Part 3

2.7K 111 1
                                    

Disaat perempuan lain mengganggap gue sebagai pangeran, hanya lo yang mengganggap gue sebagai devil.

**
Fella berjalan menuju kelas 12 IPA 1 yang berada disamping kelasnya, setelah sampai depan pintu Fella mengintip ternyata tidak ada guru. Fella mengetuk pintu 12 IPA 1 untuk mencari yang namanya Ferrel.

“Assalamualaikum” Salam Fella memasuki kelas 12 IPA 1 dengan sopan

“Mimpi apa gua, kelas didatengin bidadari cantik?” Ucap salah satu cowok kelasnya

“Bidadari mau cari pangeran ya?” Goda salah satu cowok temannya

“Bilangin ke Papah Mamah lo, makasih udah bikin anak cantik seperti lo” Celetuk temannya lagi. Apa cantiknya gue coba? Pada aneh.

“Gue mau cari yang namanya Ferrel, lo tau gak orangnya yang mana?” Tanya Fella seperti anak polos tidak mengetahui apa-apa tetapi jujur Fella memang tidak mengenali Ferrel siapa.

“HAHAHAHA gila gila, baru satu cewek yang gak kenal Ferrel. Lo anak baru ya?” Tanya salah satu temannya

Apa istimewanya Ferrel ya? Sampai orang-orang mengatakan seperti itu? “Engga kok, gue emang jarang keluar kelas aja. Btw, mana yang namanya Ferrel?” Tanya ulang Fella karena merasa risih digoda seperti itu

“Ada apa cari gue? Kangen?” Tanya cowok itu lagi.

Demi apa, orang yang dimaksud sama temen-temen cewek alay dikelas gue, ini Ferrel yang dimaksud? Cowok ngeselin kayak gini disukain? Hahah what the hell?!? Batin Fella didalam hati

“Lo yang tadi gue tabrak bukan sih?” Tanya Fella memastikan apakah dia orang yang ia tabrak tadi pagi atau bukan

“Lo cepat melupakan sesuatu ya? Iya, gue orang yang tadi lo tabrak di tangga. Kenapa? Mau tanggung jawab bersihin baju gue karena tersentuh tubuh lo?” Tanya Ferrel memancing emosi cewek ini

“Omongan lo gak unggul, seharusnya lo masuk SLB bukan kelas ini” Ucap Fella sedikit menyindir

“Ada apa lo cari gue?” Tanya Ferrel dengan gaya sok coolnya

“Lo gak usah sok kegantengan kek, jijik banget gue liatnya” Ucap Fella, menjijikan tingkah lakunya Ferrel

“Gue emang ganteng, lo nya aja gak sadar dan terlalu gengsi untuk menyatakan!” Ucap Ferrel yang terlalu sadar diri bahwa dirinya ganteng.

Dikasih makan apasih nih anak? Jijik iya gue liat tingkahnya, “Orang yang mengakui dirinya ganteng artinya orang sok kegantengan. Contohnya, lo!”

“Jangan terlalu basa-basi untuk bisa berdua lama sama gue” Ucap Ferrel dengan sok jual mahalnya. Sumpah, nih cowok ngeselin banget sih.

“Lo bisa gak sih jangan terlalu yakin kalau diri lo ganteng? Mungkin iya, ada orang yang ngakuin diri lo ganteng sampai mengidolakan lo tapi gak bagi gue. Lo cuma menang wajah doang, skill lo gak ada!” Ucap Fella tegas, membuat cowok yang di depannya diam.

Nih orang kayaknya bener-bener kesel sama gue, jadi makin penasaran. Batin Ferrel

“Yaudah, lo ada apa cari gue? Butuh bantuan atau butuh aku disisi kamu?” Tanya Ferrel dengan suara agak keras membuat anak kelasnya meledeknya

“Alaahh tua lo bego” Celetuk teman cowoknya

“Ahhhh gue kapann digituinn” Ucap cewek-cewek alay dikelasnya

“Gila-gila akhirnya seorang Ferrel pangeran es, berani menggombalkan rayuannya pada satu wanita” Ucap salah satu temannya

“Langsung, Relll tembakkk!! Kapan lagi dapet bidadari unyu polos”

“Tau lo, selama di SMA lo gak pernah pacaran padahal banyak cewe yang mengidolakan lo, ada yang cantik, yang bogel, yang asem mukanya, banyak dah jenisnya. Btw, lo cowok bukan sih sebenarnya? Jadi ragu deh gue, kalau lo homo” Tanya salah satu temannya

“Najis pada alay lo bego” Ucap Ferrel mengacuhkan perkataan teman-teman yang dilontarkan sejak tadi

Apakah bener yang dikatakan temannya, Ferrel belum pernah pacaran dan baru satu cewek yang ia gombalkan dengan rayuannya? Dan apakah bener, baru gue doang yang baru tau kalau banyak yang mengidolakan Ferrel? Secuek apakah gue di lingkungan sekolah ini? Tanya Fella dalam hati.

"Lo kenapa diem?" Tanya Ferrel karena merasa bingung kenapa cewek yang ada dihadapannya menjadi diam secara tiba-tiba

"Jantung gue masih berdetak intinya" Ucap Fella bersikap sewajarnya agar tidak ketebak bahwa dirinya sedang memikirkan perkataan teman-temannya Ferrel

"Jangan dipikirin omongan teman-teman gue tadi. Mereka, memang gila persis kayak yang ada dihadapan gue" Ucap Ferrel meledek Fella kembali

"Gue gila kenapa coba? Lo selalu buat gue kesel, padahal baru ketemu tadi kalau gitu gue nyesel bisa nabrak lo" Ucap Fella

"Lo gila bikin gue penasaran sama jati diri lo, gue jadi cinta" Ucap Ferrel menggombal, tapi sedikit kenyataan

"NAJIS!!" ucap Fella sambil memukul lengan Ferrel

"Ucapan teman-teman lo bener?" Tanya Fella

"Ternyata lo mau tau gue lebih dalam juga?" Tanya Ferrel sambil meledek Fella. Ntah, kenapa Ferrel suka meledek Fella apalagi kalau Fella sampai kesal dan marah

"Apaansih, gue jijik deh sama lo yang terlalu percaya diri. Kurang-kurangin makan mecin dah lo" Ucap Fella kesal karena Farrel terus meledeknya

"Gue suka kalau lo lagi marah, gemesin" Ucap Ferrel

"Diem atau gue tonjok disini?" Tantang Fella

"LO BERBEDA DENGAN YANG LAIN, DAN GUE SUKA ITU!!" Seru Ferrel semangat

"SUMPAH GUE JIJIK SAMA LO!!" Ucap Fella

"Awass, nanti sayang lohh. Ehiya btw, bener kok yang dibilang temen-temen gue" Ucap Ferrel memastikan perkataan teman-temanbya

"Bener apa nya?" Tanya Fella sedikit kepo

"Nanti gue ceritain kalau memang keadaan kita semakin dekat, lo berdoa aja sama Tuhan supaya kita dekat terus jodoh" Ucap Ferrel

"No Aamiin!!" Ucap Fella

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang