Part 16

1.7K 68 0
                                    

Orang bilang obat itu peredah rasa sakit, kalau kamu obat peredah rasa rindu.

**
Saat Fella sudah dikamarnya, Fella sedang duduk ditempat tidur memainkan laptopnya. Ia sedang membuka aplikasi youtube. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

tok tok tok.

Saat Papahnya sedang didepan pintu, Fella tak kunjung membukakan pintu untuknya dan Papahnya tidak sengaja membaca pintu kamar Fella, membuat ia menahan senyumnya.

'SELAIN FELLA DAN BIBI, DILARANG MASUK!'

Notes

'MAMA DAN PAPAH DILARANG MASUK!! FELLA MASIH BENCI KALIAN.'

Papahnya langsung membuka knop pintu kamar Fella, membuat Fella terlonjak kaget. Papahnya hanya melihat keanehan anaknya, sungguh ia sangat sayang kepada Fella tetapi karena waktu yang sibuk membuat ia renggang dengan anak tunggalnya ini.

"PAPAH NGAPAIN MASUK? MEMANGNYA GAK BACA YANG DIDEPAN PINTU?" Decak Fella malas.

"Yah, Papah gak baca. Jadi maaf ya?" Ucap Papahnya sambil berjalan menuju kasur Fella dan duduk disisi kasur tersebut.

"Kamu gak boleh kurang ajar seperti tadi, Om Renald itu Om kamu. Kamu harus menghargai orang yang lebih tua. Kamu mengerti Fella?" Ucap Papahnya yang hanya di diamkan dengan Fella.

"Papah minta maaf ya, Nak. Papah gak ada waktu untuk kamu, tapi kamu harus tau. Papa sangat sayang sama Fella. Fella gak boleh nakal, Fella kan perempuan. Papah udah gak mau marahin Fella, biar Fella yang sadar sendiri bahwa di dunia ini tidak baik bertengkar lama dengan orang tua."

"Daritadi papah ngomong didiemin? Memangnya Papah kurang ganteng dari cowok kamu ya? Coba kenalin ke Papah, pasti gantengan Papah." Ucap Papahnya dan hanya dilirik dengan Fella.

Ini bokap gue kemasukan apa sih? Tiba-tiba jadi baik begini? Batin Fella.

"Gantengan cowok Fella lah!" Jawabnya dingin.

"Kok mau ya sama Fella?" Ledek Papahnya.

"Papah sana deh, bikin bete aja."

"Yaudah ya, Nak. Sekarang tidur kan besok masih sekolah" Ucap Papahnya sambil mengacak rambut Fella.

'Coba dari dulu Pah, kayak gini. Aku gak bakal kurang ajar sama orang-orang disekitar aku. Satu cara biar diperhatiin aja mesti cari masalah dulu.' Batin Fella.

**
Cahaya matahari sudah tampak di jendela kamar Fella, membuat ia harus membuka matanya. Lalu mencari handphonenya untuk melihat jam dan terdapat 2 notif dari Ferrel.

Pukul 06.05, Fella lalu membuka aplikasi line untuk membaca pesan dari Ferrel.

"Morning pacar baru :p"

"Gue jemput, byee!"

Padahal cuma 2 chat doang, tapi bikin senyum-senyum. Sial. Batin Fella.

Fella langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia langsung bersiap-siap menggunakan baju seragam yang sudah disiapkan oleh pembantu rumahnya.

Fella langsung menuruni anak tangga rumahnya dan segera lari menuju pintu keluar untuk menemui Ferrel yang sudah menunggunya. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Fellaaa sinii sarapaan duluu!!" Ucap Mamahnya dengan semangat dan membuat Fella memberhentikan langkahnya.

'Ini orang tua gue pada kemasukan apa sih? Tumben jam segini belum jalan, biasanya tiap gue bangun tidur aja mereka udah gak ada.' Batin Fella.

"Gak usah, udah dijemput!" Ucap Fella dengan jutek.

"Anakmu sedang kasmaran, Mah. Biarkan saja!" Ucap Papahnya membuat Fella menahan senyumnya.

"Apasih? Udah ah, Fella mau berangkat. Byeee!" Ucap Fella.

"Fella sini dulu, ini bawa bekelnya. Cium tangan juga belum udah pergi aja!" Ucap Mamahnya.

"Sini suruh masuk cowok kamu!" Ucap Papahnya.

"GAK GAK!" Cegah Fella.

"Assalamualaikum" Salam Ferrel.

"Waalaikumsallam. Oh jadi ini, cowoknya Fella. Sini, Nak duduk kita sarapan dulu." Ucap Mamahnya.

Papah langsung membisikan ditelinga Fella, "Cowok kamu ganteng juga, Papah kalah." Ucap Papahnya membuat Fella tertawa.

Ferrel langsung mencium punggung tangan orang tua Fella dan tersenyum "Iyaa om, tante. Terima kasih. Ferrel dan Fella langsung berangkat aja, takut terlambat." Ucap Ferrel dengan sopan.

"Bentar, Tante buatkan bekel untuk Ferrel dulu." Ucap Mamahnya sedangkan Papahnya hanya memperhatikan kedua anak remaja itu yang sedang mengalami cinta.

"Katanya orang tua lo gak sayang sama lo, ini buktinya baik banget. Gue aja sampe direstuin kayak gini, efek ganteng kali ya?" Bisik Ferrel membuat Fella memukul lengan Ferrel.

"Gue juga gak tahu kenapa mereka jadi baik kayak gini." Ucap Fella sambil mencubit lengan Ferrel.

"Duh duh, lepas Fel. Sakit." Ringis Ferrel.

"Maaf maaf."

"Udah yaaa, Fella berangkat dulu." Izin Fella kepada orang tuanya.

"Ferrel berangkat dulu ya, om tante. Makasih udah dibuatkan bekelnya." Ucap Ferrel.

"Hati-hati ya, Nak. Jaga Fella, kalau nakal diiket aja biar gak ribet." Ucap Papahnya.

Lalu Papah Fella mendekatkan dirinya dengan Ferrel dan membisikkan "Saya kasih kepercayaan untuk kamu menjaga anak saya, jangan sampai mematahkan kepercayaan ini." Ucap Papahnya membuat Ferrel deg-deg kan dengan pernyataan orang tua Fella, "Siap, Om!".

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang