Part 1

4.6K 174 2
                                    

Sungguh, takdir itu selalu datang tidak terduga-duga.

**
Hari ini sudah masuk sekolah seperti biasa, karena liburan kenaikan kelas sudah berakhir. Saat Fella bergegas menuju lapangan untuk upacara bendera, Fella masih sibuk memainkan handphonenya membuka aplikasi Instagram sampai akhirnya Dalilla dan Evira meninggalkan Fella terlebih dahulu.

"Fel, ayoo nanti telat lo mau dihukum?" Tanya Dalilla sambil mengancam Fella, ah tapi percuma ia gak bakal beranjak dari tempat duduknya

"Ah lama lo, Fel. Kelas tinggal kita bertiga doang, kita duluan deh kali ini gue gak solid capek kalau dihukum." Ucap Evira sambil menahan kesal karena merasa dicuekkan

"Tau lo ah. Percuma gue sekolah bayaran kalau bakal jadi babu disini, cuma gara-gara telat upacara." Ucap Dalilla menggerutu, karena hukuman jika telat upacara adalah membersihkan lapangan jika upacara telah selesai.

"Lo duluan aja sih, kenapa jadi nungguin gue? Gue aja gak minta tungguin" Ucap Fella menyepelekan ajakan sahabatnya

"Itil badak lo emang!" Ucap Evira

"Ayo, Vir kita duluan aja." Ajak Dalilla karena Fella menyepelekan ajakan kita berdua.

Sialan tuh emang anak, titisan darah darimana sih? Padahal jutek iya, cuek iya, galak iya. Masih aja banyak yang ngedeketin. Batin Dalilla

Dikelas Fella hanya sendiri dan melihat sekelilingnya, sepi. Lalu, terdengar suara spicker dari dalam kelasnya "Upacara akan dimulai 5 menit lagi, silakan untuk siswa siswi untuk turun ke lapangan mengikuti upacara bendera." suara Pak Guru seram berkumandang.

Sial, gue harus buru-buru ke lapangan gak lagi gue dapet hukuman cuma gara-gara telat turun upacara. Batin Fella

Fella berlari menuju lapangan agar mempercepat langkahnya, saat belokan dekat tangga Fella menabrak dada bidang, berpostur tinggi dan harum baju yang sangat khas. "Aww!" Fella meringis, dan langsung melihat ke arah wajah cowok yang ia tabrak dikarenakan terlalu buru-buru takut dihukum.

Fella melamun menatap cowok itu tajam, ganteng. Dan, lamunannya hilang karena ada yang berbicara, "Udah puas liat gue nya?" Tanya cowok yang ia tabrak.

"Jijik banget bego! Jangan sok kegantengan" Ucap Fella nyolot, agar tidak ketahuan kalau ia salah tingkah melihat ketampanan cowok itu.

"Udah nabrak, nyolot lagi" Balas cowok itu karena merasa diremehkan atas perkataan Fella tadi.

"Suka-suka gue lah, minggir deh lo!" Perintah Fella dengan muka juteknya dan bergegas meninggalkan cowok itu.

"Lain kali kalau jalan pake mata, cantik doang tapi mata gak dipake!" Ucap cowok itu meremehkan, membuat Fella berhenti melangkahkan kakinya

'Hah? Dia bilang gue cantik?' Batin Fella.

"Gue memang cantik, dan satu lagi lo ganteng tapi bego. Dimana-mana jalan pake kaki, lo malah nyuruh gue make mata!" Ucap Fella membalikkan perkataan cowok itu, agar tidak terlihat bahwa dirinya sedang salting atas perkataan cowok itu.

"IQ lo rendah!" Ucap cowok itu meremehkan.

Fella merasa kesal atas perkataan cowok itu, ganteng tapi tengil. "Lo 12 IPA apaansih? Jangan sok kepinteran!" Ucap Fella meremehkan kembali.

"Kalau gue jawab kelas 12 IPA 1, lo kesel gak?" Tanya cowok itu sedikit meledek membuat Fella kesal.

Sialan nih cowok, malu sendiri gue. Udah nantang, tetep aja gue kelas rendah 12 IPA 2. Selain cowok kegantengan, ternyata dia sok kepinteran juga. Namanya siapa sih, kok gue baru lihat, ya? Batin Fella.

Lalu Fella mengatakan "Biasa aja, kelas unggulan kalau sikap gak unggul macam lo buat apa?" Tantang Fella kembali.

"Baru satu cewek yang bersikap jutek dan cuek kayak lo. Biasanya cewek-cewek disini seneng kalau lihat gue apalagi nabrak kaya tadi. Lo beda, bikin penasaran." Ucap cowok itu membuat Fella bingung apa maksud dari perkataan itu

"Sayangnya gue bukan cewek murahan yang ngejar-ngejar cowok dan nurunin harga dirinya sendiri." Balas ucapan Fella membuat cowok yang beberapa langkah darinya itu tersenyum.

Sial, dia kenapa senyum coba? Mana tahan gue, ganteng banget. Batin Fella.

"Lo gila ya, senyum-senyum sendiri? Jadi takut gue." Ucap Fella melanjutkan kalimatnya.

"Gak, lo unik." Ucap cowok itu menunjukkan muka bingungnya.

"Eeeeh, kalian malah ngobrol disini yaa?!? Cepat ikut upacara setelah itu, lari 3 puteran lapangan setelah upacara selesai" Ucap Pak Guru yang terlihat marah karena siswa-siswinya telat mengikuti upacara bendera

"Bapak jahat banget sih!! Udah disuruh upacara disuruh lari juga. Saya mau sekolah Pak, bukan maraton" Ucap Fella kesal karena mendapat hukuman untuk kedua kalinya. Hari senin, memang selalu membawa petaka.

"Selain galak, lo lucu juga ya?" Ucap cowok itu.

"Berisik lo ngomong mulu. Gara-gara lo gue jadi dihukum nih, bala banget gue bisa nabrak lo" Balas Fella jutek.

Gara-gara cowok ini ia menjadi dihukum. Malah belum sarapan, kenapa sih tiap hari Senin selalu bikin kesel. Gerutu Fella dalam hati.

"Cepetan kalian upacara, malah ngobrol lagi. Ingat hukuman kalian, jangan sampai tidak dilakukan!" Ancam Pak Guru lalu meninggalkan kami berdua

Fella langsung meninggal cowok aneh itu, dan mencari barisan kelasnya dan menghampiri teman-temannya, "Eh gue kesel!!! Gara-gara cowok aneh yang gue tabrak, gue jadi telat dan nanti setelah upacara selesai gue disuruh lari 3 puteran. Sial memang hari ini." Ucap Fella terus menggerutu kepada Dalilla dan Evira.

"Hahaha muka lo lucu kalau lagi marah-marah. Gue gemes deh, Fel." Ucap Evira sambil tertawa karena ucapan Fella yang terus menggerutu

"Lagian songong, tadi udah gue ajak turun malah nyepelein. Rasain deh lo dihukum hahaha" Ucap Dalilla sambil tertawa

"Kok lo pada ketawa sih? Sumpah gak ada yang lucu, gue lagi miris banget harus dihukum berdua sama tuh cowok." Ucap Fella masih kesal

"Siapa sih cowoknya? Lobang hidungnya ada dua kan?" Tanya Dalilla konyol. Dalilla dan Evira juga suka ngelucu walaupun gue gak ngerti sebenarnya. Batin Fella

"Gatau gue gak kenal, gak tau namanya juga. Walaupun gue tau namanya, gue juga ogah nginget tuh nama. Ngeselin orangnya, tapi ganteng." Ucap Fella membuat Dalilla dan Evira tertawa.

"Hahaha lo mah lucu, udah sok jual mahal ujung-ujungnya lo muji tuh orang. Oon dasar!" Ucap Evira sambil tertawa karena perkataan Fella yang sok jual mahal.

"Kalian orang yang ke 999+ bilang kalau gue lucu." Ucap Fella

"Oh." Ucap Dalilla dan Evira secara bersamaan

"Bangsat emang!" Ucap Fella kesal.

Lama banget deh nih upacaranya. Coba aja ada upacara barisan para mantan, pasti barisan gue yang paling panjang.

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang