Omongan lo kayak bungkus chiki, bilangnya bonus 30% tau-taunya sama aja.
**
Saat jam istirahat berbunyi, Fella keluar kelas untuk menuju kantin bersama teman-temannya untuk membeli jus mangga kesukaannya. Ketika melewati kelasnya Ferrel, ada geng nya Ferrel di depan kelas sedang tertawa-tawa."Kiw kiw!"
"Motornya sabi nih gue pinjem buat mejeng di depan mertua." Ledek Bara.
"Knalpotnya sabi nih buat nyambut besanan kita"
Teman-temannya meledek kehadiran Fella, sedangkan Ferrel hanya memandang Fella aneh.
"Temen lo kesurupan setan belanda ya? Serem banget tatapannya." Tanya Fella.
"Oh Ferrel, dia itu lagi galau karena knalpot yang lo pake harganya mahal."
"Bukan bego, Ferrel itu lagi kesel karena punya cewek bloon kayak lo."
"Hahahahahahaah"
"Typikal orang yang gak nerima apa adanya." Ucap Fella.
"Kan udah gue bilang dari awal, pacarannya sama gue jangan sama Ferrel"
Sedangkan Ferrel yang mendengarkan cemohan teman-temannya, langsung bangkit dari bangkunya dan memasuki kelas XI-IPA 1.
"Yah kan Ferrel mya ngambek..."
"Mendingan lo berdua masuk film rumah uya deh!" Saran Dito.
"Yaudah sini Fella sama abang aja."
"NAJIS!!!"
Saat jam pelajaran telah usai, bel berdering menandakan jam pulang sekolah. Fella menyiap-nyiapkan barangnya, lalu berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya.
Saat sudah sampai parkiran, ada Ferrel yang sedang menunggu diatas motornya. Ia menduduki motor Fella dengan gaya cool nya dengan tatapan dingin.
"Minggir, ngapain lo duduk di motor gue?" Tanya Fella.
"Pulang bareng gue."
"Belajar gila ya lo? Jelas-jelas gue bawa motor ke sekolah." Jawab Fella.
"Nyokap lo yang nyuruh gue buat pulang bareng sama lo! Kalau bukan karena nyokap lo, gue juga ogah." Ucap Ferrel.
"Yaudah gak usah, ribet banget lo!" Ucap Fella.
"Gak bisa lah, gue udah janji nganter lo pulang dan nyokap lo bilang motornya tinggal disekolah." Jelas Ferrel.
"OGAHH!!! Kalau motor gue kenapa-kenapa gimana? Lo mau ganti? Beli motor ini tuh harus jual tanah dulu." Jelas Fella.
"Dirumah gue banyak tanah, nanti gue jualin buat ganti motor lo." Ucap Ferrel.
"Bodoamat, minggir gue mau pulang."
"Lo bisa gak sih ikutin aturan yang ada di sekolah?"
"Gak."
"Jangan ngelakuin sikap seenak jidat lo. Gue tau, lo orangnya gak suka diatur tapi emangnya lo mau terus-terussan kayak gini?"
"Sekarang gue tanya, kaidahnya apa kalo lo ngelanggar aturan-aturan yang ada di sekolah?"
"Lo kira bakal hitz karena udah ngelawan guru?"
"Biar dikata berani?"
"Pahlawan udah berjuang buat pendidikan, balasan lo kayak gini? Lo kira berjuang untuk mencapai suatu keberhasilan itu gampang?"
"Atau lo merasa hidup lo udah bener, karena udah ngelakuin hal-hal yang seharusnya gak lo lakuin?"
"Dengerin gue. Semua guru-guru berusaha menuntut ilmu untuk muridnya, mereka rela belajar sampai larut malam untuk menyampaikan hasil ilmunya."
"Lo kira hanya murid doang yang nuntut ilmu? Guru-guru juga. Pulang sore aja lo udah pada ngeluh? Coba lo bayangin, guru-guru aja gak pernah ngeluh pulang lebih sore belum lagi harus kuliah untuk memperdalam ilmunya."
"Sekarang gue tanya, apa lo mikir hal yang semua lo lakuin itu sama sekali gak guna buat diri lo?"
"Percuma nyokap bokap lo namain Fella Ashinta, yang artinya udah bagus banget tapi kelakuannya kayak gini?"
"Kalau lo mau gaya-gaya jangan di sekolah, sekolah untuk nuntut ilmu bukan untuk bertarung sama guru. Kalau lo bolos pelajaran, sekalian gak usah sekolah karena itu cape-capein diri lo. Mending diem dirumah, gak ngotor-ngotorrin baju dan tenaga."
Ferrel terus berbicara tanpa jeda, sedangkan Fella hanya bisa diam dengan mata bergenang menatap wajah Ferrel yang terlihat begitu serius.
"Gue gak tau lagi, harus gimana lagi nasehatin orang kayak lo!"
"Dan gue rasa itu juga gak mempan untuk jati diri lo."
Saat ini juga Fella tidak mengatakan apapun, lidahnya terasa keluh karena mendengar semua perkataan yang diberikan oleh Ferrel.
"Selama pacaran juga, gue gak pernah ngerasa kalau gue dianggep jadi cowok lo."
"Jadi gue rasa hubungan ini, kita break dulu? Supaya lo bisa belajar dari kesalahan lo, kalau emang lo bener-bener gak bisa ngelakuin itu semua....."
"Dengan terpaksa gue harus putus sama lo."
"Semoga sikap lo kedepannya makin baik, gak lagi jadi cewek barbar."
"Gue pulang duluan, lo hati-hati bawa motornya."
"Ralat, maksud gue.. Lo hati-hati nyetir motornya."
Ferrel langsung meninggalkan Fella diparkiran motor, sedangkan Fella geram mendengarkan perkataan yang diucapkan oleh Ferrel.
Bangsat.
tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/108278129-288-k69623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia
Teen Fictionrank!!! (05-09-2018) #1 in philophobia (11-09-2018) #1 in sajak (29-08-2018) #4 in sajak (11-09-2018) #18 in anaksma (13-08-2018) #29 in troublemaker (18-08-2018) #45 in cogan "Udah puas liat gue nya?" Tanya cowok yang ia tabrak. "Jijik banget bego...