62. Thinkin' About You

4.9K 430 18
                                    

Pemuda yang baru saja berulang tahun bulan November itu kini tengah serius memandang layar komputer di ruangannya. Kegiatannya seketika terganggu sebab ponselnya berdering, tanda pesan masuk.


From: Kwon♥

Buka pintunya, aku membawa makanan untukmu.

Melihat kata makanan, Jihoon segera bangkit lantas membukakan pintu untuknya. Soonyoung segera masuk dan menaruh belanjaannya di atas meja. Lantas lelaki itu berbalik menatap Jihoon, lalu mengusak rambutnya. "Makan yang banyak," katanya disertai senyuman.

"Kau ada jadwal setelah ini?"

"Tidak ada, kenapa?"

"Temani dulu aku makan," pinta Jihoon.

Pemuda bermata sepuluh lewat sepuluh itu menyubit pipi kekasihnya. "Tidak diminta pun aku bersedia," godanya.

Lelaki yang lebih muda mendengus mendengar perkataan yang baginya menjijikkan itu. Walaupun ia tak menampik kalau jantungnya kini berdetak kencang. Bahkan perlahan rona merah mulai menjalar di pipi mulus sang komposer muda itu.

Satu, dua menit Jihoon masih dapat memakan makanannya dengan tenang, sampai perasaan risih pun mulai hinggap kala Soonyoung terus menatapnya. Sampai tersenyum-senyum. Bukankah seperti orang gila? Jihoon takut dibuatnya.

"Apa lihat-lihat?" Pertanyaan yang dibubuhkan dengan nada sinis di dalamnya.

Soonyoung tersenyum tipis—yang sialnya mampu membuat jantung Jihoon kembali berdegup kencang. Sialan, begitulah batin Jihoon. Lelaki yang menjabat sebagai ketua dari performance team itu menyisir surai hitam kekasihnya menggunakan jemari-jemari gempal miliknya, hingga perlahan turun untuk mengusap pipi Jihoon sayang serta gemas sekaligus.

"Kau selalu terlihat manis dilihat dari sisi mana pun. "

Lembutnya sentuhan Soonyoung pada pipinya membuat getaran dalam dadanya kian menjadi. Harus kuat hati memang jika memiliki kekasih macam Soonyoung ini. Terkadang bisa membuatmu marah, bahkan sampai ingin mencekik orang itu. Tetapi jika sudah seperti ini, Jihoon dibuat terlana olehnya. Kelakuannya sulit ditebak.

"Menjijikkan," kilahnya.

Itu hanya sebuah alasan klasik kala Jihoon merona atau malu. Soonyoung mengerti dan tidak ingin terus menggodanya. Jihoon yang sedang merona itu menggemaskan, sekaligus rawan.

"Oh iya, aku melupakan sesuatu." Selepas Soonyoung menarik tangannya dari pipi Jihoon, lelaki mungil itu segera berdeham lantas menyeruput minumnya.

Lelaki kelahiran Juni itu berpindah tempat duduk. Ia mendudukkan dirinya di sebelah kanan Jihoon. "Berikan tanganmu," perintah Soonyoung.

Tanpa banyak tanya, Jihoon memberikan tangannya pada Soonyoung. Kekasihnya itu menyembunyikan sebuah barang di dalam kepalan tangannya. Jihoon mengerutkan dahinya.

"Tada!"

Jihoon sedikit terkejut kala melihat benda apa yang ada di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jihoon sedikit terkejut kala melihat benda apa yang ada di tangannya. Sebuah gantungan kunci dari tokoh film yang ia sukai.

"Aku melihatnya dan langsung ingat denganmu, jadi kubeli saja," jelas Soonyoung seraya mengusap surai Jihoon yang kini sibuk melihat gantungan kunci miliknya. "Kelihatannya kau sangat suka," sambung Soonyoung yang disertai kekehan.

Jihoon mengangguk dengan senyum manis di bibirnya. Jihoon itu benar-benar menggemaskan, Soonyoung bahkan tak kuat jika harus menahan senyumnya kala melihat sang kekasih tersenyum begitu manis di hadapannya.

"Jika seyummu itu berbayar, aku rela menghabiskan seluruh uangku untuk melihat senyummu."

"Kau tidak perlu bayar jika itu aku," ujarnya. Jihoon kembali menerbitkan senyum manisnya untuk sang kekasih. "Senyumku memang untukmu. Gratis kalau itu kau," tambahnya.

Soonyoung mencubit gemas hidung bangir kekasihnya yang dibalas dengan kekehan geli dari kekasih mungilnya. "Mencintaimu jangan?"

"Eum! Tentu saja. Harus!"

Soonyoung mendekatkan bibirnya untuk meraih bibir kekasihnya. Jihoon yang melihat Soonyoung menutup matanya pun melingkarkan tangannya pada leher jenjang kekasihnya. Lelaki itu memiringkan kepalanya guna membalas pagutan yang dimulai oleh Soonyoung. Menyamai ritme yang kekasihnya buat.

Mungkin saksi bisu untuk kejadian kali ini bertambah. Selain studio pribadi Jihoon dan barang-barangnya, juga jangan lupakan gantungan kunci groot yang kini Jihoon genggam erat.









catetan: Maafin aku jarang updateㅠㅠ
Setiap ada inspirasi tuh ga ada waktunya buat ngetik dan ujung-ujungnya lupaㅠㅠ

Buat yang tanya atau merasa kok work aku yang ini ga berurutan, itu karena beberapa cerita aku unpublish karena satu dua hal. Ada kemungkinan aku publish lagi, tapi belum tau waktunya kapan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya yaaㅠㅠ

Mohon maaf juga kalau aku bales DM beberapa dari kalian itu lama, bukan berarti aku ga menerima DM atau apa, tapi notif wattpad aku tuh ga masuk dan aku buka wattpad kadang cuma sehari sekali aja. Makanya kalau bales bisa lama banget, maafㅠㅠ

Kalau mau ada yang ditanyain soal apapun itu, silahkan tanya aja ya, gak usah malu-malu. Aku gak gigit kok, paling nyakar. Ga deng bercanda😂

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa♥

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang