siapa pun yang kalah memakan makanan pedas atau memotong bawang. Tujuannya adalah agar mereka mengeluarkan air mata.

Kwon Soonyoung, dia kalah dua kali. Pertama, ia disuruh memakan cabai dan kedua dia diminta untuk memakan makanan yang sangat pedas. Padahal mereka tahu kalau namja sipit itu tidak kuat jika makan pedas.

Lee Jihoon yang melihat kekasihnya diminta untuk memakan makanan pedas sedikit khawatir. Takut ia akan sakit perut.

Seungcheol juga. Ia diminta untuk memakan makanan pedas itu juga yang berakhir dengan memuntahkannya kembali. Raut wajahnya langsung berubah dan itu membuat Jihoon khawatir.

Ia memperhatikan gerak-gerik sang leader saat menutup acara. Wajah memerah dan mulut yang tidak bisa diam karena pedas.

"Kau tak apa, hyung ?" Tanya Jihoon.

"Iya, aku tidak apa-apa." Jawab Seungcheol sambil mengacak-acak rambut Jihoon.

Namja manis itu tersenyum malu dan menundukkan kepalanya. Sementara Soonyoung menatap dari kejauhan. Melihat bagaimana Jihoon mengkhawatirkan Seungcheol.

Bukannya bertanya pada Soonyoung terlebih dahulu, Jihoon malah bertanya pada Seungcheol. Bagaimana Soonyoung tidak panas.

Soonyoung sengaja berjalan melewati Jihoonnya. Ia ingin tahu bagaimana reaksi si mungil itu. Tapi, itu sia-sia. Jihoon mengabaikannya dan malah membantu Seungcheol yang masih kewalahan karena pedas yang masih terasa di lidahnya.

"Aish, anak itu... sebenernya siapa kekasihmu, Jihoon..." Gumam Soonyoung.

"Apa makanan tadi enak, hyung ?" Tanya Seokmin sambil memukul pelan pundaknya.

Soonyoung menggeram, "Aku sedang tidak ingin bercanda. Kau tau sendirikan, aku lelah akhir-akhir ini."

Soonyoung berjalan meninggalkan Seokmin yang masih kebingungan. Sementara Jihoon kini sibuk mengipasi sang leader.

Astaga, bagaimana bisa kekasih mungilnya itu tidak meliriknya barang 1 detik pun. Ia sibuk sendiri dan mengabaikan Soonyoung. Soonyoung sedang lelah dan tidak ingin berdebat, jadi ia memilih untuk pergi dari tempat itu.

Terdengar suara pintu yang berdentum dengan kerasnya. Siapa lagi kalau bukan Kwon Soonyoung pelakunya.

"Ya!! Hyung, bisakah pelan sedikit!! Aku hampir mati terse-"

"Diam, Kwan-ah. Soonyoung sedang dalam mode marahnya." Kata Jeonghan.

Saat Soonyoung membanting pintu tersebut, Seungkwan sedang makan roti dan ia tersedak dibuatnya. Tapi, karena tabiat Soonyoung yang kalau marah itu tidak kenal ampun, lebih baik mengalah sajalah, daripada kau terkena omelan atau bahkan tinjuan atau bahkan yang lebih parahnya tendangan dari namja sipit itu.

"Ada apa dengan Soonyoungmu ?" Tanya Seungcheol.

Jihoon mengidikkan bahunya, "Entahlah. Dia sedang lelah akhir-akhir ini, kalau dia marah seperti itu, biarkan saja."

"Tidak bisa seperti itu, Ji. Kau harus membicarakannya. Aku tidak mau melihat member lain yang terkena amukan kekasihmu." Jelas Seungcheol.

"Jadi hyung menjadikan ku korban ?" Hardik Jihoon.

"Bukan begitu maksudku. Tapi, kau kan kekasihnya. Kau lebih tau tentang Soonyoung daripada kami, Ji."

Jihoon menghela napasnya, "Arraseo, aku akan mencoba bicara dengannya."

---

Seorang namja sipit kelahiran Namyangju itu sedang duduk di balkon dorm mereka. Ia tidak ingin masuk sebelum Jihoon tidur. Untuk pertama kalinya, ia malas bertemu Jihoon. Ia lelah menahan sakit saat Soonyoung tidak bisa menyentuh Jihoonya barang seujung jari pun, member lain dengan seenaknya menempel pada Jihoon atau dia yang memperhatikan mereka. Sementara Soonyoung, dia abaikan.

"Soonyoung-ie," Panggil Jihoon.

Soonyoung menghela napasnya dan dengan malas menatap ke arah Jihoon, "Ada apa ?"

Namja mungil itu menutup pintu penghubung antara balkon dan dorm. Ia mendudukkan diri di sebelah Soonyoung.

Beberapa menit selanjutnya, mereka hanya diam tak ada yang berani berbicara. Menyelami pemikiran masing-masing.

"Ada apa ?" Ini Soonyoung yang bersuara.

Seolah tersadar dari lamunannya, namja manis itu menoleh ke arah Soonyoung. Tatapan itu, Jihoon tidak suka. Tatapan dingin itu benar-benar mencabik-cabik hati namja mungil itu. Baru kali ini Soonyoung menatapnya dingin seperti itu.

"Jika kau hanya diam seperti itu, lebih baik aku pergi."

Soonyoung langsung berdiri tanpa memperdulikan Jihoon yang masih diam tidak menyangka kekasihnya berubah seperti itu.

Seolah ditimpa oleh ribuan batu. Hatinya sakit sekali melihat 'bintangnya' bersikap dingin seperti itu. Senyum yang biasanya bisa membuat semua orang ikut tersenyum itu redup.

Tidak ada lagi candaan yang membuat semua orang tertawa. Lidah ini rasanya kelu hanya untuk menggumamkan kata maaf saat Soonyoung menatapnya seperti itu.

Hilang sudah kata-kata yang sudah dirangkainya untuk bertanya pada Soonyoung. Tatapan itu terlalu menyakitkan. Terlalu menusuk, membuat dunia Jihoon seolah dihancurkan olehnya.

"Apa kau benar Soonyoung ? Apa kau benar Soonyoungku ?" Gumam Jihoon.

Namja manis itu masuk ke dalam dorm. Ia pergi ke dapur dan berpapasan dengan Soonyoung. Ia menatapnya sendu, sementara Soonyoung, meliriknya saja tidak. Soonyoung malah menabrak Jihoon, entah itu sengaja atau tidak.

Seungcheol yang melihat itu mengenyitkan dahinya. Soonyoung menabrak Jihoon itu suatu keajaiban. Ditambah lagi ia tidak mengucapkan kata maaf.

Seungcheol pun merasa, itu bukan Soonyoung yang mereka kenal. Sementara Jihoon, ia berjalan lemas ke arah meja makan dan duduk disana.

"Bagaimana ?" Tanya Seungcheol.

Jihoon menggelengkan kepalanya, "Ia malah mengacuhkanku dan meninggalkanku saat di balkon tadi." Jelasnya.

Yang lebih tua menghela napasnya, "Ku harap kalian bisa menyelesaikannya. Kalian sama sepertiku, kalian leader. Kalau ini masalah pasangan Verkwan, Meanie atau Junhao, aku masih bisa membantu. Tapi, kalau soal Soonyoung, aku angkat tangan. Kau tau sendiri bagaimana dia saat dalam keadaan begini."

Kini giliran Jihoon yang menghela napasnya. Choi Seungcheol benar, jika Kwon Soonyoung sudah marah, semua angkatan tangan. Yang bisa meredakannya hanya Jihoon. Karena membuat marah orang yang paling ceria itu adalah suatu kesalahan besar.






























Catetan: Jadi cerita kali ini ga oneshoot kaya biasa. Ini masih ada kelanjutannya, berapa chapter ? Liat aja nanti hehehe. Kalo kurang baper maafkan, soalnya konfliknya belum aku munculin disini. Mau tau kelanjutannya, makanya vomment biar aku semangat ngetiknya 😂😂😂

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang