29. Bintangku Meredup

7K 722 42
                                    

Berjalan menyusuri jalanan yang akan padat di negeri orang, itulah yang Jihoon lakukan sekarang. Jika kau tanya apa alasannya, ia keluar untuk mencari makan.

Ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Ah, itu dari Seungcheol hyung.

"Ada apa, hyung? "

"Kau dimana?"

Jihoon menyisi sebentar agar tak menghalangi para pejalan kaki yang lain. "Aku sedang mencari makan di sekitaran hotel."

"Cepat pulang. Soonyoung baru saja dibawa ke rumah sakit! "

Astaga, bintangku!

Jihoon membolakan matanya. Terdian seperti patung. Matanya sudah berembun siap mengeluarkan air matanya. Hatinya serasa diremas kuat, sakit sekali.

"N-ne, hyung. Aku pulang."

Jaraknya sekarang yang memang terlampau dekat dengan hotel, membuatnya segera berlari dengan tetesan air mata yang mulai jatuh satu persatu.

Tak peduli jika ia akan menginjak batu yang akan membuat kakinya sakit atau tersandung batu yang akan membuatnya tersungkur. Masa bodoh! Soonyoung lebih penting.

Dengan gurat wajah lelah dan linangan air matanya, ia bertanya pada Seungcheol. "Dimana Soonyoung?"

"Dia sudah dibawa ke rumah sakit oleh beberapa staff dan member pun sudah menyusulnya kesana. Aku menunggumu agar kita bisa menyusul kesana."

Jihoon hanya mengangguk lemah. Ia mengikuti Seungcheol yang berjalan kearah mobil yang akan mereka gunakan untuk ke rumah sakit.

Yang Jihoon lakukan sepanjang perjalan hanyalah menatap keluar kaca mobil, menggenggam erat ujung bajunya dan berdoa agar kekasihnya tidak apa-apa.

Matanya kembali berembun. Berisiap untuk mengeluarkan sesuatu lagi dari matanya. Seungcheol yang melihat Jihoon yang menahan tangis menggeser duduknya agar lebih dekat pada adiknya itu.

Ia merangkul dan menepuk pelan bahu Jihoon. "Soonyoung itu kuat, kau lebih tahu tentangnya daripada aku. Jangan bersedih, Soonyoung akan menghajarku kalau kau menangis," ujar Seungcheol.

Kalimat itu justru membuat Jihoon menangis dan tanpa sadar memeluk Seungcheol. Lelaki Choi itu terkekeh lalu mengusap pelan bahu sempit milik adik kesayangannya. "Jangan menangis, Soonyoung akan semakin sedih melihatnya."

---

Hanya berlari yang bisa ia lakukan. Kali ini, biarlah pergi untuk sementara segala sifat gengsinya dan perfeksionisnya. Ia hanya ingin melihat Soonyoung. Ia hanya butuh Soonyoung sekarang.

Ia membuka pintu kamar rawat Soonyoung dengan agak kasar, membuat Chan, Mingyu dan Jeonghan yang sedang ada di dalam menatap ke arahnya.

Ia berjalan ke arah Soonyoung bersamaan dengan mereka yang keluar dari untuk memberi waktu pada pasangan itu.

"Sayang," tegur Soonyoung kala melihat kekasihnya diam dan menatap tajam ke arahnya.

Mata dari seorang Kwon Soonyoung sedikit melebar kala melihat setetes air mata jatuh dari Hazel indah milik kekasihnya.

Tangan lelaki Kwon itu ditepis oleh kekasihnya karena berniat menghapus air mata itu. Jihoon menghela napasnya, perlahan ia mendekat dan memeluk kekasihnya.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang