Philophobia

Part 48

Anak introvert itu lebih suka diem, emangnya enak ya sehari tanpa ketawa?

**
Ujian Akhir Semester pun telah selesai, ini hari yang ditunggu-tunggu Fella karena untuk memastikan hubungannya dengan Ferrel. Karena ia sudah tidak sanggup selama beberapa minggu ini seperti orang asing di matanya.

Fella menunggu di dalam kelasnya tetapi Ferrel tak kunjung datang, sampai bel pulang sekolah berbunyi wajah Ferrel tidak muncul dihadapannya.

Fella terus menunggu kehadirannya di sekolah tetapi tidak ada kabar sama sekali, suasana sekolah sudah begitu sepi membuat Fella berfikir untuk meninggalkan sekolah.

"Ini sebenernya gue nungguin siapa sih?" Gerutuh Fella.

"Ngapain juga gue nungguin orang yang jelas-jelas kepastiannya gak ada."

Fella langsung meninggalkan sekolahnya, ia menunggu taxi di depan halte sekolah dan kemudian ada seorang pria berbadan tinggi membuka helm fullface nya dengan gaya cool nya.

"Lo sekolah disini?" Tanya pria itu sedangkan Fella memasang muka heran, karena tidak mengenalnya.

"Lo siapa?" Tanya Fella heran.

"Kenalin nama gue Deby Dawaksa." Ucap pria itu.

"Gue gak mau kenal." Jawab Fella jutek.

"Tapi tadi lo nanya gue siapa?"

"Terus lo ngapain disini?" Tanya Fella.

"Mau jemput nyokap di sekolah lo."

"Nyokap lo masih SMA? Kok anaknya SMA juga?" Tanya Fella bingung

"Cetek banget pemikiran lo kayak kolem ikan." Sindir Deby.

"Belum kenal aja udah songong." Jawab Fella.

"Galak bener. Gue kesini mau jemput nyokap, karena nyokap gue yang jadi kepsek di sekolah ini."

"Oh jadi nyokap lo kepsek disini...." Ucap Fella menggantung perkataannya.

"Bilangin jangan bacot jadi kepsek." Lanjut perkataan Fella.

"Lo cewek barbar ya?" Tanya Deby.

Nanya nya kayak awal kenal sama Ferrel.

"Kenapa? Gak suka lo?" Tanya Fella.

"Jelas lah, masa nyokap gue dikatain bacot." Ucap Deby tidak terima.

"Lah? Emang bacot." Ucap Fella.

"Lo bacot ngomong terus." Ucap Deby.

"Lo nyampah, sekarang gue tanya lo ngapain disini?"

"Nanya mulu lo kayak anak ilang." Jawab Deby.

"Dih bodoamat, pergi lo! Sokap banget jadi orang."

"Nama lo siapa?"

"Tanya aja sama nyokap lo yang sering buat ulah disekolah siapa!"

"Oke." Jawab Deby.

"Oiya, kok lo gak pulang?" Tanya Deby lagi.

"Lo aja sana pulang sama nyokap kesayangan lo!" Jawab Fella.

"Lo ditanya ngegas mulu jawabnya, heran gue."

"Bodo."

"Gue bisa cenayang loh orangnya." Ucap Deby.

"Bodoamat gak peduli."

"Pasti lo abis nunggu cowok lo, tapi ternyata cowok lo udah pulang daritadi." Jawab Deby.

Sialan, kok dia tau?

Fella menyergit, "Darimana lo tau?"

"Kepo kan nanya-nanya?" Ledek Deby.

"Serius sialan."

"Dibilang gue bisa cenayang, batu lo!" Cibir Deby.

Fella hanya diam, memikirkan sesuatu dan langsung ditebak oleh Deby.

"Cowok lo masih sayang kok, tapi gak suka aja sama perilaku lo yang seenaknya sama orang." Jelas Deby dalam keadaan hening.

"Dih kok mata lo berkaca-kaca sih? Emangnya gue apain coba? Yaudah gue pergi deh nanti dikira ngapa-ngapain lagi."

Deby langsung menyalakan mesin motornya dan memasuki gerbang sekolah Fella.

"EH TUNGGU!!" Teriak Fella.

"Kenapa? Mau minta id line?" Tanya Deby dengan percaya diri.

"Dih kok lo tau lagi sih?" Tanya Fella heran.

"Tau lah, kan gue ganteng."

"Najis. Btw, masukin id line lo ke ponsel gue ya buat nanya-nanya."

"Oke, siniin ponsel lo!"

"Nih"

Display name kontaknya diganti menjadi "By" oleh Deby nya sendiri.

"Udah tuh, jangan lupa chat gue ya calon pacar." Ucap Deby.

"Serius nanti nya gue bakal jadi pacar lo? Berarti gue bakalan putus sama cowok gue dong?" Tanya Fella dengan panik.

"Siapa yang bilang?" Tanya Deby.

"Elo barusan." Jawab Fella.

"Gue bercanda kali, mana mau gue pacaran sama cewek rata kayak lo!" Jawab Deby.

"FAK!!"

tbc.