Kalau minum teh manis gulanya jangan lupa diaduk, supaya manisnya diawal dan diakhir.
**
Ferrel sudah datang sambil membawa minuman yang ia pesan tadi, tetapi Fella hanya bengong melihat Ferrel berjalan dengan cool dilengkapi badan yang tinggi.'Bisa-bisa gue zinah mata terus nih, kalau bareng dia terus' Batin Fella
"Mana pertanyaan yang udah gue buat? Udah dijawab?" Tanya Fella.
"Jawab pertanyaan matematika aja udah, apalagi jawab perasaan lo!" Jawab Fella.
"Mana coba liat?" Fella segera memberikan kertas yang berisi soal.
"Fel?" Panggil Ferrel
"Kenapa? Pasti bener semua jawaban gue?" Jawabnya dengan percaya diri.
"Lo bisa gak sih serius kalau lagi belajar?" Tanya Ferrel dengan tatapan sinis.
"Gue bisa serius kalau lagi balapan doang, Rel!" Jawab Fella membuat Ferrel kesal atas jawaban Fella yang tidak mempedulikan perjuangannya untuk mengajarkan ia belajar.
"Kenapa kalau lagi belajar lo males? Sedangkan balapan, engga?" Tanya Ferrel.
"Karena belajar itu mikir, kalau balapan engga!" Jawab Ferrel.
"Denger ya, Fella. Tubuh bergerak karena ada dorongan dari pikiran atau otak, jadi mustahil kalau lo balapan tanpa mikir! Lo balapan, pasti lo punya strategi untuk juara dalam pertandingan. Sama aja hal nya lo belajar, lo mikir untuk memecahkan suatu pertanyaan atau masalah yang belum terungkap! Kenapa susah banget untuk ngelakuinnya?" Tanya Ferrel.
"Karena itu gak mudah seperti orang yang sedang berusaha mendapatkan cintanya!" Jawab Fella.
"Makanya usaha, Fella. Kalau usaha, pasti berhasil! Lo harus yakin sama pepatah itu. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, buktinya lo bisa dengan mudahnya ngedapetin gue?" Jelas Ferrel sambil meledek.
"Sorry, gue gak pernah ada niat untuk dekat sama lo ataupun ngedapetin hati lo. Kalau tidak karena takdir konyol tumbrukan ketika mau upacara, mungkin gak bakal gini takdirnya!" Jelas Fella.
"Lo gak inget, yang awal nabrak duluan siapa?" Tanya Ferrel sambil tersenyum.
"Gue gak bakal nabrak, kalau badan lo gak nyampah ditikungan dekat kelas!" Jelas Fella.
"Ternyata selain ngegemesin, lo ngeselin banget ya? Kalau ngebunuh orang gak dosa, lo orang pertama yang gue bunuh!" Jelas Ferrel.
"Gue bunuh lo terlebih dahulu, sebelum lo bunuh gue" Jawab Fella.
"Itu mulut lo kenapa bisa aja ngebalikin perkataan orang?" Tanya Ferrel.
"Tanya aja sama mulutnya!" Jawab Fella.
"Lanjut ke pelajaran. Sini gue ajarin dari penjelasan implikasi yang gue kasih soalnya tadi!" Tukas Ferrel.
"Jadi gimana sih? Gue gak pernah ngerti sama pelajaran matematika. Bikin mumet, bisa-bisa gue depresi lagi." Jawab Fella.
"Ini contoh implikasi yang harus di negasikan nantinya." Jelas Ferrel sambil menatap mata Fella yang sedang memahami arti omongannya.
"Udah, Rel. Lo ngomong aja nanti gue perhatiin!" Jawab Fella.
"Perhatiin soalnya, jangan perhatiin gue terus. Gue tau, gue ganteng" Ucap Ferrel sambil menahan tawa nya karena Fella hanya memasang wajah datar.
"Lanjut deh, contohnya gini 'Jika Ferrel suka Fella maka Ferrel akan menyatakan cintanya' setelah itu di negasikan." Ucap Ferrel sambil tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/108278129-288-k69623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia
Teen Fictionrank!!! (05-09-2018) #1 in philophobia (11-09-2018) #1 in sajak (29-08-2018) #4 in sajak (11-09-2018) #18 in anaksma (13-08-2018) #29 in troublemaker (18-08-2018) #45 in cogan "Udah puas liat gue nya?" Tanya cowok yang ia tabrak. "Jijik banget bego...