Philophobia

Part 46

Otak author mentok, kehabisan quotes.

**
Sedangkan Fella yang sudah mengetahui alasan kenapa Ferrel tidak datang di acara ulang tahunnya, membuat ia meneteskan air mata nya di depan cafe yang sudah ia sewa untuk acara ulang tahunnya.

Malam hari ini, cuacanya sangat mendukung karena langit yang dihiasi bintang dan bulan serta angin malam yang berhembusan menjadi pengiring rasa rindunya.

Saat Ferrel sudah sampai cafe dimana acara Fella diadakan, ia melihat sesosok perempuan menggunakan dress hitam putih dengan rambut terurai rapih sedang menangis.

Dia nangis? Apa karena gue gak dateng di acara ulang tahunnya?

Ferrel turun dari mobilnya dan menghampiri Fella yang sedang berdiri dengan tangan berlipat dada menatap kekosongan.

"Fel?" Panggil Ferrel membuat Fella menengokkan wajahnya.

Syok.

"Selamat ulang tahun, yang terbaik buat lo!" Ucap Ferrel kepada Fella.

"Iyaa, makasih."

Saat Fella sudah selesai mengatakan terima kasih, tiba-tiba teman Ferrel datang mengusilinya.

"Nahkaann udang rebonn dateng juga."

"Gak usah muna makanya, bilang aja lo laper."

"Berisik." Jawab Ferrel.

"Cowok apaan nih, dateng acara pas mau selesai? Kado mana kado? Dateng bawa tangan kosong doang? Situ cowok?" Sindir Elang.

"Gak sempet." Jawab Ferrel membuat hati Fella mencelos begitu saja.

Fella memasuki caffe nya dan mengambil makanan untuk Ferrel, "Ini buat lo, dimakan ya."

"Lah tadi gue dateng, gak lo ambilin?" Tanya Bara.

"Pilih kasih!!!"

"Ya emang Ferrel kekasihnya."

"Thanks, gue gak laper." Jawab Ferrel

"Okee."

Saat acaranya sudah selesai, teman-teman Fella sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Ferrel pulang bersama teman-temannya.

"Fel thanks banget nih karena lo, gue jadi kenyang sampe lupa lambung gue letaknya dimana." Ucap Dito.

"Iyaaa makasih ya udah dateng."

"Pokoknya makasih banyak, Fel!" Ucap teman-teman Ferrel.

Saat teman-temannya Ferrel sudah menuju mobilnya, Ferrel menghampiri Fella.

"Once again, happy birthday!" Ucap Ferrel membuat Fella senyum-senyum.

"Jangan senyum-senyum, gue serius ngucapinnya." Ucap Ferrel.

"Iya." Jawab Fella.

"Gue izin pulang, thanks ya." Ucap Ferrel.

Ferrel sudah melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil, tetapi langkahnya terhenti karena ada perkataan yang belum sempat tersampaikan.

"Fella?" Panggil Ferrel, membuat Fella memutarbalikkan tubuhnya.

"Iya?" Tanya Fella.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lo cantik malam ini."

"Jangan senyun-senyum, kita kan masih break?"
.
.
.
.
.
.
Sariawan dimulut kalah perihnya sama omongan lo. Batin Fella.

tbc.