Part 22

1.6K 59 0
                                    

Bintang, aku titip bulan ya. Maaf, matahari tidak bisa menjaganya disaat ia sedang beraktivitas  pada semesta.

**
Semenjak pacaran, Ferrel merasa bingung dengan sikap Fella yang terlalu mengacuhkan keberadaannya. Ia terlalu cuek dengan keadaan, dan terlalu jutek menghadapi orang-orang disekitarnya. Membuat Ferrel terus berfikir berkali-kali.

Malam ini Ferrel mengajak Fella ke Caffe yang berada dikawasan kemang dengan ada live music yang membuat suasana tidak terlalu canggung.

Fella menggunakan kaos polos bewarna hitam dibaluti dengan jacket light blue dan jeans bewarna putih. Rambutnya digerai begitu saja, sehingga menampakkan wajah indahnya.

Fella memesan minuman thai ice coffe millo sedangkan Ferrel memesan thai ice greentea. Fella memang cenderung menyukai coffe dan chocolate.

"Fel?"

"Hm"

"Gue bingung"

"Bingung kenapa?" Tanya Fella sambil menolehkan wajahnya ke arah Ferrel.

"Bingung, lo itu milik gue atau bukan? Kalau iya, kenapa gue ngerasa kalau lo bukan milik gue seutuhnya? Kalau bukan, ya emang udah takdirnya gitu kali ya?" Jelas Ferrel dengan penuh keraguan.

"Dari pertanyaan aja, lo udah salah menafsirkan sebuah perasaan. Jadi, gue ralat ya? Gue milik lo sepenuhnya, jangan ngerasa atau mikir yang macem-macem. Believe me, Rel." Jawab Fella dengan penuh keyakinan.

"Jadi barusan lo habis mengutarakan isi hati lo yang sebenernya?" Ledek Ferrel membuat Fella berdecak.

"Rel?" Panggil Fella

"Apa?" Tanya Ferrel sambil mengelus puncak kepala Fella.

"Gue mau cerita tentang masa lalu gue, lo keberatan gak?" Tanya Fella.

"Engga, cerita aja. Gue keberatan kalau lo minta izin mau balik ke masa lalu lo!" Jawab Ferrel.

"Engga mungkin gue mungut sampah yang udah gue buang!" Jawab Fella membalikkan perkataan Ferrel.

"Awas ke makan omongan?!" Sindir Ferrel.

"Balikan sama mantan itu gak seru, Rel. Lo yang bilang kan, hidup itu harus menatap ke depan bukan ke belakang? Menatap ke belakang kalau ada yang manggil gak masalah. Tetapi, kalau menatap ke belakang melihat masa lalu itu gak baik. Masa lalu, cukup dikenang dan dijadikan pelajaran!" Jelas Fella.

"Kapan ceritanya?" Tanya Ferrel.

"Hehe lupa!" Jawab Fella.

"Makanya gue ingetin, biar lo gak ngomong terus!" Umpat Ferrel.

"Nanti kalau gue diem terus, lo pasti nanya gue kenapa? Sekarang pindah quotes ya, cewek selalu salah?" Tanya Fella.

"Cewek memang selalu salah kalau dikamus gue, titik." Ucap Ferrel dengan penuh tekanan.

"Lo egois!" Jawab Fella.

"Wajar, kan manusia!"

"Hmm"

"Tapi satu, Fel. Cewek memang selalu salah kalau di kamus gue, dan tentunya gue sebagai pemilik kamus membenarkan kalimat itu. Jadi gue coret, cewek e nya diganti jadi o. Udah ya anak kecil, jangan ngambek lagi!" Jelas Ferrel yang membuat senyum mengembang di bibir Fella.

"Lo tambah cantik, kalau senyum ikhlas seperti itu!" Lanjut Ferrel mengatakan kalimat itu, sambil menyelipkan rambut yang terurai di pipi Fella.

"Udah, Rel. Gue gak kuat kalau suasana nya kayak gini hahaha"

"Kebiasaan. Merusak moment!" Sindir Ferrel.

"Oiyaa!" Seru Ferrel karena ingin menanyakan prihal pacaran.

"Semangat banget, kayak mau ngeluarin pendapat beragumentasi aja!" Cibir Fella.

"Hmm, lo udah pacaran berapa kali?" Tanya Ferrel dengan penasaran.

"Berkali-kali." Jawab Fella.

"Serius." Tegas Ferrel.

"Sekali doang. Itu juga dikhianati." Ucap Fella.

"Alay!"

"Gue perban mulut lo kalau ngatain gue sekali lagi!!" Ancam Fella.

"Iyaa iyaa ampunn tuaan putriii!"

"Tuan putri palalo! Mana ada tuan putri dikhianati." Sindir Fella.

"Ah gue jadi kepo masa lalu lo gimana. Cepetan cerita."

"Tapi coklat toblerone 5 batang?" Tantang Fella.

"Gue bikinin dapur coklat sekalian dirumah lo, cepetan cerita!"

"SERIUS RELL?!?" teriak Fella kegirangan.

"Iyee."

"Iyee apaan?" Tanya Fella.

"Iyeeein aje biar cepet, lo banyak mau pusing gue!" Gerutuh Ferrel.

"Baru gitu aja udah ngeluh!"

"Gimana gak ngeluh? Dikit-dikit minta ice cream terus coklat terus coffe. Lama-lama minta dede bisa struk ringan gue!"

"Kesenengan elo kalau gue minta dede!" Cibir Fella.

"Nah justru ituu!!" Seru Ferrel.

"Kenapa?"

"Kan lo tau kalau itu kesenengan gue, gimana kalau kita buat dede? Kali-kali Fel buat gue seneng hehe" Jawab Ferrel dengan polos.

"JIJIK BANGET REL!! NYOKAP LO NGASIH MAKAN SAYUR BASI YA JADI GINI?" Bentak Fella.

"Kurang belai sih sebenernya." Jawab Ferrel

"Ambigu lo. Gue putusin nih!" Ancam Fella.

"Ah lo mah dikit-dikit putus, nanti putus beneran nangis ngerengek ngaung-ngaung." Gerutuh Ferrel

"YATUHAN KENAPA BISA DIPERTEMUKAN COWOK GANTENG BLOON KAYAK GINI SIH? UNTUNG GANTENG YAALLAH, KALAU ENGGAK DARITADI GUE BUNUH TERANG-TERANGAN." Gerutuh Fella dengan memelas.

"Terenyuh aku dengarnya." Cibir Ferrel.

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang