65. Di balik Caratland

5.6K 513 90
                                    

"Hoshi-ya, bogoshipeo!" pekik Seokmin yang diiringi tawa kencang dari Seungkwan, Jeonghan dan Chan. Jihoon sudah yakin bawah setelah fan meeting berlangsung, mereka pasti akan menggoda Jihoon habis-habisan. Benar saja, lihat bagaimana mereka tertawa kencang mendengar guyonan Seokmin yang baru saja terlontar.

Jeonghan menegakkan tubuhnya yang membuat Seungkwan, Chan dan Seokmin mengalihkan pandangannya pada Jeonghan. Mereka bertiga senyap begitu melihat Jeonghan. Ia pun berseru kencang, "Hoshi-ya, bogoshipeo!" Sontak mereka tertawa terbahak-bahak mendengar guyonan dari lelaki berambut blonde itu.

Jihoon yang digoda habis-habis merasa lama-lama telinganya panas mendengar guyonan tak bermutu mereka, sekaligus malu. Ia pun bangkit dari sofa dengan wajah marahnya. Lelaki itu menatap jengkel ke arah empat temannya yang kini tengah tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuk mereka. Jihoon menghentakkan kaki, lantas keluar dari ruangan tersebut hingga tak sengaja menabrak bahu Soonyoung yang kala itu baru mau masuk ke dalam ruang tunggu.

Lelaki bermata unik itu mengernyitkan dahinya. "Ada apa dengan dia?" tanya Soonyoung.

"Mereka menggodanya," balas Seungcheol yang membuat Soonyoung menghela napasnya. Lelaki itu harus mengejar kekasihnya yang tengah merajuk, sebelum semuanya bertambah buruk.

---

Soonyoung berhasil mencekal lengan Jihoon. Lelaki itu dengan lembut menarik kekasihnya ke dalam pelukan hangat. Soonyoung paling tahu bahwa Jihoon sangat sangat suka jika sudah diusap lembut bagian kepala dan punggungnya ketika ia marah atau lelah. Pelukan dan elusan dari kekasih bodohnya itu dapat menurunkan emosinya.

"Mereka hanya jahil. Kau tahukan Jeonghan hyung seperti apa," bisiknya tepat di telinga Jihoon.

"Aku saja mungkin yang terlalu lelah hingga sensitif," ujar Jihoon seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Soonyoung. Lelaki itu melingkarkan tangannya pada pinggang kekasihnya. "Kau mau minuman yang membuatmu lebih rileks, Sayang? Mau mana, coklat hangat atau teh hangat?" tawar Soonyoung.

"Coklat hangat." Jihoon menatap ke arah lelakinya dengan sayu, namun menurut Soonyoung itu menggemaskan. Satu kecupan pun mendarat di bibir Jihoon. Dapat Soonyoung lihat rona merah tipis mulai menjalar di pipi putih kekasihnya. Begitu imut dan lucu.

Soonyoung melabuhkan sebelah tangannya pada wajah Jihoon untuk mengusap lembut. Jari-jarinya mengelus permukaan halus dari pipi sang kekasih, hingga turun ke dagu dan memainkan dagu runcing tersebut. "Kau begitu lucu," celetuknya. "Kenapa bisa, ya?" gumam Soonyoung yang membuat kekasihnya kian merona. Satu pulukan sayang pun mendarat di punggung Soonyoung.

"Tidak, aku tidak lucu.." katanya seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Soonyoung terkekeh melihatnya. Lelaki itu mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala Jihoon. "Ayo, kita beli coklat hangat."

~•°•~

"Coups-ya, aku tidak punya siapa pun, kecuali dirimu!" teriak Jihoon yang membuat Jeonghan sedikit terlonjak. Soonyoung tersenyum dengan sebuah paksaan di dalamnya. Sementara itu, Seungcheol sudah tertawa puas mendengarnya. Balasan untukmu, Yoon Jeonghan! batin Jihoon.

Namun, rencananya tidak berjalan lancar mengingat sesudah acara yang merajuk bukan hanya Jeonghan, Soonyoung pun ikut merajuk. Jihoon tidak ingat kalau Soonyoung pun bisa mendengar kata-katanya barusan. Ia jadi merasa bersalah, namun juga puas karena telah membalaskan dendam pada Jeonghan yang telah menggodanya kemarin.

Fan meeting sudah usai sejak setengah jam yang lalu, namun Soonyoung belum juga menampakkan batang hidungnya. Jihoon menghela napas. Soonyoung pasti marah. Ia bangkit dari kursi hitam yang ia duduki. Lelaki itu tak berhasil menemukan Soonyoung. Ia berinisiatif untuk mencarinya di tangga darurat karena itu tempat satu-satunya belum ia singgahi. Benar saja, Soonyoung tengah duduk di sana seraya bermain ponsel.

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang