Part 29

1.4K 45 0
                                    

Aku fikir kamu mengajariku caranya mencintai ego. Ternyata dugaan ku salah.

**
Saat Fella sudah di depan gerbang sekolah, ia berniat untuk jalan ke halte untuk menaiki bus. Hari ini ia tidak membawa kendaraan, supirnya sedang tidak bisa jemput dikarenakan sedang sakit, sedangkan handphone Fella sudah lowbat dari kemarin belum di charger.

Saat Fella sedang menunggu bus sambil melamun memikirkan masalah yang sedang dihadapinya, tiba-tiba ada seorang pria dengan helm full face nya berdiri di depan halte. Sedangkan, Fella hanya bisa menyerngitkan dahinya.

Pria itu membuka helm full face nya dan turun dari motor, ternyata Elang. Elang yang dikabarkan suka dengan Fella sejak kelas 11. Elang adalah sahabat Ferrel, tetapi Elang tidak pernah berniat jahat untuk menghancurkan hubungan Ferrel dengan Fella. Saat ini, Elang hanya tidak tega karena melihat Fella di terminal dengan cuaca yang tidak mendukung membuat Elang meminggirkan motornya untuk mengajak Fella pulang bersamanya.

"Lo kok sendiri? Belum pulang?" Tanya Elang dengan khawatir, sedangkan Fella langsung mendekatkan dirinya kepada Elang dan memeluknya sambil menangis.

"Fel, Fel. Lo kenapa, hey?" Tanya Elang dengan khawatir dan Fella mengatakan, "Gapapa, Lang" Ucapnya sambil menangis.

"Perempuan nangis kayak gini, gak mungkin gak kenapa-kenapa. Tenangin diri lo dulu, baru cerita." Ucap Elang sambil mengusap-usap bagian kepala Fella.

Kalau lo udah gak bisa jaga Fella, lepasin Rel. Ada gue dengan suka duka, ngejagain dia. Batin Elang miris.

"Ferrel mutusin gue, Lang." Ucap Fella dengan seduh membuat Elang melepaskan pelukannya, "Kenapa bisa?" Tanya Elang dengan kaget.

"Mantan gue ternyata Abang kandungnya dia." Ucap Fella.

"Ya terus kenapa? Kan udah jadi mantan?" Tanya Elang dengan bingung.

"Ya lo tanya aja sama Ferrel, gue ajak gak ngerti lo malah tanya gue!" Umpat Fella dengan kesal.

"Yaudah gue anter lo pulang, udah mendung!" Ucap Elang membuat Fella membalikkan perkatannya, "Mendung belum tentu hujan, putus belum tentu balikan hahaha"

"Gue baru denger ada quotes kayak gitu." Ucap Elang dengan bingung.

Saat Elang mengantarkan Fella kerumahnya ditengah perjalanan hujan turun deras membuat mereka memberhentikan motornya dipinggir jalan untuk meneduh sebentar.

"Fel, ini mau lanjut lawan hujannya atau neduh dulu?" Tanya Elang.

"Terobos aja, Lang biar cepet. Gue mau cepet-cepet pulang." Ucap Fella dengan menggigil membuat Elang khawatir dan memberikan jacket yang dikenakannya, "Ini lo pake jacket gue, lo menggigil gitu gue khawatir!" Ucap Elang dengan penuh perhatian.

"Percuma make jacket bakal basah-basah juga, ayuk cepetan pulang aja." Ucap Fella.

"Kalau lo sakit gimana? Gue gak nanggung ya?"

"Iyaa lebay lo!" Cibir Fella.

"Bukannya gitu, Fel. Kalau gue yang sakit mah gak apa-apa, kalau lo yang sakit bisa habis gue sama Ferrel." Jawab Elang membuat Fella merubah raut mukanya, "Peduli apa dia sama gue?" Tanya Fella dengan malas.

"Susah yang lagi galau!"

Mereka akhirnya menerobos hujan karena permintaan Fella, untung saja mereka selamat sampai tujuan. Setelah sudah sampai rumah Fella, Fella langsung turun dari motor Elang.

Kondisi sore menjelang malam ini masih hujan, membuat Fella tidak tega kalau Elang tetap pulang dihujan-hujan seperti ini.

"Lang, mampir dulu deh. Masih hujan, nanti lo kenapa-kenapa!" Ucap Fella dengan khawatir.

"Gapapa, Fel udah terlanjur basah. Udah yaa, gue pulang."

"Yaudah deh, makasih yaa Lang. Hati-hati dijalan" Ucap Fella

Setelah Elang meninggalkan rumah Fella, Fella langsung memasuki rumahnya dan menuju kamarnya untuk meletakkan tasnya dan mengganti pakaiannya karena sudah terkena hujan, ia mandi terlebih dahulu.

Setelah sudah membersihkan dirinya, Fella segera menidurkan dirinya dikasur dan tanpa sadar ia langsung tertidur karena kelelahan, lelah hati lebih tepatnya.

**
Sedangkan Elang masih memikirkan bagaimana terpuruknya Fella saat ini, akhirnya Elang mengambil ponselnya dan membuka aplikasi line untuk menanyakan hal ini di grupnya.

Elang mengetik pesan untuk Ferrel, ia ingin mengetahui apa yang terjadi pada hubungan mereka tanpa disadari kenapa ia begitu peduli? Jawabannya ya karena teman.

Elang : Rel, lo knp sm Fella?

Ditoo : Gpp ko

Elang : G nnya u

Baraa : Bau-bau nya ada yang lagi berantem..

Elang : Putus doi

Ditoo : Akhirnyaa Fella jomblo sekian t'lah lama aku meinginkannya..

Baraa : Udah, Dit jangan mulai. Nanti kena jotos mampus lo!

Ferrel : Gpp, sok tau lo!

Baraa : Ih abangg jangan galak-galak dong

Elang : Dia sendiri yg blg sm w

Ditoo : Nahlohh....... (diem aja ah)

Baraa : (2)

Baraa : Tapi kayaknya seru...

Ferrel : Kok dia bs blg lo?

Elang : Masih perduli, tapi mutusin.

Ferrel : Gue nnya, kok dia bs blg sm lo?

Elang : Gue ketemu dia dipinggir halte sore-sore, cuaca kemaren mendung. Akhirnya gue ajak pulang bareng.

Ferrel : Oh bagus.

Elang : Tapi pas balik, gue hujan-hujanan sama dia.

Ferrel : G peduli.

Ditoo : Gak perduli kok nanya-nanya..

Baraa : Rel, lo cowok bukan sih?

Elang : Biarin aja, ntr jg nyesel.

Ferrel : G bkl

Ditoo : Gue pegang.

Baraa : (2)

Elang : (3)

Sedangkan disisi lain, Ferrel memikirkan kejadian tadi sore membuat ia pusing. Akhirnya, Ferrel membuka aplikasi Instagram dan terdapat akun fans nya memasukan foto Elang dan Fella yang sedang pelukan dekat halte sekolah.

Bangsat, bilangnya nganter pulang tapi malah peluk-pelukkan.

Ferrel sangat kesal melihat foto yang diunggah dengan fansnya, tetapi ada untungnya juga ia jadi tahu bagaimana Fella diluaran sana.

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang