34. Change Up

7.5K 684 42
                                    

Sinar dari lampu sorot memenuhi ruangan dengan warna putih ini. Banyak kertas-kertas yang berserakan di lantai, sebagai salah satu properti katanya.

Musik yang diaransemen dengan begitu apiknya, mengalun indah di ruangan itu. Beberapa staff terlihat berlalu-lalang.

Ada yang membawa peralatan make up, pakaian dan beberapa properti yang harus mereka gunakan untuk syuting kali ini.

Change up. Projek SEVENTEEN yang melibatkan ketiga leader dari setiap unit harus turun tangan baik dalam proses pembuatan lagu dan syuting.

Kini giliran Jihoon yang harus berakting di depan sorotan kamera. Berbaring di atas tumpukan kertas-kertas partitur. Satu kakinya dibiarkan ia tekuk dan memakai kaca mata. Celananya terlampau pendek dan tentu saja kaki bagian atasnya tersingkap. Membuat Soonyoung harus menahan napasnya.

Tapi, Soonyoung tidak suka itu. Membuat area yang seharusnya tidak dilihat oleh orang-orang banyak menjadi terlihat. Soonyoung tidak suka. Ia akui, kekasihnya sangat apik dan pandai berakting hingga beberapa staff berdecak kagum padanya.

Hanya saja, ada beberapa staff yang meneguk salivanya untuk menahan hormon sialan yang membludak akibat melihat Jihoon. Ini yang Soonyoung tidak suka. Kekasihnya ditatap lapar oleh lelaki lain. Membuatnya ingin menerkam Jihoon saat itu juga dan berkata bahwa ia miliknya.

Ada satu lagi yang paling menyebalkan, Jihoon bergaya seperti itu di depan Seungcheol. Tidak masalah memang, hanya saja Seungcheol itu mantan kekasih dari seorang Lee Jihoon yang sedang berbaring di atas tumpukan partitur dengan bergaya sedikit erotis itu.

Soonyoung lebih memilih untuk pergi dan menghindari segala macam buruk sangka terhadap kekasihnya sendiri.

"Cut! "

Jihoon langsung bangkit dari posisi sebelumnya, sedikit membungkuk untuk berterima kasih pada sutradara. Mereka diberikan waktu untuk berhenti sejenak karena para member harus mengganti pakaian mereka untuk dipakai syuting di scene selanjutnya.

"Soonyoung," panggil Jihoon.

Soonyoung menoleh dengan tatapan sayunya. "Wae? "

Jihoon mendudukkan diri di sebelah kekasihnya yang sudah memakai pakaian berwarna hijau itu. Ia menggeleng pelan. "Tidak. Hanya ingin menyapa saja."

"Kau—"

"Waktu habis dan kembali ke posisi masing-masing." Baru saja Jihoon ingin berbicara dan sutradara sudah meminta mereka untuk kembali.

Ada satu bangku disana. Jihoon sedang mengira-ngira siapa yang akan duduk disana.

"Kalian bertiga duduk disana," ucap Sang Sutradara.

Jihoon mengerutkan dahinya. "Kami bertiga?"

Sabg Sutradara tersebut mengangguk. "Ya, kalian bertiga. Seungcheol, kau duduk di kursi." Seongcheol langsung mengangguk menanggapinya.

"Lalu Soonyoung, kau duduk di pangkuan Seungcheol dan Jihoon duduk di pangkuan Soonyoung. Kalian mengerti?"

Mendengar itu, Soonyoung sedikit tersenyum. Syuting pun dimulai. Tanpa ada rasa canggung, Jihoon langsung duduk dipangkuan Soonyoung. Sudah hal biasa bagi Jihoon duduk di pangkuan kekasihnya itu.

Sutradara meminta untuk mengganti posisi mereka. Lebih tepatnya meminta Seungcheol memangku Jihoon dan ia memangku Soonyoung.

Soonyoung melebarkan matanya terkejut. Seungcheol memangku Jihoon. Terakhir kali ia melihat Seungcheol memangku Jihoon itu sudah lama sekali, beberapa bulan sebelum debut Jihoon tidak tahan dengan Seungcheol dan berakhir dengan dirinya hingga sekarang.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang